Kamis, 23 Januari 2014

I Know Him by Heart




Author: Sherly Holmes
Penyunting : Erin_Adler
Genre: Romance, Sad, Supranatural
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya untuk hiburan semata.
___
Suatu pagi,
Nicole mengepak semua barangnya dan keluar dari rumah, ia mengunci pintu lalu pergi ke sebuah halte untuk menaiki bus.

***

Di perjalanan,
Nicole melihat pemandangan melalui jendela bus, gedung-gedung tinggi mulai berubah menjadi pohon-pohon besar. Itu adalah tanda bahwa Nicole sudah menjauh dari perkotaan.
Ia pun melamun dan teringat akan masa lalunya.

Saat itu,
Ibu menangis, “ayo nak kita pergi, ibu tidak bisa melupakan ayahmu jika kita masih disini”
Nicole kecil hanya bisa mengangguk dan melihat ibunya mengemas pakaian.

***

Nicole ingat, kepergian ayahnya yang begitu tragis membuat ibu memutuskan untuk membawa Nicole ke kota dan berharap hidup mereka akan lebih baik.
Tapi walau bagaimana pun kenangan itu tidak bisa pergi, canda tawa sang ayah dan semua kenangan manis itu masih melekat di ingatannya. Dan hal itu membuat Nicole ingin kembali lagi ke desa itu.

***

Nicole sampai ke sebuah desa.
Setelah turun dari bus,
Nicole terus berjalan melewati pemukiman warga dan ia pun sampai ke sebuah rumah bertingkat dekat pantai.
Disana terdapat pepohonan rindang yang mengelilingi sekitar pantai, Rumah itu begitu terpencil dan serasa terasing dari para penduduk. Tapi bagaimana pun, tempat itu adalah rumah Nicole saat kecil.
Nicole terhenti di depan pintu, ia melihat nama keluarga yang tinggal di rumah tersebut lewat nama di samping bell.
Tapi nama itu masih seperti dulu, Lantai bawah bernama Kidman (keluarganya) dan lantai atas tidak bernama (nama untuk tetangga satu atap rumahnya).
Namun Nicole mendengar suara aneh yang keluar dari bell rumah tak bernama itu, Nicole kaget. Suara apa itu? Sepertinya bell ini konslet, atau ada seseorang yang sengaja mengaktifkannya? Ia pun memberanikan diri untuk menekan tombol atas (bell tetangga) itu.

***

“ya” seorang pria menjawab bellnya.
“ah?!” Nicole kaget ada orang yang menjawab bellnya.
”siapa?”
“maaf, aku dari keluarga Kidman yang dulu tinggal di lantai satu. Apa aku boleh masuk?”
“pintunya tidak dikunci”
“baik, terima kasih” Nicole masuk.

***

Di dalam terdapat sebuah pintu yang merupakan rumahnya dan sebuah tangga yang mengarah menuju rumah tetangganya.
Keadaan rumah masih seperti dulu, namun yang membedakan adalah suasananya. Disana begitu sepi, berbeda dengan  suasana saat Nicole kecil.
Nicole melihat ke atas, tapi tidak terlihat ada orang. Ia merasa aneh, kenapa di atas juga sepi? Apa sang tetangga tinggal sendiri? Atau tetangga seatapnya tidak begitu perduli dengan orang baru?
Ia pun masuk ke rumahnya,
Nicole teringat masa kecilnya, ia hidup bahagia disini bersama kedua orang tuanya. Sampai suatu hari sesuatu yang buruk menimpa ayahnya.

***

Nicole pun mulai mengeluarkan barang-barang dari tasnya dan merapikan barang tersebut.
Saat sedang bersih-bersih,
Brak…
“ah?!” Nicole kaget, tapi ia tau kalau suara itu bersumber dari atas.
Sang tetangga, apa yang sedang ia lakukan? Nicole penasaran, karena dulu rumah di lantai atas kosong tidak berpenghuni. Jadi Nicole tidak mengetahui siapa tetangganya itu.
Brak…
Suara itu terus terdengar beberapa kali.
Nicole melihat sebuah telepon rumah, ia ingat. Jika menekan angka 2, maka ia akan langsung tersambung dengan telepon rumah yang ada di lantai atas.
“apa sebaiknya aku telepon dia?” Nicole pun mengangkat gagang telepon dan mulai menekan tombolnya.
Telepon mulai tersambung.
Tapi Nicole sedikit ragu, ia pun berpikir untuk menutupnya. Sehingga saat telpon diangkat sang tetangga, Nicole sudah menutupnya.
Nicole kembali merapikan barang-barangnya.

***

Malam itu,
Suasana begitu mencekam, terdengar suara binatang yang ada di sekitar. Belum lagi suara berisik dan aneh yang terdengar dari atas.
Nicole merasa takut, tapi ia berusaha untuk tidur.

***

Besoknya,
Rasa penasaran Nicole semakin besar, ia pun keluar dari rumahnya dan mulai menaiki tangga. Nicole melihat sebuah pintu, ia mendekat dan mengetuknya.
“permisi” Nicole melihat ke sekitar dengan sedikit cemas.
“siapa?” seseorang menjawabnya dari balik pintu.
“ah?!” suara pria itu mengagetkan Nicole, “maaf, a..aku.. tetangga barumu yang kemarin”
“yang kemarin? Yang menghubungiku lewat bell pintu dan mempermainkan telpon?” pria itu sama sekali tidak membukakan pintu.
“maaf, aku tidak bermaksud mempermainkan telpon. Sejujurnya aku hanya ingin berkenalan, tapi jika kau keberatan. Emh..  aku akan pergi”
“lebih baik kau kembali lagi nanti”
“emh… baiklah, pe..permisi”
“nona Kidman, jangan lupa untuk selalu mengunci pintu rumahmu”
“b..baiklah” Nicole langsung turun dengan terburu-buru, ia masuk ke rumahnya dengan rasa kaget. Kenapa tetanggaku begitu aneh?

***

Malamnya,
Nicole melihat pantai lewat jendelanya, saat kecil ia senang sekali bermain disana. Ayah dan ibunya selalu menemani Nicole jika bermain.
Tiba-tiba, telpon berbunyi.
Nicole menatap telpon itu, “siapa yang menelpon malam-malam begini?”
Telpon masih berdering.
Nicole mengangkatnya, “ha..hallo?”
“nona Kidman”
Nicole terdiam, itu adalah suara tetangganya.
“aku minta maaf atas kekasaranku tadi, aku harap kau dapat memaafkanku”
“eh… tentu tuan, tidak apa-apa”
“jika kau tidak keberatan, mau kah kau datang ke rumahku sekarang?”
“se..sekarang? eh…” Nicole bingung, “eh.. baik, aku akan segera kesana” Nicole menutup telponnya dan ia menarik nafas, entah mengapa Nicole agak tegang sekarang. Ia bercermin, “tidak, aku harus tenang. Dia pasti pria yang baik, aku tidak boleh takut”

***

Setelah siap,
Nicole keluar dari rumahnya dan mulai menaiki tangga, ia melihat pintu rumah tetangganya terbuka. Nicole masuk dan melihat ke sekitar, tapi tetangganya tidak ada.
Suasana disana begitu gelap,
Pencahayaan yang redup dan tirai yang tidak pernah dibuka, membuat tempat itu semakin mengerikan.

***

“permisi, tuan?” Nicole melihat beberapa obat dan perban di meja, Nicole merasa aneh. Apa tetangganya sedang terluka atau dia seorang dokter? Saat melihat ke dinding, sebuah foto terpajang disana.
Foto seorang pria berpakaian rapi dengan tatapan yang sedih.

***

Apa dia pemilik rumah ini?
Nicole mendekat dan membaca sebuah nama di dekat foto. “Robert Downey J…”
“nona Kidman”
“hah?!” Nicole yang belum membaca tulisan itu sepenuhnya, kaget mendegar suara yang tiba-tiba. Ia menoleh.
Ternyata benar, pria itu adalah orang yang ada di foto tersebut.
“maaf, aku hanya ingin melihat foto ini saja. Ternyata ini fotomu tuan… Downey”
Pria itu tersenyum dingin, “mari”
“emh… iya” Nicole mengikuti pria itu ke ruang makan.
“silahkan duduk”
“terima kasih” Nicole melihat beberapa potong daging yang sedang dibakar di atas meja.
Pria itu duduk dan mengambil salah satu daging untuk Nicole, “silahkan nona”
“panggil saja aku Nicole”
“baiklah” pria itu pun mengambil satu untuknya.
Nicole mulai mengiris daging dan saat merasakan daging itu, Nicole terdiam. Kematangan dan kelembutannya sangat sempurna, Nicole juga melihat pria itu begitu mudah mengiris daging. Sepertinya ia sangat tau struktur tentang daging, Nicole semakin penasaran.
Apa dia seorang koki? Atau seorang pemotong daging? Tapi, dari gayanya. Dia tidak seperti keduanya. “tuan Downey?”
“panggil saja aku Robert” Robert yang duduk berhadapan dengan Nicole, menatapnya dengan tajam.
“m..makanannya sangat enak, apa kau tinggal sendiri disini?” Nicole sedikit canggung.
Robert menatapnya semakin tajam, tapi ia hanya diam.
Nicole pun menunduk, apa aku salah bicara?
“jadi Nicole, berapa usiamu saat ini?”
“24”
“kau sudah bekerja?”
“aku guru TK”
“emh.. penyabar dan penuh semangat”
“tidak juga” Nicole tersenyum.
“apa kau baru datang kesini?”
“ti..tidak, saat kecil aku tinggal disini” Nicole kembali menatapnya.
“lalu?”
“saat itu ayahku meninggal, jadi aku dan ibu pindah ke kota”
“maaf”
“tidak apa-apa” Nicole tersenyum tapi sedikit sedih.
Robert terus menatapnya, “ada apa? Kau tidak suka dengan makan malamnya?”
“ti..tidak Robert, aku hanya teringgat pada ayahku”
“kau sangat menyayanginya?”
Nicole mengangguk.
“apa dia sakit?”
“tidak”
Nicole ingat, saat itu malam begitu menyeramkan. Semua warga berkumpul dan ibu histeris, beberapa orang mengangkat tubuh ayah Nicole yang sudah tidak bernyawa. Mereka bilang ayah Nicole dibunuh oleh makhluk jadi-jadian yang ada di hutan terlarang.

***

“ayahku dibunuh makhluk mistis semacam serigala”
Robert bangun dari tempat duduknya, “aku rasa ini saatnya pulang, Nicole” tatapan Robert berubah.
Nicole takut, “eh… baiklah kalau begitu, te..terima kasih atas makan malamnya. Permisi”
Robert mengantar Nicole ke pintu, “sampai jumpa”
Bruk…
Robert langsung menutup pintunya.
Nicole sangat kaget dengan kelakuan tetangganya itu, ia segera turun dan masuk ke rumahnya. Sepertinya Robert tidak menyukai kehadiran Nicole.

***

Siangnya,
Nicole keluar, ia pergi ke desa untuk berbelanja.
Disana orang-orang berkerumun membicarakan tentang makhluk yang suka meneror desa. Salah satu dari mereka berkata bahwa kemarin malam manusia serigala itu menampakan dirinya.
Nicole pun kembali teringat pada ayahnya yang menjadi korban.
Jadi makhluk mistis itu adalah manusia serigala?

***

Saat kembali dari desa,
Nicole melihat ke atas, keadaan masih seperti tadi malam.
Aneh, apa Robert tidak pernah keluar dari rumahnya? Ia pun masuk ke rumah.

***

Di rumah Nicole,
Nicole penasaran, apa yang sedang dilakukan tentangganya itu? Ia pun keluar dari rumahnya dan menaiki tangga, mungkin sedikit demi sedikit sang tetangga bisa akrab dengannya.
Saat Nicole mau mengetuk pintu rumah Robert, tanpa ia sangka Robert sudah membukakan pintu.
“ah?!” Nicole kaget.
Robert menatapnya.
“maafkan aku” Nicole agak tegang.
“ada apa?” Robert masih menatapnya.
“a..aku hanya ingin tau kau sedang apa, karena kau sepertinya tidak pernah keluar” Nicole tersenyum dengan sedikit canggung.
“lalu?”
“a..” Nicole menatap Robert dengan takut, ia bingung mau bicara apa. “apa kau tau tentang manusia serigala?”
Robert menatapnya semakin tajam, “memangnya kenapa? Kau ingin tau? Apa kau tidak takut dia membunuhmu seperti ia membunuh ayahmu?”
Nicole menunduk, kata-kata Robert menyakiti perasaannya dan membuatnya semakin takut. Nicole kembali melihat Robert, dengan terpaksa ia berusaha tersenyum. “maaf jika aku telah mengganggumu, permisi” Nicole pergi.
“kembalilah nanti malam”
Nicole yang mau menuruni tangga terdiam dan menoleh.
Bruk…
Robert pun menutup pintunya tanpa melihat Nicole.

***

Di rumah Nicole,
Nicole memegang dadanya, jantungnya masih berdebar.
Ya Tuhan… kenapa sikap tetanggaku seperti itu? Apakah aku bisa betah tinggal disini?
Malamnya,
Telepon berbunyi, Nicole mengangkatnya dengan gugup.
“Nicole”
“ah?!” Nicole yang belum bicara, kaget mendengar suara Robert.
“kau masih disana?”
“te..tentu Robert”
“apa kau masih ingin tau tentang manusia serigala itu?”
Nicole mengerti maksud Robert, “a..aaku akan segera kesana, tunggu aku Robert” Nicole menutup telpon dan langsung keluar dari rumah, ia menaiki tangga dan melihat pintu rumah Robert yang terbuka.

***

Langkah Nicole terhenti, ia menghela nafas dan masuk. “Robert?”
Tapi Robert tidak ada.
Nicole melangkahkan kakinya, “Robert, apa kau di dalam? Rob…” belum selesai bicara, saat Nicole menoleh. “ah?!” Nicole mundur, ia melihat makhluk itu di hadapannya. Nicole gemetar dan ketakutan.
Makhluk itu hanya diam melihat Nicole.
Nicole langsung berlari keluar, ia menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Nicole masuk ke rumah dan mengunci pintunya. Nicole sangat panik, ia menangis. Nicole tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat, ternyata Robert adalah manusia serigala itu.
Dia yang membunuh ayah?

***

Semenjak kejadian itu,
Nicole tidak pernah mau bertemu tetangganya, bahkan setiap ada telpon berbunyi. Nicole tidak pernah mengangkatnya, walaupun ia tidak tau siapa yang menelpon.
Nicole selalu waspada setiap ingin keluar dari rumah dan ia berusaha untuk keluar rumah hanya di siang hari.

***

Hari itu,
Nicole membereskan pakaiannya, “aku harus pergi dari sini” dengan terburu-buru ia memasukan pakaiannya ke tas. Nicole berpikir keselamatannya akan terancam jika ia terus tinggal disana, karena tetangga seatapnya adalah seorang manusia serigala.
Tapi saat melihat ke jendela, ia terdiam. Pantai itu selalu mengingatkannya saat keluarganya masih utuh.
Nicole melepas tasnya, ia pun keluar dari kamar. Nicole membuka pintu rumah dan mengintip ke atas, saat merasa aman Nicole pun keluar dan mengunci pintu rumahnya. Ia keluar dari rumah itu dan berjalan ke pantai.
Tanpa ia sadari, Robert mengintipnya dari jendela rumahnya yang gelap.

***

Di pantai,
Nicole menatap laut, ia mengenang masa-masa indahnya bersama keluarganya. Saat berlarian di pantai, saat berenang bersama, saat bercanda bersama.
Ayah… Nicole pun berjalan mendekati ombak, ia terus berjalan. Tanpa ia sadari, ia semakin jauh dari daratan.
“ah” ombak besar pun membawanya ke tengah, “tolong” Nicole tenggelam, matanya masih terbuka dan berusaha bertahan dengan nafas yang masih tersisa.
Namun akhirnya, Nicole tidak dapat bertahan lagi. Ia menutup matanya, Nicole pasrah. Ia sadar, mana mungkin di tempat sepi seperti ini ada orang yang akan menolongnya.

***

Byur…
Nicole merasakan seseorang berenang ke arahnya dan membawanya, namun Nicole semakin lemas.
Robert membawa Nicole ke darat, ia menatap Nicole yang tidak sadarkan diri. Lalu membawanya ke rumah.

***

“emh” Nicole mulai sadar, saat matanya terbuka. Ia melihat Robert yang menatapnya begitu dekat. Nicole sangat kaget.
Tapi Robert tidak bicara sedikit pun, saat mengetahui Nicole baik-baik saja. Ia langsung pergi meninggalkan Nicole.
Nicole terdiam.
Sore itu,
Nicole masih memikirkan yang baru saja ia alami.
Robert menyelamatkanku? Apakah dia peduli padaku?
Tapi walau bagaimana pun Robert adalah manusia serigala dan ayah Nicole terbunuh karena makhluk itu.

***

Sampai suatu pagi,
Saat Nicole sedang di desa, ia melewati sebuah kerumunan.
“hey, apa kalian tau kalau tim pemburu berhasil melukai makhluk jadi-jadian itu?
“apa benar makhluk itu terluka? Bukankah itu makhluk mistis?”
“iya, tadi malam salah seorang dari tim berhasil melukainya. Bahkan bercak-bercak darahnya masih terlihat di hutan sebelah sana, ih… mengerikan”
Nicole kaget mendengar itu, ia langsung mendekati mereka. “apa makhluk itu berhasil ditangkap?”
“tidak, makhluk itu kabur. Tapi kau tenang saja, suatu hari nanti pasti makhluk itu akan tertangkap”
“iya benar, makhluk itu harus segera dimusnahkan demi anak cucu kita”
Nicole yang mendengar itu langsung pergi.

***

Saat pulang,
Nicole melihat ke atas, seperti biasa keadaan sepi. Nicole pun masuk ke rumahnya, tapi ia teringat pada Robert.
Nicole keluar dari rumahnya dan langsung berlari ke tangga, ia melihat pintu rumah Robert terbuka. Nicole masuk perlahan, ia melihat bercak darah dan mengikuti arah bercak itu.
Saat melihat ke ujung bercak, Nicole terdiam. Ia melihat makhluk itu tergeletak dengan lukanya.
Nicole langsung mengunci pintu dan memberanikan diri untuk mendekati makhluk itu. “R..Robert..” ia membalikan tubuh Robert dan melihat lukanya yang cukup dalam. “ya Tuhan…”

***

Nicole memapah Robert ke kamar, ia membaringkan Robert dan membawa kotak obat.
Saat melihat wujud Robert, Nicole agak ragu. Tapi ia tidak boleh membiarkan Robert seperti ini, Nicole pun mulai membuka kotak obat. Ia mengobati luka Robert perlahan.
“argh” teriakan makhluk yang kesakitan itu begitu mengerikan, apalagi melihat taringnya yang begitu tajam.
Tapi Nicole tetap berusaha untuk tenang dan terus mengobatinya, ia membalutkan perban dengan waspada.
Nicole menatap makhluk itu, apa dia akan baik-baik saja? Kenapa aku sedih melihat keadaan Robert seperti ini? Semoga dia cepat pulih.
Saat Nicole mau pergi, langkahnya terhenti. Ia kembali menoleh dan melihat Robert yang belum sadarkan diri.
Aku tidak boleh meninggalkannya, tapi bagaimana jika dia menyerangku?
Nicole diam, namun begitu berat perasaannya untuk meninggalkan Robert. Nicole mengambil selimut dan menyelimuti Robert.
Nicole pun duduk di kursi dan tertidur.

***

Matahari mulai terbit,
Nicole membuka jendela.
Sinar mentari pagi yang masuk melewati jendela, mulai menerangi rumah Robert
Perlahan wujud Robert kembali normal.
Saat Robert sadar,
“h…” Robert kaget dan terdiam, kenapa aku disini? Ia menoleh dan melihat Nicole yang tersenyum di kursi. Robert bangun.
“syukurlah kau sudah siuman”
Robert melihat perban di tubuhnya dan menatap Nicole. “kenapa kau melakukan ini?”
“karena kau menyelamatkanku”
“tapi aku manusia serigala”
Nicole memberanikan diri untuk mendekati Robert, “apa saat menyelamatkanku di pantai kau juga berpikir seperti itu?”
“bukankah kau membenciku?”
Nicole diam.
“lebih baik kau pergi”
Nicole menggeleng, “aku tidak membencimu”
Robert membentaknya, “jika aku menjadi manusia serigala sepenuhnya aku akan kehilangan kesadaran” Robert memalingkan wajahnya dan menunduk, “pergilah, kau tidak mau berakhir seperti ayahmu kan?”
“tapi kau terluka, aku tidak bisa membiarkanmu dalam keadaan seperti ini”
Melihat mata Nicole, Robert pun diam. “tubuhku bisa mengobati diriku secara alami, kau tidak perlu cemas”

***

Setelah kejadian itu,
Nicole mulai berfikir jika Robert tidak seperti yang ia bayangkan.
Sepertinya Robert orang yang baik, kalau tidak. Mana mungkin dia menyelamatkanku. Tapi kenapa Robert begitu dingin? Nicole merasa Robert masih mempunyai perasaan, seperti manusia normal lainnya.
Mungkin jika aku mencoba untuk mendekatinya lagi, sikap Robert akan sedikit berubah.

***

Beberapa hari kemudian,
Robert sedang mengobati luka baru di lengannya, “ah, aw…”
Tok… tok… tok…
“Robert, Robert? Kau di dalam?” Nicole mengetuk pintu rumah Robert.
Robert kaget, ia pun menyimpan obat dan perbannya. Robert mengambil mantel dan memakainya, ia membuka pintu. “Nicole?” Robert terdiam melihat Nicole berdandan rapi.
“di desa ada pesta, kau mau kan menemaniku kesana?”
“aku…”
“ayolah Robert, kau pasti senang disana. Jangan disini terus”
“baiklah, a..aku akan ganti baju”
Nicole tersenyum dan masuk.

***

Saat sedang menunggu Robert, Nicole melihat sebuah buku dengan kertas yang usang.
“cara membunuh manusia serigala?” Nicole melihat sebuah gambar dengan keteranganya, bahwa kelemahan dari manusia serigala yang kuat itu adalah jantungnya.
Nicole kaget, kenapa Robert punya buku seperti ini? Apa dia berniat untuk…
“Nicole”
“ah?!” Nicole menoleh, “emh, kau sudah siap?”
Robert hanya menatapnya.
“kalau begitu, ayo kita berangkat” Nicole menggandeng tangan Robert dan menatapnya.
Robert menahan sakit pada lengannya, ia kaget dengan sikap Nicole, “kau yakin ini tidak akan apa-apa?”
“ayolah Robert, aku yakin malam ini tidak akan ada bulan purnama”
Lagi-lagi Robert hanya diam menatap Nicole.
Mereka pergi.

***

Di pesta,
Suasana begitu ramai, para warga menari dan asyik mengobrol.
Robert dan Nicole berjalan ke sebuah meja.
“ayo duduk”
Robert agak khawatir.
“santai saja” Nicole tersenyum, “tunggu disini ya, aku akan mengambil makanan untuk kita”
Robert masih cemas, tapi ia percaya pada Nicole. Robert pun duduk diam dan melihat warga yang berdansa.

***

Saat Nicole sedang mengambil makanan,
“Nicole?” seseorang mendekat.
Nicole tersenyum, “Tom?”
“bagaimana kabarmu? Kenapa kamu gak bilang kamu datang kesini?”
“maaf” Nicole tersenyum.
“kamu udah lama datang ke sini?”

***

Robert yang menunggu, merasa Nicole terlalu lama. Ia pun mencari Nicole.
Saat berjalan ke tempat makanan,
Robert terdiam, ia melihat Nicole sedang asyik bicara dengan seorang pria.
Robert pun pergi.
Nicole yang sedang bicara dengan Tom teringat pada Robert, “ya ampun, Tom maafkan aku. Aku harus pergi, temanku menungguku”
“temanmu? Apa dia seorang pria?”
“ya” Nicole berjalan ke meja mereka dengan tergesa-gesa.
“apa dia pasanganmu di pesta ini?” Tom terus mengikutinya.

***

Tapi saat Nicole ke mejanya, ia kaget karena Robert sudah tidak ada. “Robert?” Nicole khawatir, “ya ampun, kemana dia?”
“jadi namanya Robert? Apa kalian sudah kenal lama? Nicole?”
Nicole sama sekali tidak mendengarkan Tom.
“Nicole?”
“maafkan aku Tom, aku harus pulang”
“tapi kau kan baru sebentar, kita belum bicara. Aku rindu padamu”
“aku harus pulang, maafkan aku” Nicole pergi, ia pulang dengan cemas.

***

Saat sampai,
Nicole membuka pintu, ia melihat ke atas. Robert, apa terjadi sesuatu padanya?  Nicole pun berjalan menaiki tangga, ia mengetuk pintu rumah Robert.
Tuk…
Nicole mengetuk pintu dengan perlahan, “Robert, kau di dalam?”
Tapi tidak ada jawaban.
“Robert ini aku, Nicole. Robert?”
Tapi lagi-lagi, tidak ada jawaban.
Nicole pun turun, ia kembali melihat ke atas. Apa yang sedang kau lakukan Robert?
Dengan cemas, Nicole membuka pintu rumahnya.
“ah?!” Nicole kaget, Robert ada di dalam. “R..Robert?”
“maafkan aku mengagetkanmu” Robert yang sedang duduk menatap Nicole.
“ti..tidak apa-apa, aku akan ambilkan air untukmu”
“aku tidak lama disini”
“o…ok” Nicole agak khawatir dengan sikap Robert.
“aku sudah pernah bilang padamu untuk mengunci pintu, bagaimana jika ada seseorang yang masuk tiba-tiba?”
“jika orang yang kau maksud adalah dirimu, aku tidak keberatan. Aku rasa, aku aman bersamamu. Jadi tidak masalah jika kau mau berkunjung ke rumahku kapan pun itu”
Robert menatap Nicole dan memberikan senyuman semu, ”jangan pernah memaksakan diri untuk melakukan hal yang sulit” ia pergi.
Nicole diam, apa maksud Robert? Kenapa dia selalu membuatku tidak mengerti? Apa maksud dari ‘memaksakan diri untuk melakukan hal sulit’?

***

Besoknya,
Nicole masih memikirkan Robert, apa dia marah padaku? Nicole melihat ke telepon, “apa aku telpon saja dia?”
Saat mau memegang gagang telpon, telpon berbunyi.
“eh?” Nicole pun mengangkatnya, mungkin ini telpon dari Robert. “hallo”
“Nicole”
“Tom?” Nicole agak kecewa karena itu bukan telpon dari Robert.
“hey, ada apa? Kamu gak suka ya aku telpon?”
“enggak kok”
“kamu bohongkan? Jangan-jangan kamu lagi nungguin telpon dari cowok yang kemarin”
“Tom..”
“maaf, lagian kamu kaya yang peduli banget sama cowok itu. Siapa sih dia?”
Nicole terdiam mendengar itu, apa iya aku peduli pada Robert? “maaf Tom, kamu bisa menelpon lagi kan nanti?”
“eeh… tapi”
Nicole menutup telponnya dan berlari keluar rumah, ia menaiki tangga dan melihat pintu rumah Robert yang terbuka. Nicole langsung masuk, “Robert”

***

Robert yang mendengar suara Nicole langsung membelakanginya, “N…Nicole…”
“Robert, ada apa?”
“pergilah”
“Robert, apa kau terluka? Biarku lihat”
“tidak, pergilah”
“Robert”
“pergilah, aku tidak ingin kau takut”
“takut?” Nicole mendekat, ”Robert, berbaliklah. Aku mohon”
Robert pun berbalik.
“ah?!” Nicole kaget melihat wajah Robert dipenuhi bulu rambut.
Robert menatapnya, “aku tidak suka kau memaksakan dirimu untuk bersamaku, aku tau kau takut padaku. Pergilah”
Nicole mendekat, perlahan tanggannya menyentuh wajah Robert. Ia tersenyum dengan sedikit sedih, akhirnya Nicole mengerti apa yang dimaksud Robert tadi malam. “aku tidak pernah terpaksa untuk bersamamu, sungguh”
Robert melepas tangan Nicole, “pria itu lebih baik, dia tampan dan normal”
Nicole terdiam, apa Robert sedang membicarakan Tom?
“aku hanya manusia serigala”
Nicole menatap Robert, “kau marah padaku?”
Robert diam.
“maafkan aku”
“pergilah”
“tapi kau memaafkan aku kan?”
“Nicole, wajahku sedang tidak baik saat ini. Apa kau tidak lihat? Tubuhku sudah normal, tapi wajahku…”
“memangnya kenapa? Kau malu bertemu denganku kerena wajahmu?” Nicole tersenyum “tunggu sebentar ya” Nicole mencari sesuatu, ia pun kembali dengan krim pencukur di tangannya. “ini pasti bisa membantu”
“k..kau mau apa?” Robert bingung.
“tenang saja” Nicole pun mengoleskan krim itu ke wajah Robert.
Robert menatap Nicole dengan agak cemas.
”jangan khawatir, aku pasti akan hati-hati” Nicole mulai menyentuh wajah Robert, “aku tidak akan melukai wajahmu” perlahan ia mencukur rambut di wajah Robert, Nicole begitu serius.
Robert menunduk, ia tidak mau menatap Nicole.

***

Setelah dicuci, Nicole pun memakaikan handuk ke wajah Robert. Nicole tersenyum, “bagaimana? Aku hebatkan?” ia menghadapkan Robert ke cermin.
Melihat ekspresi Nicole, Robert pun mulai yakin kalau Nicole tulus kepadanya. Robert tersenyum.“ayo keluar, kau masih mau kan?”
“a..aku”
“Robert, ayolah” Nicole membuka tirai jendela, “lihatlah, di luar pasti sangat menyenangkan”
Robert melihat pantai dengan cuaca yang begitu cerah.
“mau kan? Kebetulan cuacanya sedang bagus”
Robert mengangguk.
Mereka pun ke pantai dekat rumah.
“ayo Robert kemari, jangan diam saja. Lihat, banyak ombak yang mengejar kita. Ayo” Nicole menarik tangan Robert.
Robert hanya tersenyum melihat Nicole.

***

Hari mulai sore,
“ah… aku lelah” Nicole berbaring di pasir, ia tersenyum kepada Robert. “kau senangkan?”
Robert duduk disampingnya dan tersenyum.
“ayo berbaring, sejak kecil aku sangat menyukai ini. Dulu, aku selalu berbaring di pantai bersama ayah dan ibu”
Robert pun berbaring disamping Nicole, ia ingin sekali menyentuh wajah Nicole atau memegang tangannya. Tapi Robert tidak berani, ia hanya mendekatkan tangannya ke dekat tangan Nicole.
Tanpa Robert sangka, Nicole tersenyum dan memegang tangan Robert dengan erat.
“tanganmu hangat ya” Nicole menutup matanya.
Robert tersenyum dan hanya diam memandanginya, ia merasakan sesuatu yang berbeda pada diri Nicole.
Nicole tertidur.
Robert pun mengelus Nicole perlahan, ia hanya tersenyum melihat Nicole terlelap.

***

Saat Robert sedang memandanginya, Nicole membuka mata. Robert kaget dan langsung diam.
“kenapa?” Nicole tersenyum.
“tidak” Robert melihat ke arah lain, tapi ia kembali menatap Nicole. “nanti malam kau datang ke rumahku ya”
Nicole menatapnya, “apa kau akan memberikan kejutan? Baiklah tuan Robert, aku janji. Nanti malam aku akan datang ke rumahmu”
Mereka tersenyum dan kembali menatap langit.

***

Malam itu,
Nicole berdandan rapi, ia pun berjalan menaiki tangga. “Robert” Nicole mengetuk pintu.
Robert membukanya, “selamat malam nona” ia mencium tangan Nicole.
Nicole tersenyum, “wah” ia kaget melihat suasana romantis di rumah Robert.
“aku senang merayakannya bersamamu”
“kau ulang tahun? Ya ampun Robert, kenapa kamu gak bilang? Aku kan bisa membelikanmu hadiah”
 “itu tidak perlu” Robert tersenyum, kau adalah hadiah terindah dalam hidupku.
Nicole menatap Robert.

***

Mereka pun  berdansa.
In my dreams you told me that you really really care
In my dreams you told me it’s a love that can’t compare
So hold me hold me hold me and never ever let me go
(song by : Robert Downey Jr. – In My Dreams)
“aku tidak tau kalau kau bisa berdansa”
“aku juga”
Nicole tersenyum, “kau itu bicara apa?”
Mereka tertawa dan berpelukan.
Nicole tetap diam saat berdansa dengan Robert, Tuhan… ada apa ini? Apa aku mencintai Robert?

***

Pagi itu,
Tok.. tok.. tok…
“iya, tunggu sebentar” Nicole berjalan ke arah pintu, ada apa Robert mengetuk pintu sepagi ini? Nicole membuka pintu.
“hey” Tom tersenyum.
“Tom?” Nicole kaget, ia melihat ke atas.
Tom ikut melihat ke atas, tapi disana tidak ada siapa-siapa. “apa yang kau cari?”
“ah, tidak ada” Nicole menatapnya bingung, “ada apa kau kemari?”
“ya ampun, kita kan teman lama. Kenapa kau bertanya seperti itu padaku?”
“maaf Tom, aku cuma kaget aja kamu datang kesini”
“tadi malam aku menelponmu beberapa kali, tapi kau tidak mengangkatnya. Aku takut terjadi apa-apa padamu, jadi aku kemari. Bolehkah aku masuk?”
“ah… tentu saja”
Mereka ke dalam.
“kau tau kan, saat ini manusia serigala sedang gencar-gencarnya di desa ini. Jadi aku kesini untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja”
“ah… tidak ada yang perlu di khawatirkan, aku baik-baik saja kok. Jadi kamu gak usah repot-repot untuk…”
“Nicole, sejak dulu keluargaku adalah pemburu makhluk-makhluk seperti itu dan sekarang sebagai penerus ayahku. Aku akan memburu makhluk itu juga, termasuk membalaskan dendam ayahmu”
Nicole kaget, “kau benar-benar akan memburunya?”
“kenapa ekspresimu seperti itu?”
“tidak, aku hanya” Nicole mulai cemas, “aku hanya tidak menyangka kau akan memburu makhluk itu”
“ya, aku tau itu memang sulit. Setelah bertahun-tahun aku memburunya, aku belum berhasil juga. Tapi beberapa hari yang lalu aku berhasil melukainya”
Jadi Tom yang melukai Robert?
“sayangnya makhluk itu sangat kuat sehingga kami tidak berhasil meringkusnya”
“kami?”
“ya, aku punya tim kira-kita 30 orang, kami juga bekerjasama dengan polisi dan juga polisi hutan”
Ya Tuhan… itu berarti nyawa Robert terancam.
“Nicole, kenapa kau terlihat cemas?”
“ah… emh, aku… aku hanya ngeri mendengar itu”
“oh… kalau begitu aku tidak akan membahas itu lagi”
“tapi Tom, apa kau tau tentang asal-usul makhluk itu?”
“aku juga tidak begitu mengerti, karena saat itu aku masih kecil. Kau ingatkan? Kita bahkan belum masuk sekolah, tapi yang aku tau…”
Tom mulai menceritakannya,

Saat itu, ayah Tom dan seorang temannya sedang memburu makhluk mistis mengerikan yang meresahkan warga. Mereka berkelahi mati-matian, saat ayah Tom hampir dibunuh makhluk itu. Temannya menyelamatkannya, tapi sayangnya teman ayah Tom tidak selamat dan ia meninggal bersama anak laki-lakinya.

***

“anak laki-laki?”
“ya, tuan Downey punya seorang anak yang usianya kira-kira seusia kita”
Tuan downey? Jangan-jangan anak itu Robert, tapi bagaimana bisa Robert dianggap meninggal?
“Nicole, ada apa? Kau selalu terlihat aneh, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
“ah? Apa maksudmu? Aku tidak menyembunyikan apa-apa”
“maaf, soalnya tingkahmu selalu aneh”
Nicole tersenyum, “kamu ini”
Setelah berbincang-bincang,
“baiklah, aku rasa ini saatnya untuk pulang”
“hati-hati Tom” Nicole mengantarnya ke depan pintu.

***

Setelah Tom pergi,
“kau menyukainya?”
“ah?!” Nicole kaget dan melihat ke atas.
Robert menatapnya dari balkon.
“Robert?”
“seorang pemburu makhluk, hebat sekali. Sangat bagus jika kau berteman dengannya” Robert masuk ke rumahnya.
“Robert” Nicole langsung berlari ke tangga, ia mengetuk pintu rumah Robert. “Robert aku ingin bicara”
Robert hanya diam di depan pintu dan tidak mau membukanya.
“Robert aku mohon”
Robert mengintip sedikit di lubang pintu, melihat Nicole sedih. Ia pun membuka pintunya, “apa yang kau inginkan dari seorang manusia serigala?”
Nicole menangis, “aku tau kau bukan orang yang membunuh ayah, kau bukan makhluk mengerikan itu. Iya kan?”
Robert menatapnya, “apa yang kau ketahui?”
“ayah Tom adalah teman ayahmu”
Robert masuk ke dalam dan Nicole mengikutinya.
Robert pun mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Nicole.

Saat itu, desa ini memang selalu diteror oleh makhluk mengerikan dan ayah Nicole baru saja menjadi korban. Keluarga Downey dan keluarga Cruise adalah pemburu makhluk mistis yang terkenal turun-temurun di desa, maka ayah Robert bersama ayah Tom yang merupakan keturunan keluarga itu berniat memburu makhluk tersebut.
Ayah Robert berpamitan pada keluarganya, yaitu ibu Robert dan Robert kecil. Ibu menangis, ia takut terjadi sesuatu pada suaminya. Ayah pun pergi bersama temannya itu, tanpa mereka sadari Robert kecil mengikutinya.
Di dalam hutan, setelah melakukan sebuah ritual akhirnya sang makhluk menampakan diri. Mereka bertarung dan berusaha mengalahkan makhluk itu, tapi ternyata makhluk itu sangat kuat. Mereka pun kewalahan dan kalah, ayah Robert terlempar.
Robert yang melihat itu berteriak keluar dari semak-semak. “ayah” ia berlari ke arah ayahnya.
“Robert?” ayah kaget melihatnya.
Tapi sayangnya, teman ayah yang terluka parah tidak bisa bergerak dan akan dibunuh oleh makhluk itu. Dengan sangat terpaksa, ayah mengeluarkan ilmunya dan mengunci makhluk itu ke tubuh Robert kecil.
Ayah meninggal karena mengunci makhluk itu di tubuh Robert, teman ayah pun mengasingkan Robert demi keselamatan anak itu dan sejak saat itu pula Robert dan ayahnya dikabarkan meninggal karena menjadi korban dari makhluk tersebut.

***

Robert diam dan menunduk.
“jadi kau? Robert kenapa kau tidak pernah bilang padaku?”
“jika aku memberitaumu bahwa aku bukan pembunuh ayahmu, apa kau akan percaya? Aku rasa kau akan semakin membenciku saat itu”
“maafkan aku Robert”
“itu bukan salahmu”
“harusnya para warga berterimakasih padamu dan keluargamu, karena kalian berkorban banyak untuk mereka. Tapi mereka malah akan memburumu”
Robert menatapnya, “Nicole, lebih baik kau pergi. Jangan temui aku lagi”
“tapi Robert, kau bukan makhluk mengerikan itu. Kau hanya korban”
“aku tau, tapi warga tidak ingin mengetahuinya”
“biar aku yang bicara pada mereka, aku akan meyakinkan semuanya kalau kau…”
“jangan” Robert memegang tangan Nicole, “biarkan saja”
“kau akan terluka, aku tidak mau mereka menyakitimu” Nicole menangis.
“jangan menangis”
“Robert sebenarnya, sebenarnya aku…”
Robert menatapnya, Nicole diam.
Saat akan mencium Nicole, Robert bangkit dari tempat duduk. “ini bulan purnama, cepat pergi”
“tapi”
“Nicole, aku tidak mau mencelakaimu. Tolong tinggalkan aku”
Nicole yang berurai air mata menggeleng.
Sinar bulan dari luar mulai merubah Robert perlahan.
“arght…” Robert berteriak dan mengamuk.
Nicole tegang dan takut, “Robert…”
Makhluk itu menatapnya dan menyerang Nicole.
Nicole diam dan pasrah, ia melihat kuku tajam dari tangan Robert yang sedang mencekiknya. “Robert tolong ingat aku, aku Nicole”
Makhluk itu gemetar saat menatap Nicole, lalu ia berteriak. “argh” ia pun melepas Nicole dan meninggalkannya.
Nicole melihat Robert yang sudah menjadi manusia serigala melompat ke bawah. Ia sedih melihatnya.
Makhluk itu menoleh dan menatap Nicole, lalu pergi.
Robert, sebenarnya aku mencintaimu…

***

Di desa,
Semua warga panik, mereka melihat makhluk itu berkeliaran. Para pemburu pun datang termasuk Tom.
“pak, target masuk hutan”
Tom mengambil walkie-talkie-nya, “target masuk hutan, ku ulangi. Target masuk hutan, tim satu akan masuk dan tim dua harap bersiap di ujung hutan. Ku ulangi tim dua bersiagalah di ujung hutan dekat pantai, tim tiga akan tetap disini” Tom menyimpan walkie-talkie-nya dan memberikan aba-aba untuk masuk ke hutan.

***

Suara tembakan terdengar keras dan berurutan tanpa henti, hal itu membuat Nicole khawatir pada Robert. Ia  pun berniat untuk mencari Robert.
Dengan nekat Nicole masuk ke hutan, walaupun sebenarnya ia tidak tau dimana Robert berada.
Suasana yang gelap dan mencekam membuat Nicole takut, tapi hal itu tidak membuatnya menyerah untuk mencari Robert.
“Robert, kau dimana? Robert” Nicole berteriak sambil terus berjalan, “Robert”
Semakin malam, udara semakin dingin.
Nicole yang mulai lelah pun merasa tidak sanggup lagi berjalan, ia duduk dan bersandar di sebuah batu besar. Nicole menangis, “kau dimana Robert? Aku sangat mencemaskanmu”
Semak-semak di sekitar Nicole bergerak,
Nicole panik, apa itu? Mata Nicole terus mengikuti arah gerakan di semak-semak.
Ternyata itu Robert, Robert pun berdiri dihadapannya.
“Robert?” Nicole senang melihat Robert ada disana, ia berdiri dan mendekat.
Robert hanya diam di hadapannya.
Perlahan Nicole menyentuh pipi Robert, “kau terluka” Nicole melihat banyak luka di tubuh Robert.
Robert menggeleng dan melepas tangan Nicole, “kenapa kau kemari?”
“aku ingin bersamamu”
“kau bisa terluka”
“aku tidak perduli, apa pun yang terjadi aku akan terus bersamamu”
“tapi kenapa?”
“karena aku mencintaimu”
“Kenapa kau mencintaiku?” Robert memalingkan wajahnya.
“a..aku kira kita saling mencintai”
Robert menatap Nicole, “aku tidak pernah mencintaimu”
“kenapa?” hati Nicole hancur mendengar itu, “kenapa kau tidak mencintaiku?”
“karena aku manusia serigala” Robert menunjukan taringnya, “jadi pergilah sebelum aku membunuhmu”
“tidak, aku tau kau tidak akan melakukan itu”
“pergilah Nicole” insting Robert mengatakan kalau para pemburu itu sudah dekat, “cepat pergi”
“tidak”
Robert kesal, ia berubah menjadi manusia serigala dan pergi.
“Robert” Nicole sedih Robert meninggalkannya.
Mendengar suara para pemburu, Nicole pun mencari tempat untuk bersembunyi.

***

Para pemburu berlari.
“itu dia, makhluk itu berlari ke arah sana”
“tembak”
Dor.. dor… dor…
“ayo cepat kejar dia”
Para pemburu pergi, tapi Tom berhenti disana. Ia merasakan ada seseorang dibalik bebatuan.
Setelah mereka lewat,
Nicole keluar dari persembunyiannya, tanpa ia sangka Tom sudah berada di hadapannya. “ah?!” Nicole kaget.
“Nicole, apa yang kau lakukan?”
“Tom, aku…”
“Nicole, disini berbahaya. Kau harus kembali” Tom memegang tangan Nicole.
“tidak Tom” Nicole melepasnya.
“Nicole, ada apa denganmu?”
“hentikan perburuan ini, aku mohon”
“kau gila, mana mungkin aku melakukannya” Tom pun membawa Nicole keluar dari hutan.
“Tom aku mohon dengarkan aku”

***

Sementara itu,
Robert terus berlari dan melompak sejauh mungkin, ia berharap dapat lolos dari para pemburu itu.
Maafkan aku Nicole, tapi aku memang tidak pantas untukmu. Aku adalah makhluk mengerikan yang sangat dibenci manusia, kau pantas mendapakkan yang lebih. Air mata Robert menetes.
Matahari mulai terbit,
Setelah jauh berlari, Robert menemukan celah. Sinar matahari membuat Robert berubah perlahan, tapi ia belum begitu sempurna menjadi manusia. Robert mulai lelah karena terus berlari, tapi tanpa ia sadar. Saat Robert keluar dari hutan.
Tim dua dan warga sudah bersiap disana.
“tembak” salah satu dari mereka memberikan perintah.
Dor… dor… dor…

***

Nicole yang baru sampai, melihat itu. “Robert” ia berlari kesana.
Robert ditembaki oleh para pemburu, ia pun roboh dengan beberapa peluru yang bersarang di tubuhnya.
“hentikan” Nicole menghalangi mereka.
“nona, menjauhlah dari makhluk itu” salah satu dari mereka berteriak.
“tidak, percayalah padaku. Dia tidak jahat” Nicole berbalik dan melihat Robert yang terkapar di pasir, “Robert” Nicole mendakati Robert dan menyentuh wajahnya, air mata Nicole mulai jatuh.
“Nic..Nicole…” Robert sudah tidak berdaya dan perlahan ia berubah menjadi manusia.
Semua kaget melihat itu.

***

Tom datang, khawatir Nicole tertembak. Ia pun menyuruh mereka untuk menurunkan senjata.
Nicole mengangkat kepala Robert ke pangkuannya, “Robert, kamu harus bertahan. Aku tau kamu kuat, katakan semuanya akan baik-baik saja. Iya kan?”
Robert mulai sesak, “maafkan aku…”
“tidak, kau tidak perlu minta maaf. Kau tidak bersalah Robert”
“maaf karena aku membuatmu kecewa” Robert batuk, “aku membuatmu sedih”
“Robert, jangan bicara lagi. Aku akan mengobatimu, aku akan melindungimu dari mereka. Aku janji”
“aku mencintaimu… Nicole” Robert mulai merasa dingin dan kaku, “selama ini aku sesalu berusaha menghilangkan perasaan itu, karena ah…” Robert merasakan sakit akibat lukanya.
“Robert?”
“karena aku manusia serigala dan aku hanya akan membuatmu takut”
“tidak, itu tidak benar. Kau manusia normal sepertiku, aku tau itu. Karena aku juga mencintaimu”
Robert menutup matanya perlahan.
“bangun Robert, Robert bangun. Robert…” Nicole melihat luka tembak di dada Robert, ia teringat dengan buku usang itu. “Robert?” Nicole memeluknya, “Robert aku mohon bertahanlah, jangan tinggalkan aku”
Semua orang yang ada disana diam dan memandangi Nicole yang menangisi Robert.
Nicole menatap mereka semua, “kalian puas? Asal kalian tau, orang yang kalian buru ini adalah anak dari Tuan Downey yang sengaja mengorbankan dirinya demi kalian. Kalian tidak pernah membunuh makhluk itu, kalian hanya membunuh seseorang yang tidak berdosa”
Tom pun memberikan perintah, “bubarkan mereka”
“tapi pak”
Tom menatap orang itu.
“siap pak” para petugas membubarkan warga.
Tom mendekati tubuh Robert, ia menatap Nicole yang terlihat begitu khawatir. Tom memeriksa nadi pada leher Robert, tapi Tom terdiam. Ia pun berdiri dan menatap semua warga yang mulai meninggalkan tempat itu, “dia sudah tewas” Tom menunduk.
“tidak” Nicole sangat sedih, “tidak”
“lapor pak, para warga sudah pergi”
“kalian juga sebaiknya pergi, aku harus menyelesaikan sesuatu”
“siap pak” mereka bubar.
Tom mendekati Nicole, “ayo”
Nicole menatap Tom.
“ayo kita bawa dia ke rumah”
Mereka pun membawa Robert ke rumah.

***

Tom mengambil sebotol alkohol dan sebuah belati.
“apa yang akan kau lakukan?”
“kita harus cepat, sebelum semuanya terlambat”
Nicole melihat ke arah Robert lalu menatap Tom.
Tom mendekati tubuh Robert dan melihat luka tembaknya, “aku akan berusaha untuk mengeluarkan semua peluru di tubuhnya”
“Tom” Nicole cemas.
“tidak ada cara lain, tidak akan ada dokter yang mau mengobati manusia serigala. Lagi pula aku berbohong pada warga, sebenarnya aku masih merasakan denyut nadinya” Tom mulai melumuri belatinya dengan alkohol dan ia siap mengeluarkan peluru itu dari tubuh Robert.
Tuhan… tolong selamatkan dia… Nicole sangat khawatir.
“Nicole, lebih baik kau ambil obat-obatan”
“baik”
Teng…
Sebuah peluru berhasil di keluarkan dari tubuh Robert.
Nicole hanya mengintip dari luar kamar, semoga Robert akan baik-baik saja dan semoga peluru itu tidak menembus jantungnya.

***

Hari mulai senja,
Akhirnya Tom berhasil mengeluarkan semua peluru dari tubuh Robert.
Nicole pun masuk, sambil menangis ia mengobati setiap luka di tubuh Robert.
Tom hanya diam menatap Nicole, apa Nicole mencintai dia?
Nicole yang tak tahan melihat kenyataan pun memeluk Robert, “bangun Robert, aku mohon”
Tom mendekat, “aku tidak yakin dia bisa bertahan dengan luka separah ini, aku tau di dalam dirinya terdapat makhluk mengerikan yang sangat kuat. Tapi di balik itu semua, dia hanya manusia biasa”
“dia pasti bisa bertahan, makhluk itu membuat tubuh Robert bisa mengobati dirinya secara alami”
Tom duduk disamping Nicole, “aku akan tinggal untukmu”
“tidak Tom”
“Nicole, aku tidak akan membiarkanmu sendirian dengan makhluk ini”
“Robert bukanlah makhluk mengerikan”
“bagaimana jika dia menyerangmu?”
“tidak, aku yakin dia tidak akan menyerangku. Karena kami saling mencintai, aku tau itu”
“apa pun alasannya, aku akan tetap disini untukmu”
Robert batuk.
“Robert” Nicole senang Robert mulai siuman.
“emh…” Robert menatap Nicole dan tersenyum.
“bagaimana perasaanmu? Kau baik-baik sajakan?”
Robert menyentuh wajah Nicole dan mengelusnya, lalu ia menatap Tom yang berdiri dihadapannya.
Tom hanya diam.
Robert kembali menatap Nicole “aku… ingin… per..gi” ia masih lemas.
“pergi?” Nicole kaget, “tapi kemana Robert? Lagi pula kau sedang terluka”
“aku harus pergi ah…”
“Robert” Nicole cemas.
“ini yang terbaik, Nicole…”
“tapi, bagaimana denganku?”
“kau harus melupakanku”
“tidak Robert, aku sangat mencintaimu”
“jika kau mencintaiku, kau harus membantuku” Robert menatapnya, “kabulkanlah keinginanku”
Nicole berbalik dan menahan kesedihannya.
“Ni…Nicole…” Robert bangun dan mendekat, ia berbisik. “aku mohon… mungkin ini permintaanku yang terakhir”
Nicole menutup matanya, “aku tidak tau, ini terlalu sulit untukku” air matanya menetes.
Robert diam.
Nicole menatap Robert dan mengelusnya, “kau sangat berarti untukku” Nicole berdiri dan pergi.
Robert pun kembali berbaring, “h…”
Tom mendekat, “bagaimana keadaanmu?”
Robert memaksakan diri untuk tersenyum.
“mungkin kau membenciku, tapi walau bagaimanapun…” Tom duduk, ”aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu dan ayahmu, karena tanpa kalian ayahku mungkin tidak akan selamat” Tom sangat menyesal dengan kejadian itu.
“sudahlah, itu sudah berlalu. Lagi pula aku tidak akan mati, kecuali kau menancapkan belati itu ke jantungku”
Tom menatap belati yang ia taruh di meja, lalu ia menatap Robert. “Robert, kita berdua adalah keturunan pemburu makhluk, aku yakin kita bisa mengeluarkan makhluk itu dari tubuhmu”
“aku tidak mau mengorbankan orang lain lagi, lebih baik aku pergi”
Tom menatapnya, “apa maksudmu?”
“biarkan aku pergi bersama makhluk ini, tolong jaga Nicole” Robert tersenyum, “aku tau kau sangat mencintainya”
Dia ingin mengorbankan dirinya? Tom agak sedih.
Mereka pun keluar dari kamar.
Tom memapah Robert.
Robert melihat Nicole menangis, ia duduk disampingnya. “Nicole”
Nicole menatap Robert dan memeluknya erat, “aku sangat mencintaimu”
Robert pun memeluknya.
Tom hanya diam melihat itu.
Mereka pun keluar dari rumah.

***

Di pantai,
Robert membuka mantelnya dan memakaikan itu pada Nicole, “aku tidak bisa memberimu apa-apa”
“aku tidak menginginkan hal itu, aku hanya ingin kau bahagia Robert. Sekarang kau bebas”
Robert menatapnya, “terima kasih atas kebaikanmu selama ini, sekarang aku bisa mendapatkan impianku”
Nicole tersenyum.
Robert menggenggam tangan Nicole, “maafkan aku tidak pernah mengajakmu berkencan di restauran mewah” Robert tersenyum dan mencium Nicole.
Nicole terdiam, untuk pertama kalinya ia dicium Robert. Ia pun menatap Robert, “semoga kau baik-baik saja”
“berjanjilah kau tidak akan pernah mencariku”
Nicole pun berusaha tegar, “aku janji”
Robert menatap Nicole dan tersenyum, “aku mencintaimu” Robert pergi, ia berlari dengan cepat menuju hutan dan menghilang.
Nicole menagis dan jatuh terduduk melihatnya pergi, ia memeluk mantel yang Robert berikan padanya. Robert…

***

Setelah kejadian itu,
Nicole memutuskan untuk pergi dari desa, ia sudah mengepak semua barangnya.
Tom datang, “kau sudah siap?”
Nicole melihat foto Robert dan membawanya ke tas.
Sebuah kertas terjatuh.
Nichole mengambil kertas itu dan membacanya, ia terdiam.
“Nicole”
Nicole menghapus air matanya dan tersenyum pada Tom, “jam berapa Bus-nya akan datang?”
Tom tau Nicole sulit melupakan Robert, tapi ia tidak ingin mempermasalahkan itu. “sebentar lagi, ayo cepat. Aku akan mengantarmu ke kota”
Nicole melihat Tom membawa tas juga, “apa kau akan ke kota juga?”
“emh… ya, aku hanya ingin memulai hidup baru”
Mereka keluar.
Nicole mengunci pintu dan menatap pantai.
“Nicole?” Tom khawatir.
Nicole tersenyum, “ayo”
Mereka pun pergi dan menaiki sebuah bus.

***

Nicole… Mungkin saat kau membaca ini, aku sudah pergi.
Tapi aku hanya ingin minta maafkan padamu, karena aku tidak pernah jujur tentang perasaanku. Sejujurnya aku mencintaimu sejak pertama kita bertemu, tapi aku sadar. Aku hanyalah seorang monster mengerikan. Aku takut aku tidak bisa membahagiakanmu dan yang paling aku takutkan adalah menyakitimu. Aku tidak ingin kau menderita karena aku, aku takut saat aku kehilangan kendali aku melukaimu.
Saat memutuskan untuk pergi, aku sadar itu adalah yang terbaik.
Terima kasih karena kau telah memberikan banyak kenangan indah untukku, kau membuatku berani untuk menghadapi dunia luar yang selama ini aku takuti. Aku tidak akan pernah melupakanmu.
Selamat tinggal Nicole.

***

Nicole terus memandang ke luar lewat jendela bus.
Selamat tinggal Robert… kau dan cintamu akan selalu ada di dalam hatiku…
Bus pun mulai memasuki kota.
The End
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat diharapkan! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar