Author: Sherly
Holmes
Penyunting :
Erin_Adler
Genre: Romance, Sad, Supranatural
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya untuk hiburan
semata.
Suatu pagi,
Nicole mengepak semua
barangnya dan keluar dari rumah, ia mengunci pintu lalu pergi ke sebuah halte
untuk menaiki bus.
***
Di perjalanan,
Nicole melihat pemandangan
melalui jendela bus, gedung-gedung tinggi mulai berubah menjadi pohon-pohon
besar. Itu adalah tanda bahwa Nicole sudah menjauh dari perkotaan.
Ia pun melamun dan
teringat akan masa lalunya.
Saat
itu,
Ibu
menangis, “ayo nak kita pergi, ibu tidak bisa melupakan ayahmu jika kita masih
disini”
Nicole
kecil hanya bisa mengangguk dan melihat ibunya mengemas pakaian.
***
Nicole ingat, kepergian
ayahnya yang begitu tragis membuat ibu memutuskan untuk membawa Nicole ke kota
dan berharap hidup mereka akan lebih baik.
Tapi walau bagaimana pun
kenangan itu tidak bisa pergi, canda tawa sang ayah dan semua kenangan manis
itu masih melekat di ingatannya. Dan hal itu membuat Nicole ingin kembali lagi
ke desa itu.
***
Nicole sampai ke sebuah
desa.
Setelah turun dari bus,
Nicole terus berjalan
melewati pemukiman warga dan ia pun sampai ke sebuah rumah bertingkat dekat
pantai.
Disana terdapat pepohonan
rindang yang mengelilingi sekitar pantai, Rumah itu begitu terpencil dan serasa
terasing dari para penduduk. Tapi bagaimana pun, tempat itu adalah rumah Nicole
saat kecil.
Nicole terhenti di depan
pintu, ia melihat nama keluarga yang tinggal di rumah tersebut lewat nama di
samping bell.
Tapi nama itu masih
seperti dulu, Lantai bawah bernama Kidman (keluarganya) dan lantai atas tidak
bernama (nama untuk tetangga satu atap rumahnya).
Namun Nicole mendengar
suara aneh yang keluar dari bell rumah tak bernama itu, Nicole kaget. Suara apa itu? Sepertinya bell ini konslet,
atau ada seseorang yang sengaja mengaktifkannya? Ia pun memberanikan diri
untuk menekan tombol atas (bell tetangga) itu.
***
“ya” seorang pria menjawab
bellnya.
“ah?!” Nicole kaget ada orang
yang menjawab bellnya.
”siapa?”
“maaf, aku dari keluarga
Kidman yang dulu tinggal di lantai satu. Apa aku boleh masuk?”
“pintunya tidak dikunci”
“baik, terima kasih”
Nicole masuk.
***
Di dalam terdapat sebuah
pintu yang merupakan rumahnya dan sebuah tangga yang mengarah menuju rumah
tetangganya.
Keadaan rumah masih
seperti dulu, namun yang membedakan adalah suasananya. Disana begitu sepi,
berbeda dengan suasana saat Nicole
kecil.
Nicole melihat ke atas,
tapi tidak terlihat ada orang. Ia merasa aneh, kenapa di atas juga sepi? Apa
sang tetangga tinggal sendiri? Atau tetangga seatapnya tidak begitu perduli
dengan orang baru?
Ia pun masuk ke rumahnya,
Nicole teringat masa
kecilnya, ia hidup bahagia disini bersama kedua orang tuanya. Sampai suatu hari
sesuatu yang buruk menimpa ayahnya.
***
Nicole pun mulai
mengeluarkan barang-barang dari tasnya dan merapikan barang tersebut.
Saat sedang bersih-bersih,
Brak…
“ah?!” Nicole kaget, tapi
ia tau kalau suara itu bersumber dari atas.
Sang
tetangga, apa yang sedang ia lakukan? Nicole penasaran, karena
dulu rumah di lantai atas kosong tidak berpenghuni. Jadi Nicole tidak
mengetahui siapa tetangganya itu.
Brak…
Suara itu terus terdengar
beberapa kali.
Nicole melihat sebuah
telepon rumah, ia ingat. Jika menekan angka 2, maka ia akan langsung tersambung
dengan telepon rumah yang ada di lantai atas.
“apa sebaiknya aku telepon
dia?” Nicole pun mengangkat gagang telepon dan mulai menekan tombolnya.
Telepon mulai tersambung.
Tapi Nicole sedikit ragu,
ia pun berpikir untuk menutupnya. Sehingga saat telpon diangkat sang tetangga,
Nicole sudah menutupnya.
Nicole kembali merapikan
barang-barangnya.
***
Malam itu,
Suasana begitu mencekam,
terdengar suara binatang yang ada di sekitar. Belum lagi suara berisik dan aneh
yang terdengar dari atas.
Nicole merasa takut, tapi
ia berusaha untuk tidur.
***
Besoknya,
Rasa penasaran Nicole
semakin besar, ia pun keluar dari rumahnya dan mulai menaiki tangga. Nicole
melihat sebuah pintu, ia mendekat dan mengetuknya.
“permisi” Nicole melihat
ke sekitar dengan sedikit cemas.
“siapa?” seseorang
menjawabnya dari balik pintu.
“ah?!” suara pria itu
mengagetkan Nicole, “maaf, a..aku.. tetangga barumu yang kemarin”
“yang kemarin? Yang
menghubungiku lewat bell pintu dan mempermainkan telpon?” pria itu sama sekali
tidak membukakan pintu.
“maaf, aku tidak bermaksud
mempermainkan telpon. Sejujurnya aku hanya ingin berkenalan, tapi jika kau
keberatan. Emh.. aku akan pergi”
“lebih baik kau kembali
lagi nanti”
“emh… baiklah, pe..permisi”
“nona Kidman, jangan lupa
untuk selalu mengunci pintu rumahmu”
“b..baiklah” Nicole
langsung turun dengan terburu-buru, ia masuk ke rumahnya dengan rasa kaget. Kenapa tetanggaku begitu aneh?
***
Malamnya,
Nicole melihat pantai
lewat jendelanya, saat kecil ia senang sekali bermain disana. Ayah dan ibunya
selalu menemani Nicole jika bermain.
Tiba-tiba, telpon
berbunyi.
Nicole menatap telpon itu,
“siapa yang menelpon malam-malam begini?”
Telpon masih berdering.
Nicole mengangkatnya,
“ha..hallo?”
“nona Kidman”
Nicole terdiam, itu adalah
suara tetangganya.
“aku minta maaf atas
kekasaranku tadi, aku harap kau dapat memaafkanku”
“eh… tentu tuan, tidak
apa-apa”
“jika kau tidak keberatan,
mau kah kau datang ke rumahku sekarang?”
“se..sekarang? eh…” Nicole
bingung, “eh.. baik, aku akan segera kesana” Nicole menutup telponnya dan ia
menarik nafas, entah mengapa Nicole agak tegang sekarang. Ia bercermin, “tidak,
aku harus tenang. Dia pasti pria yang baik, aku tidak boleh takut”
***
Setelah siap,
Nicole keluar dari
rumahnya dan mulai menaiki tangga, ia melihat
pintu rumah tetangganya terbuka. Nicole masuk dan melihat ke sekitar, tapi
tetangganya tidak ada.
Suasana
disana begitu gelap,
Pencahayaan
yang redup dan tirai yang tidak pernah dibuka, membuat tempat itu semakin
mengerikan.
***
“permisi,
tuan?” Nicole melihat beberapa obat dan perban di meja, Nicole merasa aneh. Apa
tetangganya sedang terluka atau dia seorang dokter? Saat melihat ke dinding,
sebuah foto terpajang disana.
Foto
seorang pria berpakaian rapi dengan tatapan yang sedih.
***
Apa dia pemilik rumah ini?
Nicole
mendekat dan membaca sebuah nama di dekat foto. “Robert Downey J…”
“nona
Kidman”
“hah?!”
Nicole yang belum membaca tulisan itu sepenuhnya, kaget mendegar suara yang
tiba-tiba. Ia menoleh.
Ternyata
benar, pria itu adalah orang yang ada di foto tersebut.
“maaf,
aku hanya ingin melihat foto ini saja. Ternyata ini fotomu tuan… Downey”
Pria itu
tersenyum dingin, “mari”
“emh…
iya” Nicole mengikuti pria itu ke ruang makan.
“silahkan
duduk”
“terima
kasih” Nicole melihat beberapa potong daging yang sedang dibakar di atas meja.
Pria itu
duduk dan mengambil salah satu daging untuk Nicole, “silahkan nona”
“panggil
saja aku Nicole”
“baiklah”
pria itu pun mengambil satu untuknya.
Nicole
mulai mengiris daging dan saat merasakan daging itu, Nicole terdiam. Kematangan
dan kelembutannya sangat sempurna, Nicole juga melihat pria itu begitu mudah
mengiris daging. Sepertinya ia sangat tau struktur tentang daging, Nicole
semakin penasaran.
Apa dia seorang koki? Atau seorang pemotong daging? Tapi,
dari gayanya. Dia tidak seperti keduanya. “tuan
Downey?”
“panggil
saja aku Robert” Robert yang duduk berhadapan dengan Nicole, menatapnya dengan
tajam.
“m..makanannya
sangat enak, apa kau tinggal sendiri disini?” Nicole sedikit canggung.
Robert
menatapnya semakin tajam, tapi ia hanya diam.
Nicole
pun menunduk, apa aku salah bicara?
“jadi
Nicole, berapa usiamu saat ini?”
“24”
“kau
sudah bekerja?”
“aku guru
TK”
“emh.. penyabar
dan penuh semangat”
“tidak
juga” Nicole tersenyum.
“apa kau
baru datang kesini?”
“ti..tidak,
saat kecil aku tinggal disini” Nicole kembali menatapnya.
“lalu?”
“saat itu
ayahku meninggal, jadi aku dan ibu pindah ke kota”
“maaf”
“tidak
apa-apa” Nicole tersenyum tapi sedikit sedih.
Robert
terus menatapnya, “ada apa? Kau tidak suka dengan makan malamnya?”
“ti..tidak
Robert, aku hanya teringgat pada ayahku”
“kau
sangat menyayanginya?”
Nicole
mengangguk.
“apa dia
sakit?”
“tidak”
Nicole
ingat, saat itu malam begitu menyeramkan. Semua warga berkumpul dan ibu
histeris, beberapa orang mengangkat tubuh ayah Nicole yang sudah tidak
bernyawa. Mereka bilang ayah Nicole dibunuh oleh makhluk jadi-jadian yang ada
di hutan terlarang.
***
“ayahku
dibunuh makhluk mistis semacam serigala”
Robert bangun
dari tempat duduknya, “aku rasa ini saatnya pulang, Nicole” tatapan Robert
berubah.
Nicole
takut, “eh… baiklah kalau begitu, te..terima kasih atas makan malamnya.
Permisi”
Robert
mengantar Nicole ke pintu, “sampai jumpa”
Bruk…
Robert
langsung menutup pintunya.
Nicole
sangat kaget dengan kelakuan tetangganya itu, ia segera turun dan masuk ke
rumahnya. Sepertinya Robert tidak menyukai kehadiran Nicole.
***
Siangnya,
Nicole
keluar, ia pergi ke desa untuk berbelanja.
Disana
orang-orang berkerumun membicarakan tentang makhluk yang suka meneror desa.
Salah satu dari mereka berkata bahwa kemarin malam manusia serigala itu
menampakan dirinya.
Nicole
pun kembali teringat pada ayahnya yang menjadi korban.
Jadi makhluk mistis itu adalah manusia serigala?
***
Saat
kembali dari desa,
Nicole
melihat ke atas, keadaan masih seperti tadi malam.
Aneh, apa Robert tidak pernah keluar dari rumahnya? Ia pun masuk ke rumah.
***
Di rumah
Nicole,
Nicole
penasaran, apa yang sedang dilakukan tentangganya itu? Ia pun keluar dari
rumahnya dan menaiki tangga, mungkin sedikit demi sedikit sang tetangga bisa
akrab dengannya.
Saat
Nicole mau mengetuk pintu rumah Robert, tanpa ia sangka Robert sudah membukakan
pintu.
“ah?!”
Nicole kaget.
Robert
menatapnya.
“maafkan
aku” Nicole agak tegang.
“ada
apa?” Robert masih menatapnya.
“a..aku
hanya ingin tau kau sedang apa, karena kau sepertinya tidak pernah keluar”
Nicole tersenyum dengan sedikit canggung.
“lalu?”
“a..”
Nicole menatap Robert dengan takut, ia bingung mau bicara apa. “apa kau tau
tentang manusia serigala?”
Robert
menatapnya semakin tajam, “memangnya kenapa? Kau ingin tau? Apa kau tidak takut
dia membunuhmu seperti ia membunuh ayahmu?”
Nicole
menunduk, kata-kata Robert menyakiti perasaannya dan membuatnya semakin takut.
Nicole kembali melihat Robert, dengan terpaksa ia berusaha tersenyum. “maaf
jika aku telah mengganggumu, permisi” Nicole pergi.
“kembalilah
nanti malam”
Nicole
yang mau menuruni tangga terdiam dan menoleh.
Bruk…
Robert
pun menutup pintunya tanpa melihat Nicole.
***
Di rumah
Nicole,
Nicole
memegang dadanya, jantungnya masih berdebar.
Ya Tuhan… kenapa sikap tetanggaku seperti itu? Apakah aku bisa betah tinggal
disini?
Malamnya,
Telepon
berbunyi, Nicole mengangkatnya dengan gugup.
“Nicole”
“ah?!”
Nicole yang belum bicara, kaget mendengar suara Robert.
“kau
masih disana?”
“te..tentu
Robert”
“apa kau
masih ingin tau tentang manusia serigala itu?”
Nicole
mengerti maksud Robert, “a..aaku akan segera kesana, tunggu aku Robert” Nicole
menutup telpon dan langsung keluar dari rumah, ia menaiki tangga dan melihat
pintu rumah Robert yang terbuka.
***
Langkah
Nicole terhenti, ia menghela nafas dan masuk. “Robert?”
Tapi
Robert tidak ada.
Nicole
melangkahkan kakinya, “Robert, apa kau di dalam? Rob…” belum selesai bicara, saat
Nicole menoleh. “ah?!” Nicole mundur, ia melihat makhluk itu di hadapannya.
Nicole gemetar dan ketakutan.
Makhluk
itu hanya diam melihat Nicole.
Nicole
langsung berlari keluar, ia menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Nicole masuk
ke rumah dan mengunci pintunya. Nicole sangat panik, ia menangis. Nicole tidak
percaya dengan apa yang baru saja ia lihat, ternyata Robert adalah manusia
serigala itu.
Dia yang membunuh ayah?
***
Semenjak
kejadian itu,
Nicole
tidak pernah mau bertemu tetangganya, bahkan setiap ada telpon berbunyi. Nicole
tidak pernah mengangkatnya, walaupun ia tidak tau siapa yang menelpon.
Nicole
selalu waspada setiap ingin keluar dari rumah dan ia berusaha untuk keluar
rumah hanya di siang hari.
***
Hari itu,
Nicole
membereskan pakaiannya, “aku harus pergi dari sini” dengan terburu-buru ia
memasukan pakaiannya ke tas. Nicole berpikir keselamatannya akan terancam jika
ia terus tinggal disana, karena tetangga seatapnya adalah seorang manusia
serigala.
Tapi saat
melihat ke jendela, ia terdiam. Pantai itu selalu mengingatkannya saat
keluarganya masih utuh.
Nicole
melepas tasnya, ia pun keluar dari kamar. Nicole membuka pintu rumah dan
mengintip ke atas, saat merasa aman Nicole pun keluar dan mengunci pintu
rumahnya. Ia keluar dari rumah itu dan berjalan ke pantai.
Tanpa ia
sadari, Robert mengintipnya dari jendela rumahnya yang gelap.
***
Di
pantai,
Nicole
menatap laut, ia mengenang masa-masa indahnya bersama keluarganya. Saat
berlarian di pantai, saat berenang bersama, saat bercanda bersama.
Ayah… Nicole pun berjalan
mendekati ombak, ia terus berjalan. Tanpa ia sadari, ia semakin jauh dari
daratan.
“ah” ombak
besar pun membawanya ke tengah, “tolong” Nicole tenggelam, matanya masih
terbuka dan berusaha bertahan dengan nafas yang masih tersisa.
Namun
akhirnya, Nicole tidak dapat bertahan lagi. Ia menutup matanya, Nicole pasrah.
Ia sadar, mana mungkin di tempat sepi seperti ini ada orang yang akan
menolongnya.
***
Byur…
Nicole
merasakan seseorang berenang ke arahnya dan membawanya, namun Nicole semakin
lemas.
Robert
membawa Nicole ke darat, ia menatap Nicole yang tidak sadarkan diri. Lalu
membawanya ke rumah.
***
“emh”
Nicole mulai sadar, saat matanya terbuka. Ia melihat Robert yang menatapnya
begitu dekat. Nicole sangat kaget.
Tapi
Robert tidak bicara sedikit pun, saat mengetahui Nicole baik-baik saja. Ia
langsung pergi meninggalkan Nicole.
Nicole
terdiam.
Sore itu,
Nicole
masih memikirkan yang baru saja ia alami.
Robert menyelamatkanku? Apakah dia peduli padaku?
Tapi
walau bagaimana pun Robert adalah manusia serigala dan ayah Nicole terbunuh
karena makhluk itu.
***
Sampai
suatu pagi,
Saat
Nicole sedang di desa, ia melewati sebuah kerumunan.
“hey, apa
kalian tau kalau tim pemburu berhasil melukai makhluk jadi-jadian itu?
“apa
benar makhluk itu terluka? Bukankah itu makhluk mistis?”
“iya,
tadi malam salah seorang dari tim berhasil melukainya. Bahkan bercak-bercak
darahnya masih terlihat di hutan sebelah sana, ih… mengerikan”
Nicole
kaget mendengar itu, ia langsung mendekati mereka. “apa makhluk itu berhasil
ditangkap?”
“tidak,
makhluk itu kabur. Tapi kau tenang saja, suatu hari nanti pasti makhluk itu
akan tertangkap”
“iya
benar, makhluk itu harus segera dimusnahkan demi anak cucu kita”
Nicole
yang mendengar itu langsung pergi.
***
Saat
pulang,
Nicole
melihat ke atas, seperti biasa keadaan sepi. Nicole pun masuk ke rumahnya, tapi
ia teringat pada Robert.
Nicole
keluar dari rumahnya dan langsung berlari ke tangga, ia melihat pintu rumah
Robert terbuka. Nicole masuk perlahan, ia melihat bercak darah dan mengikuti
arah bercak itu.
Saat
melihat ke ujung bercak, Nicole terdiam. Ia melihat makhluk itu tergeletak
dengan lukanya.
Nicole
langsung mengunci pintu dan memberanikan diri untuk mendekati makhluk itu.
“R..Robert..” ia membalikan tubuh Robert dan melihat lukanya yang cukup dalam.
“ya Tuhan…”
***
Nicole
memapah Robert ke kamar, ia membaringkan Robert dan membawa kotak obat.
Saat
melihat wujud Robert, Nicole agak ragu. Tapi ia tidak boleh membiarkan Robert
seperti ini, Nicole pun mulai membuka kotak obat. Ia mengobati luka Robert
perlahan.
“argh”
teriakan makhluk yang kesakitan itu begitu mengerikan, apalagi melihat
taringnya yang begitu tajam.
Tapi
Nicole tetap berusaha untuk tenang dan terus mengobatinya, ia membalutkan
perban dengan waspada.
Nicole
menatap makhluk itu, apa dia akan
baik-baik saja? Kenapa aku sedih melihat keadaan Robert seperti ini? Semoga dia
cepat pulih.
Saat
Nicole mau pergi, langkahnya terhenti. Ia kembali menoleh dan melihat Robert
yang belum sadarkan diri.
Aku tidak boleh meninggalkannya, tapi bagaimana jika dia
menyerangku?
Nicole
diam, namun begitu berat perasaannya untuk meninggalkan Robert. Nicole
mengambil selimut dan menyelimuti Robert.
Nicole
pun duduk di kursi dan tertidur.
***
Matahari
mulai terbit,
Nicole
membuka jendela.
Sinar
mentari pagi yang masuk melewati jendela, mulai menerangi rumah Robert
Perlahan
wujud Robert kembali normal.
Saat
Robert sadar,
“h…”
Robert kaget dan terdiam, kenapa aku
disini? Ia menoleh dan melihat Nicole yang tersenyum di kursi. Robert
bangun.
“syukurlah
kau sudah siuman”
Robert
melihat perban di tubuhnya dan menatap Nicole. “kenapa kau melakukan ini?”
“karena
kau menyelamatkanku”
“tapi aku
manusia serigala”
Nicole memberanikan
diri untuk mendekati Robert, “apa saat menyelamatkanku di pantai kau juga
berpikir seperti itu?”
“bukankah
kau membenciku?”
Nicole
diam.
“lebih
baik kau pergi”
Nicole
menggeleng, “aku tidak membencimu”
Robert
membentaknya, “jika aku menjadi manusia serigala sepenuhnya aku akan kehilangan
kesadaran” Robert memalingkan wajahnya dan menunduk, “pergilah, kau tidak mau
berakhir seperti ayahmu kan?”
“tapi kau
terluka, aku tidak bisa membiarkanmu dalam keadaan seperti ini”
Melihat
mata Nicole, Robert pun diam. “tubuhku bisa mengobati diriku secara alami, kau
tidak perlu cemas”
***
Setelah
kejadian itu,
Nicole
mulai berfikir jika Robert tidak seperti yang ia bayangkan.
Sepertinya Robert orang yang baik, kalau tidak. Mana mungkin
dia menyelamatkanku. Tapi kenapa Robert begitu dingin? Nicole merasa Robert masih mempunyai perasaan, seperti
manusia normal lainnya.
Mungkin jika aku mencoba untuk mendekatinya lagi, sikap
Robert akan sedikit berubah.
***
Beberapa
hari kemudian,
Robert
sedang mengobati luka baru di lengannya, “ah, aw…”
Tok… tok…
tok…
“Robert,
Robert? Kau di dalam?” Nicole mengetuk pintu rumah Robert.
Robert
kaget, ia pun menyimpan obat dan perbannya. Robert mengambil mantel dan
memakainya, ia membuka pintu. “Nicole?” Robert terdiam melihat Nicole berdandan
rapi.
“di desa
ada pesta, kau mau kan menemaniku kesana?”
“aku…”
“ayolah
Robert, kau pasti senang disana. Jangan disini terus”
“baiklah,
a..aku akan ganti baju”
Nicole
tersenyum dan masuk.
***
Saat
sedang menunggu Robert, Nicole melihat sebuah buku dengan kertas yang usang.
“cara
membunuh manusia serigala?” Nicole melihat sebuah gambar dengan keteranganya,
bahwa kelemahan dari manusia serigala yang kuat itu adalah jantungnya.
Nicole
kaget, kenapa Robert punya buku seperti
ini? Apa dia berniat untuk…
“Nicole”
“ah?!”
Nicole menoleh, “emh, kau sudah siap?”
Robert
hanya menatapnya.
“kalau
begitu, ayo kita berangkat” Nicole menggandeng tangan Robert dan menatapnya.
Robert
menahan sakit pada lengannya, ia kaget dengan sikap Nicole, “kau yakin ini
tidak akan apa-apa?”
“ayolah
Robert, aku yakin malam ini tidak akan ada bulan purnama”
Lagi-lagi
Robert hanya diam menatap Nicole.
Mereka
pergi.
***
Di pesta,
Suasana
begitu ramai, para warga menari dan asyik mengobrol.
Robert
dan Nicole berjalan ke sebuah meja.
“ayo
duduk”
Robert
agak khawatir.
“santai
saja” Nicole tersenyum, “tunggu disini ya, aku akan mengambil makanan untuk
kita”
Robert
masih cemas, tapi ia percaya pada Nicole. Robert pun duduk diam dan melihat
warga yang berdansa.
***
Saat
Nicole sedang mengambil makanan,
“Nicole?”
seseorang mendekat.
Nicole
tersenyum, “Tom?”
“bagaimana
kabarmu? Kenapa kamu gak bilang kamu datang kesini?”
“maaf”
Nicole tersenyum.
“kamu
udah lama datang ke sini?”
***
Robert
yang menunggu, merasa Nicole terlalu lama. Ia pun mencari Nicole.
Saat
berjalan ke tempat makanan,
Robert
terdiam, ia melihat Nicole sedang asyik bicara dengan seorang pria.
Robert
pun pergi.
Nicole
yang sedang bicara dengan Tom teringat pada Robert, “ya ampun, Tom maafkan aku.
Aku harus pergi, temanku menungguku”
“temanmu?
Apa dia seorang pria?”
“ya”
Nicole berjalan ke meja mereka dengan tergesa-gesa.
“apa dia
pasanganmu di pesta ini?” Tom terus mengikutinya.
***
Tapi saat
Nicole ke mejanya, ia kaget karena Robert sudah tidak ada. “Robert?” Nicole
khawatir, “ya ampun, kemana dia?”
“jadi
namanya Robert? Apa kalian sudah kenal lama? Nicole?”
Nicole
sama sekali tidak mendengarkan Tom.
“Nicole?”
“maafkan
aku Tom, aku harus pulang”
“tapi kau
kan baru sebentar, kita belum bicara. Aku rindu padamu”
“aku
harus pulang, maafkan aku” Nicole pergi, ia pulang dengan cemas.
***
Saat
sampai,
Nicole
membuka pintu, ia melihat ke atas. Robert,
apa terjadi sesuatu padanya? Nicole
pun berjalan menaiki tangga, ia mengetuk pintu rumah Robert.
Tuk…
Nicole
mengetuk pintu dengan perlahan, “Robert, kau di dalam?”
Tapi
tidak ada jawaban.
“Robert
ini aku, Nicole. Robert?”
Tapi
lagi-lagi, tidak ada jawaban.
Nicole
pun turun, ia kembali melihat ke atas. Apa
yang sedang kau lakukan Robert?
Dengan
cemas, Nicole membuka pintu rumahnya.
“ah?!”
Nicole kaget, Robert ada di dalam. “R..Robert?”
“maafkan
aku mengagetkanmu” Robert yang sedang duduk menatap Nicole.
“ti..tidak
apa-apa, aku akan ambilkan air untukmu”
“aku
tidak lama disini”
“o…ok”
Nicole agak khawatir dengan sikap Robert.
“aku
sudah pernah bilang padamu untuk mengunci pintu, bagaimana jika ada seseorang
yang masuk tiba-tiba?”
“jika
orang yang kau maksud adalah dirimu, aku tidak keberatan. Aku rasa, aku aman
bersamamu. Jadi tidak masalah jika kau mau berkunjung ke rumahku kapan pun itu”
Robert
menatap Nicole dan memberikan senyuman semu, ”jangan pernah memaksakan diri
untuk melakukan hal yang sulit” ia pergi.
Nicole
diam, apa maksud Robert? Kenapa dia
selalu membuatku tidak mengerti? Apa maksud dari ‘memaksakan diri untuk
melakukan hal sulit’?
***
Besoknya,
Nicole
masih memikirkan Robert, apa dia marah
padaku? Nicole melihat ke telepon, “apa aku telpon saja dia?”
Saat mau
memegang gagang telpon, telpon berbunyi.
“eh?”
Nicole pun mengangkatnya, mungkin ini
telpon dari Robert. “hallo”
“Nicole”
“Tom?”
Nicole agak kecewa karena itu bukan telpon dari Robert.
“hey, ada
apa? Kamu gak suka ya aku telpon?”
“enggak
kok”
“kamu
bohongkan? Jangan-jangan kamu lagi nungguin telpon dari cowok yang kemarin”
“Tom..”
“maaf,
lagian kamu kaya yang peduli banget sama cowok itu. Siapa sih dia?”
Nicole
terdiam mendengar itu, apa iya aku peduli
pada Robert? “maaf Tom, kamu bisa menelpon lagi kan nanti?”
“eeh…
tapi”
Nicole
menutup telponnya dan berlari keluar rumah, ia menaiki tangga dan melihat pintu
rumah Robert yang terbuka. Nicole langsung masuk, “Robert”
***
Robert yang mendengar suara Nicole langsung
membelakanginya, “N…Nicole…”
“Robert, ada apa?”
“pergilah”
“Robert, apa kau terluka? Biarku lihat”
“tidak, pergilah”
“Robert”
“pergilah, aku tidak ingin kau takut”
“takut?” Nicole mendekat, ”Robert,
berbaliklah. Aku mohon”
Robert pun berbalik.
“ah?!” Nicole kaget melihat wajah Robert
dipenuhi bulu rambut.
Robert menatapnya, “aku tidak suka kau
memaksakan dirimu untuk bersamaku, aku tau kau takut padaku. Pergilah”
Nicole mendekat, perlahan tanggannya
menyentuh wajah Robert. Ia tersenyum dengan sedikit sedih, akhirnya Nicole
mengerti apa yang dimaksud Robert tadi malam. “aku tidak pernah terpaksa untuk
bersamamu, sungguh”
Robert melepas tangan Nicole, “pria itu
lebih baik, dia tampan dan normal”
Nicole terdiam, apa
Robert sedang membicarakan Tom?
“aku hanya manusia serigala”
Nicole menatap Robert, “kau marah padaku?”
Robert diam.
“maafkan aku”
“pergilah”
“tapi kau memaafkan aku kan?”
“Nicole, wajahku sedang tidak baik saat ini.
Apa kau tidak lihat? Tubuhku sudah normal, tapi wajahku…”
“memangnya kenapa? Kau malu bertemu
denganku kerena wajahmu?” Nicole tersenyum “tunggu sebentar ya” Nicole mencari sesuatu, ia pun kembali
dengan krim pencukur di tangannya. “ini pasti bisa membantu”
“k..kau mau apa?” Robert bingung.
“tenang saja” Nicole pun mengoleskan krim itu
ke wajah Robert.
Robert menatap Nicole dengan agak cemas.
”jangan khawatir, aku pasti akan hati-hati”
Nicole mulai menyentuh wajah Robert, “aku tidak akan melukai wajahmu” perlahan
ia mencukur rambut di wajah Robert, Nicole begitu serius.
Robert menunduk, ia tidak mau menatap
Nicole.
***
Setelah dicuci, Nicole pun memakaikan
handuk ke wajah Robert. Nicole
tersenyum, “bagaimana? Aku hebatkan?” ia menghadapkan Robert ke cermin.
Melihat ekspresi Nicole, Robert pun mulai
yakin kalau Nicole tulus kepadanya. Robert tersenyum.“ayo
keluar, kau masih mau kan?”
“a..aku”
“Robert,
ayolah” Nicole membuka tirai jendela, “lihatlah, di luar pasti sangat
menyenangkan”
Robert
melihat pantai dengan cuaca yang begitu cerah.
“mau kan?
Kebetulan cuacanya sedang bagus”
Robert
mengangguk.
Mereka
pun ke pantai dekat rumah.
“ayo
Robert kemari, jangan diam saja. Lihat, banyak ombak yang mengejar kita. Ayo”
Nicole menarik tangan Robert.
Robert
hanya tersenyum melihat Nicole.
***
Hari
mulai sore,
“ah… aku
lelah” Nicole berbaring di pasir, ia tersenyum kepada Robert. “kau senangkan?”
Robert
duduk disampingnya dan tersenyum.
“ayo
berbaring, sejak kecil aku sangat menyukai ini. Dulu, aku selalu berbaring di
pantai bersama ayah dan ibu”
Robert
pun berbaring disamping Nicole, ia ingin sekali menyentuh wajah Nicole atau
memegang tangannya. Tapi Robert tidak berani, ia hanya mendekatkan tangannya ke
dekat tangan Nicole.
Tanpa
Robert sangka, Nicole tersenyum dan memegang tangan Robert dengan erat.
“tanganmu
hangat ya” Nicole menutup matanya.
Robert
tersenyum dan hanya diam memandanginya, ia merasakan sesuatu yang berbeda pada
diri Nicole.
Nicole
tertidur.
Robert
pun mengelus Nicole perlahan, ia hanya tersenyum melihat Nicole terlelap.
***
Saat
Robert sedang memandanginya, Nicole membuka mata. Robert kaget dan langsung
diam.
“kenapa?”
Nicole tersenyum.
“tidak”
Robert melihat ke arah lain, tapi ia kembali menatap Nicole. “nanti malam kau
datang ke rumahku ya”
Nicole
menatapnya, “apa kau akan memberikan kejutan? Baiklah tuan Robert, aku janji.
Nanti malam aku akan datang ke rumahmu”
Mereka
tersenyum dan kembali menatap langit.
***
Malam
itu,
Nicole
berdandan rapi, ia pun berjalan menaiki tangga. “Robert” Nicole mengetuk pintu.
Robert
membukanya, “selamat malam nona” ia mencium tangan Nicole.
Nicole
tersenyum, “wah” ia kaget melihat suasana romantis di rumah Robert.
“aku
senang merayakannya bersamamu”
“kau
ulang tahun? Ya ampun Robert, kenapa kamu gak bilang? Aku kan bisa membelikanmu
hadiah”
“itu tidak perlu” Robert tersenyum, kau adalah hadiah terindah dalam hidupku.
Nicole menatap
Robert.
***
Mereka
pun berdansa.
In
my dreams you told me that you really really care
In
my dreams you told me it’s a love that can’t compare
So
hold me hold me hold me and never ever let me go
(song
by : Robert Downey Jr. – In My Dreams)
“aku tidak
tau kalau kau bisa berdansa”
“aku
juga”
Nicole
tersenyum, “kau itu bicara apa?”
Mereka
tertawa dan berpelukan.
Nicole
tetap diam saat berdansa dengan Robert, Tuhan…
ada apa ini? Apa aku mencintai Robert?
***
Pagi itu,
Tok..
tok.. tok…
“iya,
tunggu sebentar” Nicole berjalan ke arah pintu, ada apa Robert mengetuk pintu sepagi ini? Nicole membuka pintu.
“hey” Tom
tersenyum.
“Tom?”
Nicole kaget, ia melihat ke atas.
Tom ikut
melihat ke atas, tapi disana tidak ada siapa-siapa. “apa yang kau cari?”
“ah, tidak
ada” Nicole menatapnya bingung, “ada apa kau kemari?”
“ya
ampun, kita kan teman lama. Kenapa kau bertanya seperti itu padaku?”
“maaf
Tom, aku cuma kaget aja kamu datang kesini”
“tadi
malam aku menelponmu beberapa kali, tapi kau tidak mengangkatnya. Aku takut
terjadi apa-apa padamu, jadi aku kemari. Bolehkah aku masuk?”
“ah…
tentu saja”
Mereka ke
dalam.
“kau tau
kan, saat ini manusia serigala sedang gencar-gencarnya di desa ini. Jadi aku
kesini untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja”
“ah…
tidak ada yang perlu di khawatirkan, aku baik-baik saja kok. Jadi kamu gak usah
repot-repot untuk…”
“Nicole,
sejak dulu keluargaku adalah pemburu makhluk-makhluk seperti itu dan sekarang
sebagai penerus ayahku. Aku akan memburu makhluk itu juga, termasuk membalaskan
dendam ayahmu”
Nicole
kaget, “kau benar-benar akan memburunya?”
“kenapa
ekspresimu seperti itu?”
“tidak,
aku hanya” Nicole mulai cemas, “aku hanya tidak menyangka kau akan memburu
makhluk itu”
“ya, aku
tau itu memang sulit. Setelah bertahun-tahun aku memburunya, aku belum berhasil
juga. Tapi beberapa hari yang lalu aku berhasil melukainya”
Jadi Tom yang melukai Robert?
“sayangnya
makhluk itu sangat kuat sehingga kami tidak berhasil meringkusnya”
“kami?”
“ya, aku
punya tim kira-kita 30 orang, kami juga bekerjasama dengan polisi dan juga
polisi hutan”
Ya Tuhan… itu berarti nyawa Robert terancam.
“Nicole,
kenapa kau terlihat cemas?”
“ah… emh,
aku… aku hanya ngeri mendengar itu”
“oh…
kalau begitu aku tidak akan membahas itu lagi”
“tapi
Tom, apa kau tau tentang asal-usul makhluk itu?”
“aku juga
tidak begitu mengerti, karena saat itu aku masih kecil. Kau ingatkan? Kita
bahkan belum masuk sekolah, tapi yang aku tau…”
Tom mulai
menceritakannya,
Saat itu, ayah Tom dan seorang temannya sedang memburu
makhluk mistis mengerikan yang meresahkan warga. Mereka berkelahi mati-matian,
saat ayah Tom hampir dibunuh makhluk itu. Temannya menyelamatkannya, tapi
sayangnya teman ayah Tom tidak selamat dan ia meninggal bersama anak
laki-lakinya.
***
“anak
laki-laki?”
“ya, tuan
Downey punya seorang anak yang usianya kira-kira seusia kita”
Tuan downey? Jangan-jangan anak itu Robert, tapi bagaimana bisa
Robert dianggap meninggal?
“Nicole,
ada apa? Kau selalu terlihat aneh, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
“ah? Apa
maksudmu? Aku tidak menyembunyikan apa-apa”
“maaf,
soalnya tingkahmu selalu aneh”
Nicole
tersenyum, “kamu ini”
Setelah
berbincang-bincang,
“baiklah,
aku rasa ini saatnya untuk pulang”
“hati-hati
Tom” Nicole mengantarnya ke depan pintu.
***
Setelah
Tom pergi,
“kau menyukainya?”
“ah?!”
Nicole kaget dan melihat ke atas.
Robert
menatapnya dari balkon.
“Robert?”
“seorang
pemburu makhluk, hebat sekali. Sangat bagus jika kau berteman dengannya” Robert
masuk ke rumahnya.
“Robert”
Nicole langsung berlari ke tangga, ia mengetuk pintu rumah Robert. “Robert aku
ingin bicara”
Robert
hanya diam di depan pintu dan tidak mau membukanya.
“Robert
aku mohon”
Robert
mengintip sedikit di lubang pintu, melihat Nicole sedih. Ia pun membuka
pintunya, “apa yang kau inginkan dari seorang manusia serigala?”
Nicole
menangis, “aku tau kau bukan orang yang membunuh ayah, kau bukan makhluk
mengerikan itu. Iya kan?”
Robert
menatapnya, “apa yang kau ketahui?”
“ayah Tom
adalah teman ayahmu”
Robert
masuk ke dalam dan Nicole mengikutinya.
Robert
pun mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Nicole.
Saat itu, desa ini memang selalu diteror oleh makhluk
mengerikan dan ayah Nicole baru saja menjadi korban. Keluarga Downey dan
keluarga Cruise adalah pemburu makhluk mistis yang terkenal turun-temurun di
desa, maka ayah Robert bersama ayah Tom yang merupakan keturunan keluarga itu
berniat memburu makhluk tersebut.
Ayah Robert berpamitan pada keluarganya, yaitu ibu Robert dan
Robert kecil. Ibu menangis, ia takut terjadi sesuatu pada suaminya. Ayah pun
pergi bersama temannya itu, tanpa mereka sadari Robert kecil mengikutinya.
Di dalam hutan, setelah melakukan sebuah ritual akhirnya sang
makhluk menampakan diri. Mereka bertarung dan berusaha mengalahkan makhluk itu,
tapi ternyata makhluk itu sangat kuat. Mereka pun kewalahan dan kalah, ayah
Robert terlempar.
Robert yang melihat itu berteriak keluar dari semak-semak.
“ayah” ia berlari ke arah ayahnya.
“Robert?” ayah kaget melihatnya.
Tapi sayangnya, teman ayah yang terluka parah tidak bisa
bergerak dan akan dibunuh oleh makhluk itu. Dengan sangat terpaksa, ayah
mengeluarkan ilmunya dan mengunci makhluk itu ke tubuh Robert kecil.
Ayah meninggal karena mengunci makhluk itu di tubuh Robert,
teman ayah pun mengasingkan Robert demi keselamatan anak itu dan sejak saat itu
pula Robert dan ayahnya dikabarkan meninggal karena menjadi korban dari makhluk
tersebut.
***
Robert
diam dan menunduk.
“jadi
kau? Robert kenapa kau tidak pernah bilang padaku?”
“jika aku
memberitaumu bahwa aku bukan pembunuh ayahmu, apa kau akan percaya? Aku rasa
kau akan semakin membenciku saat itu”
“maafkan
aku Robert”
“itu
bukan salahmu”
“harusnya
para warga berterimakasih padamu dan keluargamu, karena kalian berkorban banyak
untuk mereka. Tapi mereka malah akan memburumu”
Robert menatapnya,
“Nicole, lebih baik kau pergi. Jangan temui aku lagi”
“tapi
Robert, kau bukan makhluk mengerikan itu. Kau hanya korban”
“aku tau,
tapi warga tidak ingin mengetahuinya”
“biar aku
yang bicara pada mereka, aku akan meyakinkan semuanya kalau kau…”
“jangan”
Robert memegang tangan Nicole, “biarkan saja”
“kau akan
terluka, aku tidak mau mereka menyakitimu” Nicole menangis.
“jangan
menangis”
“Robert
sebenarnya, sebenarnya aku…”
Robert
menatapnya, Nicole diam.
Saat akan
mencium Nicole, Robert bangkit dari tempat duduk. “ini bulan purnama, cepat
pergi”
“tapi”
“Nicole,
aku tidak mau mencelakaimu. Tolong tinggalkan aku”
Nicole
yang berurai air mata menggeleng.
Sinar
bulan dari luar mulai merubah Robert perlahan.
“arght…”
Robert berteriak dan mengamuk.
Nicole
tegang dan takut, “Robert…”
Makhluk
itu menatapnya dan menyerang Nicole.
Nicole
diam dan pasrah, ia melihat kuku tajam dari tangan Robert yang sedang
mencekiknya. “Robert tolong ingat aku, aku Nicole”
Makhluk
itu gemetar saat menatap Nicole, lalu ia berteriak. “argh” ia pun melepas
Nicole dan meninggalkannya.
Nicole
melihat Robert yang sudah menjadi manusia serigala melompat ke bawah. Ia sedih
melihatnya.
Makhluk
itu menoleh dan menatap Nicole, lalu pergi.
Robert, sebenarnya aku mencintaimu…
***
Di desa,
Semua
warga panik, mereka melihat makhluk itu berkeliaran. Para pemburu pun datang
termasuk Tom.
“pak,
target masuk hutan”
Tom
mengambil walkie-talkie-nya, “target masuk hutan, ku ulangi. Target masuk hutan,
tim satu akan masuk dan tim dua harap bersiap di ujung hutan. Ku ulangi tim dua
bersiagalah di ujung hutan dekat pantai, tim tiga akan tetap disini” Tom
menyimpan walkie-talkie-nya dan memberikan aba-aba untuk masuk ke hutan.
***
Suara
tembakan terdengar keras dan berurutan tanpa henti, hal itu membuat Nicole
khawatir pada Robert. Ia pun berniat
untuk mencari Robert.
Dengan
nekat Nicole masuk ke hutan, walaupun sebenarnya ia tidak tau dimana Robert
berada.
Suasana
yang gelap dan mencekam membuat Nicole takut, tapi hal itu tidak membuatnya
menyerah untuk mencari Robert.
“Robert,
kau dimana? Robert” Nicole berteriak sambil terus berjalan, “Robert”
Semakin
malam, udara semakin dingin.
Nicole
yang mulai lelah pun merasa tidak sanggup lagi berjalan, ia duduk dan bersandar
di sebuah batu besar. Nicole menangis, “kau dimana Robert? Aku sangat
mencemaskanmu”
Semak-semak
di sekitar Nicole bergerak,
Nicole
panik, apa itu? Mata Nicole terus
mengikuti arah gerakan di semak-semak.
Ternyata
itu Robert, Robert pun berdiri dihadapannya.
“Robert?”
Nicole senang melihat Robert ada disana, ia berdiri dan mendekat.
Robert
hanya diam di hadapannya.
Perlahan
Nicole menyentuh pipi Robert, “kau terluka” Nicole melihat banyak luka di tubuh
Robert.
Robert
menggeleng dan melepas tangan Nicole, “kenapa kau kemari?”
“aku
ingin bersamamu”
“kau bisa
terluka”
“aku
tidak perduli, apa pun yang terjadi aku akan terus bersamamu”
“tapi
kenapa?”
“karena
aku mencintaimu”
“Kenapa
kau mencintaiku?” Robert memalingkan wajahnya.
“a..aku
kira kita saling mencintai”
Robert
menatap Nicole, “aku tidak pernah mencintaimu”
“kenapa?”
hati Nicole hancur mendengar itu, “kenapa kau tidak mencintaiku?”
“karena
aku manusia serigala” Robert menunjukan taringnya, “jadi pergilah sebelum aku
membunuhmu”
“tidak,
aku tau kau tidak akan melakukan itu”
“pergilah
Nicole” insting Robert mengatakan kalau para pemburu itu sudah dekat, “cepat
pergi”
“tidak”
Robert
kesal, ia berubah menjadi manusia serigala dan pergi.
“Robert”
Nicole sedih Robert meninggalkannya.
Mendengar
suara para pemburu, Nicole pun mencari tempat untuk bersembunyi.
***
Para
pemburu berlari.
“itu dia,
makhluk itu berlari ke arah sana”
“tembak”
Dor..
dor… dor…
“ayo
cepat kejar dia”
Para
pemburu pergi, tapi Tom berhenti disana. Ia merasakan ada seseorang dibalik
bebatuan.
Setelah
mereka lewat,
Nicole keluar
dari persembunyiannya, tanpa ia sangka Tom sudah berada di hadapannya. “ah?!”
Nicole kaget.
“Nicole,
apa yang kau lakukan?”
“Tom,
aku…”
“Nicole,
disini berbahaya. Kau harus kembali” Tom memegang tangan Nicole.
“tidak
Tom” Nicole melepasnya.
“Nicole,
ada apa denganmu?”
“hentikan
perburuan ini, aku mohon”
“kau
gila, mana mungkin aku melakukannya” Tom pun membawa Nicole keluar dari hutan.
“Tom aku
mohon dengarkan aku”
***
Sementara
itu,
Robert
terus berlari dan melompak sejauh mungkin, ia berharap dapat lolos dari para
pemburu itu.
Maafkan aku Nicole, tapi aku memang tidak pantas untukmu. Aku
adalah makhluk mengerikan yang sangat dibenci manusia, kau pantas mendapakkan
yang lebih. Air mata Robert menetes.
Matahari
mulai terbit,
Setelah
jauh berlari, Robert menemukan celah. Sinar matahari membuat Robert berubah
perlahan, tapi ia belum begitu sempurna menjadi manusia. Robert mulai lelah
karena terus berlari, tapi tanpa ia sadar. Saat Robert keluar dari hutan.
Tim dua
dan warga sudah bersiap disana.
“tembak”
salah satu dari mereka memberikan perintah.
Dor… dor…
dor…
***
Nicole
yang baru sampai, melihat itu. “Robert” ia berlari kesana.
Robert
ditembaki oleh para pemburu, ia pun roboh dengan beberapa peluru yang bersarang
di tubuhnya.
“hentikan”
Nicole menghalangi mereka.
“nona,
menjauhlah dari makhluk itu” salah satu dari mereka berteriak.
“tidak,
percayalah padaku. Dia tidak jahat” Nicole berbalik dan melihat Robert yang
terkapar di pasir, “Robert” Nicole mendakati Robert dan menyentuh wajahnya, air
mata Nicole mulai jatuh.
“Nic..Nicole…”
Robert sudah tidak berdaya dan perlahan ia berubah menjadi manusia.
Semua
kaget melihat itu.
***
Tom
datang, khawatir Nicole tertembak. Ia pun menyuruh mereka untuk menurunkan
senjata.
Nicole
mengangkat kepala Robert ke pangkuannya, “Robert, kamu harus bertahan. Aku tau
kamu kuat, katakan semuanya akan baik-baik saja. Iya kan?”
Robert
mulai sesak, “maafkan aku…”
“tidak,
kau tidak perlu minta maaf. Kau tidak bersalah Robert”
“maaf
karena aku membuatmu kecewa” Robert batuk, “aku membuatmu sedih”
“Robert,
jangan bicara lagi. Aku akan mengobatimu, aku akan melindungimu dari mereka.
Aku janji”
“aku
mencintaimu… Nicole” Robert mulai merasa dingin dan kaku, “selama ini aku
sesalu berusaha menghilangkan perasaan itu, karena ah…” Robert merasakan sakit
akibat lukanya.
“Robert?”
“karena
aku manusia serigala dan aku hanya akan membuatmu takut”
“tidak,
itu tidak benar. Kau manusia normal sepertiku, aku tau itu. Karena aku juga
mencintaimu”
Robert
menutup matanya perlahan.
“bangun
Robert, Robert bangun. Robert…” Nicole melihat luka tembak di dada Robert, ia
teringat dengan buku usang itu. “Robert?” Nicole memeluknya, “Robert aku mohon
bertahanlah, jangan tinggalkan aku”
Semua
orang yang ada disana diam dan memandangi Nicole yang menangisi Robert.
Nicole
menatap mereka semua, “kalian puas? Asal kalian tau, orang yang kalian buru ini
adalah anak dari Tuan Downey yang sengaja mengorbankan dirinya demi kalian.
Kalian tidak pernah membunuh makhluk itu, kalian hanya membunuh seseorang yang
tidak berdosa”
Tom pun
memberikan perintah, “bubarkan mereka”
“tapi
pak”
Tom
menatap orang itu.
“siap
pak” para petugas membubarkan warga.
Tom
mendekati tubuh Robert, ia menatap Nicole yang terlihat begitu khawatir. Tom
memeriksa nadi pada leher Robert, tapi Tom terdiam. Ia pun berdiri dan menatap
semua warga yang mulai meninggalkan tempat itu, “dia sudah tewas” Tom menunduk.
“tidak”
Nicole sangat sedih, “tidak”
“lapor
pak, para warga sudah pergi”
“kalian
juga sebaiknya pergi, aku harus menyelesaikan sesuatu”
“siap
pak” mereka bubar.
Tom
mendekati Nicole, “ayo”
Nicole
menatap Tom.
“ayo kita
bawa dia ke rumah”
Mereka
pun membawa Robert ke rumah.
***
Tom
mengambil sebotol alkohol dan sebuah belati.
“apa yang
akan kau lakukan?”
“kita
harus cepat, sebelum semuanya terlambat”
Nicole
melihat ke arah Robert lalu menatap Tom.
Tom
mendekati tubuh Robert dan melihat luka tembaknya, “aku akan berusaha untuk
mengeluarkan semua peluru di tubuhnya”
“Tom”
Nicole cemas.
“tidak
ada cara lain, tidak akan ada dokter yang mau mengobati manusia serigala. Lagi
pula aku berbohong pada warga, sebenarnya aku masih merasakan denyut nadinya”
Tom mulai melumuri belatinya dengan alkohol dan ia siap mengeluarkan peluru itu
dari tubuh Robert.
Tuhan… tolong selamatkan dia… Nicole sangat khawatir.
“Nicole,
lebih baik kau ambil obat-obatan”
“baik”
Teng…
Sebuah
peluru berhasil di keluarkan dari tubuh Robert.
Nicole
hanya mengintip dari luar kamar, semoga
Robert akan baik-baik saja dan semoga peluru itu tidak menembus jantungnya.
***
Hari
mulai senja,
Akhirnya
Tom berhasil mengeluarkan semua peluru dari tubuh Robert.
Nicole
pun masuk, sambil menangis ia mengobati setiap luka di tubuh Robert.
Tom hanya
diam menatap Nicole, apa Nicole mencintai
dia?
Nicole
yang tak tahan melihat kenyataan pun memeluk Robert, “bangun Robert, aku mohon”
Tom
mendekat, “aku tidak yakin dia bisa bertahan dengan luka separah ini, aku tau
di dalam dirinya terdapat makhluk mengerikan yang sangat kuat. Tapi di balik
itu semua, dia hanya manusia biasa”
“dia
pasti bisa bertahan, makhluk itu membuat tubuh Robert bisa mengobati dirinya
secara alami”
Tom duduk
disamping Nicole, “aku akan tinggal untukmu”
“tidak
Tom”
“Nicole,
aku tidak akan membiarkanmu sendirian dengan makhluk ini”
“Robert
bukanlah makhluk mengerikan”
“bagaimana
jika dia menyerangmu?”
“tidak,
aku yakin dia tidak akan menyerangku. Karena kami saling mencintai, aku tau
itu”
“apa pun
alasannya, aku akan tetap disini untukmu”
Robert
batuk.
“Robert”
Nicole senang Robert mulai siuman.
“emh…” Robert
menatap Nicole dan tersenyum.
“bagaimana
perasaanmu? Kau baik-baik sajakan?”
Robert
menyentuh wajah Nicole dan mengelusnya, lalu ia menatap Tom yang berdiri
dihadapannya.
Tom hanya
diam.
Robert
kembali menatap Nicole “aku… ingin… per..gi” ia masih lemas.
“pergi?”
Nicole kaget, “tapi kemana Robert? Lagi pula kau sedang terluka”
“aku
harus pergi ah…”
“Robert”
Nicole cemas.
“ini yang
terbaik, Nicole…”
“tapi,
bagaimana denganku?”
“kau
harus melupakanku”
“tidak
Robert, aku sangat mencintaimu”
“jika kau
mencintaiku, kau harus membantuku” Robert menatapnya, “kabulkanlah keinginanku”
Nicole
berbalik dan menahan kesedihannya.
“Ni…Nicole…”
Robert bangun dan mendekat, ia berbisik. “aku mohon… mungkin ini permintaanku
yang terakhir”
Nicole
menutup matanya, “aku tidak tau, ini terlalu sulit untukku” air matanya
menetes.
Robert
diam.
Nicole
menatap Robert dan mengelusnya, “kau sangat berarti untukku” Nicole berdiri dan
pergi.
Robert
pun kembali berbaring, “h…”
Tom
mendekat, “bagaimana keadaanmu?”
Robert
memaksakan diri untuk tersenyum.
“mungkin
kau membenciku, tapi walau bagaimanapun…” Tom duduk, ”aku hanya ingin
mengucapkan terima kasih padamu dan ayahmu, karena tanpa kalian ayahku mungkin
tidak akan selamat” Tom sangat menyesal dengan kejadian itu.
“sudahlah,
itu sudah berlalu. Lagi pula aku tidak akan mati, kecuali kau menancapkan
belati itu ke jantungku”
Tom
menatap belati yang ia taruh di meja, lalu ia menatap Robert. “Robert, kita
berdua adalah keturunan pemburu makhluk, aku yakin kita bisa mengeluarkan
makhluk itu dari tubuhmu”
“aku
tidak mau mengorbankan orang lain lagi, lebih baik aku pergi”
Tom
menatapnya, “apa maksudmu?”
“biarkan
aku pergi bersama makhluk ini, tolong jaga Nicole” Robert tersenyum, “aku tau
kau sangat mencintainya”
Dia ingin mengorbankan dirinya? Tom agak sedih.
Mereka
pun keluar dari kamar.
Tom
memapah Robert.
Robert
melihat Nicole menangis, ia duduk disampingnya. “Nicole”
Nicole
menatap Robert dan memeluknya erat, “aku sangat mencintaimu”
Robert
pun memeluknya.
Tom hanya
diam melihat itu.
Mereka
pun keluar dari rumah.
***
Di
pantai,
Robert
membuka mantelnya dan memakaikan itu pada Nicole, “aku tidak bisa memberimu
apa-apa”
“aku
tidak menginginkan hal itu, aku hanya ingin kau bahagia Robert. Sekarang kau
bebas”
Robert
menatapnya, “terima kasih atas kebaikanmu selama ini, sekarang aku bisa
mendapatkan impianku”
Nicole
tersenyum.
Robert
menggenggam tangan Nicole, “maafkan aku tidak pernah mengajakmu berkencan di
restauran mewah” Robert tersenyum dan mencium Nicole.
Nicole
terdiam, untuk pertama kalinya ia dicium Robert. Ia pun menatap Robert, “semoga
kau baik-baik saja”
“berjanjilah
kau tidak akan pernah mencariku”
Nicole
pun berusaha tegar, “aku janji”
Robert
menatap Nicole dan tersenyum, “aku mencintaimu” Robert pergi, ia berlari dengan
cepat menuju hutan dan menghilang.
Nicole
menagis dan jatuh terduduk melihatnya pergi, ia memeluk mantel yang Robert
berikan padanya. Robert…
***
Setelah
kejadian itu,
Nicole
memutuskan untuk pergi dari desa, ia sudah mengepak semua barangnya.
Tom
datang, “kau sudah siap?”
Nicole
melihat foto Robert dan membawanya ke tas.
Sebuah
kertas terjatuh.
Nichole
mengambil kertas itu dan membacanya, ia terdiam.
“Nicole”
Nicole
menghapus air matanya dan tersenyum pada Tom, “jam berapa Bus-nya akan datang?”
Tom tau
Nicole sulit melupakan Robert, tapi ia tidak ingin mempermasalahkan itu.
“sebentar lagi, ayo cepat. Aku akan mengantarmu ke kota”
Nicole
melihat Tom membawa tas juga, “apa kau akan ke kota juga?”
“emh… ya,
aku hanya ingin memulai hidup baru”
Mereka
keluar.
Nicole
mengunci pintu dan menatap pantai.
“Nicole?”
Tom khawatir.
Nicole
tersenyum, “ayo”
Mereka
pun pergi dan menaiki sebuah bus.
***
Nicole… Mungkin saat kau membaca ini, aku sudah pergi.
Tapi aku hanya ingin minta maafkan padamu, karena aku tidak
pernah jujur tentang perasaanku. Sejujurnya aku mencintaimu sejak pertama kita
bertemu, tapi aku sadar. Aku hanyalah seorang monster mengerikan. Aku takut aku
tidak bisa membahagiakanmu dan yang paling aku takutkan adalah menyakitimu. Aku
tidak ingin kau menderita karena aku, aku takut saat aku kehilangan kendali aku
melukaimu.
Saat memutuskan untuk pergi, aku sadar itu adalah yang
terbaik.
Terima kasih karena kau telah memberikan banyak kenangan
indah untukku, kau membuatku berani untuk menghadapi dunia luar yang selama ini
aku takuti. Aku tidak akan pernah melupakanmu.
Selamat tinggal Nicole.
***
Nicole
terus memandang ke luar lewat jendela bus.
Selamat tinggal Robert… kau dan cintamu akan selalu ada di
dalam hatiku…
Bus pun
mulai memasuki kota.
The End
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang
membangun sangat diharapkan! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar