Kamis, 21 Agustus 2014

The Man From Transylvania

Author: Sherly Holmes
Penyunting : Erin_Adler
Genre: supranatural, romance
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya untuk hiburan semata.
___
Suatu pagi,
Seorang pria berjubah berjalan masuk ke sebuah penginapan, “permisi”
“ah, iya?” seorang perempuan yang sedang menyiapkan jemuran kaget melihat pria berjubah yang tiba-tiba datang.
“maaf mengagetkanmu, bolehkah aku menginap? Aku kesiangan hari ini”
Perempuan itu merasa aneh, “maafkan aku, setelah ayah meninggal. Penginapan di rumah ini sudah ditutup”
“sayang sekali, padahal diluar, papan namanya masih ada”
“maaf sekali tuan, tapi jika anda sangat membutuhkan kamar. Aku tidak keberatan”
“benarkah? Bagus sekali, aku masih terlindungi hari ini”
Perempuan itu kembali merasa aneh dengan tingkah pria berjubah itu, “mari ikut aku”
Pria itu mengikutinya, “siapa namamu?”
“aku Kimberly”
“ah, salam kenal”
“silahkan tuan” Kimberly membukakan pintu kamar, “ini kuncinya”
“terima kasih, tolong taruh di meja”
“baiklah, aku mau beres-beres dulu dibawah”
“baik, terima kasih banyak nona”
“panggil saja aku Kimberly”
“ok” pria itu tersenyum.
Kimberly keluar dari kamar dan mengintip.
Pria itu membuka jubahnya, ia memakai jas rapi berwarna hitam. Kimberly melihat wajah pria itu sangat pucat dengan bola mata yang memerah karena terkena cahaya, pria itu menoleh dan menatap Kimberly. Kimberly yang kaget langsung pergi.

***

Di bawah,
Kimberly yang masih menyiapkan jemurannya pun memikirkan pria misterius itu, pria itu aneh sekali. Kenapa aku merasa dia bukan orang biasa?
“maaf”
“ah?” Kimberly kaget karena pria itu tiba-tiba ada disampingnya.
Pria itu tersenyum, “namaku Robert”
Kimberly melihat bola mata Robert yang berwarna coklat.
Robert menatapnya, “kau tidak merasa nyaman ya?”
“ah, enggak kok. Aku senang ada orang yang menemaniku”
“nanti malam aku akan pulang, jika aku kesiangan lagi. Boleh aku datang kesini?”
“em.. tentu”
“benarkah? Terima kasih ya” Robert senang.
Kimberly tersenyum dan mulai menaiki tangga, tapi kakinya tiba-tiba terpeleset. “ah”
Robert dengan sigap memeganginya dan menangkap semua jemuran Kimberly beserta tempatnya.
Kimberly terdiam.
Robert tersenyum dan melepaskan Kimberly, “kamu gak apa-apakan?”
“terima kasih” Kimberly masih kaget dengan apa yang terjadi, gerakan dia cepat sekali?
Robert memberikan jemurannya, “kau yakin baik-baik saja?”
“tentu, aku akan menjemur ini dulu ya”
Robert mengangguk dan tersenyum.

***

Malamnya,
“terima kasih banyak ya, jadi aku harus bayar berapa?”
“kamu kan gak nginep”
“apa ini gratis?”
“ya, bisa dibilang ini diskon perkenalan” Kimberly mengantar Robert keluar.
“terima kasih ya, kau sangat baik” Robert pergi.
Kimberly tersenyum dan masuk, tapi Kimberly melihat jubah Robert tertinggal di kursi. Kimberly membuka pintu dan berteriak, “Robert” tapi Robert sudah tidak ada, ia heran. Ya ampun, dia kemana? Cepat sekali perginya.

***

Suatu malam,
Kimberly sedang berjalan di tempat sepi.
“hey” Robert tersenyum.
“ah?” Kimberly kaget melihat Robert yang tiba-tiba muncul, “Robert, kamu ngagetin aku tau”
“maaf, kamu mau pulang? Berani banget malem-malem keluar”
“aku kan tinggal sendiri”
“gak dianterin pacar?”
“aku gak punya”
“oh” Robert menatap Kimberly sambil tersenyum.
“hey kalian berdua” seorang preman menghadang mereka.
Anak buah preman itu mendekati mereka, Kimberly panik.
Robert menatap para preman itu, “lebih baik kalian pergi”
“berani sekali kau, hajar dia” ketua preman itu kesal.
Robert menatap Kimberly, “pergilah”
“tapi”
“cepat”
Kimberly bersembunyi.
Dengan mudah Robert menangkis pukulan mereka dan menjatuhkan mereka, mereka mundur dan mendekati ketua mereka.
“payah kalian” ketua preman itu kesal.
“sepertinya dia bukan manusia biasa bos”
Robert pun tersenyum dan menatap mereka, bola matanya berubah merah dan ia mengeluarkan taring dari mulutnya.
Para preman itu kaget dan pergi ketakutan.
Robert menutup mata dan kembali membuka matanya, bola mata Robert kembali coklat dan ia menyembunyikan taringnya, Robert melihat Kimberly yang masih bersembunyi. “Kimberly”
“Robert, mereka kemana?”
“mereka pergi”
“pergi?”
“ayo, aku akan mengantarmu pulang”
Kimberly heran.

***

Sesampainya di rumah Kimberly,
“ini, jubahmu kemarin ketinggalan”
“terima kasih” Robert mengambilnya dan tidak sengaja agak menyentuh tangan Kimberly.
Kimberly kaget, tangan Robert begitu dingin. “Robert, kamu baik-baik aja kan?”
“iya, memangnya kenapa?”
“enggak kok”
Robert tersenyum, “aku pulang ya”
“Robert”
Robert menoleh.
“terima kasih, kamu udah nolongin aku”
“sama-sama” Robert tersenyum dan pergi.

***

Di sebuah kastil,
Seorang pria yang sedang duduk di ruang makan tersenyum, “jadi keponakan paman lagi jatuh cinta?”
Robert hanya tersenyum.
“malam ini bukan bulan purnama kan? Paman tidak mau menyakiti keponakan paman” ia mengelus kepala Robert seperti anak kecil.
“apaan sih paman” Robert melepaskan tangan pria itu, “enak ya jadi manusia srigala, awet muda”
“kamu itu bicara apa? Coba, sekarang umurmu berapa? Lebih dari seabadkan?”
Robert tersenyum.
Seorang mummy datang membawa makan malam, “ayo tuan dicoba, ini resep baru lho”
“waw” Robert membuka tutup makanan itu, seekor anak rusa dengan darah yang masih segar ada disana. “resep apanya? Ini sih sama aja”
“tapi ini spesial untuk tuan Robert”
“terima kasih paman mummy”
“sama-sama tuan, awas kain kasa saya jangan ditarik”
“maaf, lagian kan waktu itu aku gak sengaja”
“iya, tapi tuan hampir membuat tubuh paman menghilang untuk selamanya” mummy itu tersenyum.
Robert tersenyum, “Dr. Franklinstein mana?”
“dia ada di laboratorium”
“aku kesana dulu ya paman”
“makan dulu Robert, nanti darahnya gak segar lagi”
“nanti aja paman”

***

Di laboratorium,
Franklinstein sedang meneliti.
“paman” Robert masuk.
“tuan, ada apa?”
“aku ingin bertanya”
“boleh, silahkan duduk”
“apa benar ibuku seorang manusia?”
“benar”
“jadi aku bisa menikah dengan manusia?”
“tentu, kenapa tidak? Tapi tuan harus berhati-hati, manusia itu kejam. Mereka bisa memusnahkan kita jika kita tidak waspada”
“iya paman, aku tau”
“dari pertanyaan tuan, sepertinya tuan sedang jatuh cinta”
Robert tersenyum, “namanya Kimberly”
“aku yakin dia pasti gadis yang hebat, karena dia bisa meluluhkan tuan”

***

Di rumah Kimberly,
Telepon berdering.
“hallo” Kimberly berlari dan mengangkatnya.
“hey Kimberly”
“Robert, dari mana kamu tau nomor telpon rumahku?”
“kan ada di papan”
“ya ampun, papan itu lagi”
“kenapa? Kamu gak suka?”
“enggak kok”
“besok malam kamu ada janji gak?”
“enggak, emangnya kenapa?”
“kamu mau gak makan malam sama aku?”
“aku?” Kimberly kaget, “emh, boleh”
Robert senang, “aku akan menjemputmu besok, selamat malam”

***

Sore itu,
Kimberly melihat ke papan yang terpasang di depan rumahnya, papan yang sudah usang tapi masih terlihat jelas tulisan penginapan dan nomor telponnya. Kimberly pun berusaha untuk menjatuhkan papan itu, tapi karena papan terlalu tinggi. Ia agak kesulitan, kimberly pun mengambil bambu dan berusaha untuk menjatuhkan papan itu.
Papan pun mulai copot sebelah.
“yeah” Kimberly senang.
Tiba-tiba yang satunya ikut copot dan akan menimpanya.
“argh!!” Kimberly menutup matanya, tapi dia tidak merasakan apa-apa. Kimberly membuka matanya dan melihat Robert berdiri didepannya sambil menahan papan itu, “Robert?”
Robert yang menatapnya tersenyum, “kamu gak apa-apa kan?”
“ya ampun, keningmu terluka. Aku ambil obat dulu ya” Kimberly langsung masuk dengan terburu-buru.
Robert menyimpan papan itu.
Kimberly kembali sambil memegangi kotak obat, “ayo kita obatin dulu” Kimberly yang panik terdiam, ia melihat luka di kening Robert sudah hilang.
Robert tersenyum, “aku gak apa-apa kok”
“ta..tapi tadi kening kamu..”
“mungkin kamu salah liat”
“apa iya ya?”
Robert tersenyum, “Kimberly” Robert memegang tangan Kimberly.
Kimberly kaget dan diam, apa lagi tangan Robert begitu dingin.
“aku mencintaimu, mau kan jadi pacarku?”
“aku..”
“aku tau ini terlalu mendadak dan aneh, tapi sejak pertama melihatmu. Aku merasa...”
“maaf Robert, bisakah kau memberiku waktu?”
“ok” Robert melepaskan tangan Kimberly dengan sedikit kecewa.
“kamu gak marahkan?”
“tidak, tentu saja tidak. Keputusan ada padamu, aku hanya bisa berharap dan aku mengharapkan jawaban iya”
Kimberly sedikit tidak enak, “apa kau menjemputku untuk makan malam?”
“ya”
“ayo masuk dulu, aku kan belum siap-siap”

***

Di dalam,
Robert duduk di kursi tamu.
Kimberly sedang berdandan di kamar, ia bercermin. “aku gak boleh keliatan jelek di depan Robert, aku kan malu” Kimberly tersenyum, ia melihat kalung pemberian kakeknya. “kayanya bagus kalau aku pake kalung ini, lagian juga cocok sama bajunya”
Robert tersenyum melihat Kimberly keluar dari kamar, ia mendekat. “kau cantik sekali” tiba-tiba kalung yang dipakai Kimberly bersinar dan menyilaukan mata Robert, “ah” Robert terpental ke dinding dan jatuh, “singkirkan kalung itu dari ku, ah” Robert tidak tahan dengan sinarnya, bola mata Robert berubah menjadi merah dan taringnya pun keluar.
Kimberly kaget melihat wujud Robert yang sebenarnya, ia ketakutan. Robert pun berubah menjadi kelelawar dan pergi.
Kimberly terdiam, ternyata pria yang ingin mengajaknya kencan adalah seorang drakula. Kimberly pun mengunci pintu dan masuk ke kamar, ia membuka buku milik kakeknya. Buku tentang drakula, vampire dan lainnya.
Kakek Kimberly memang seorang pemberantas hantu di jamannya dan kalung yang dipakai Kimberly adalah kalung pemberiannya.
Kimberly memegang kalungnya, “terima kasih kakek sudah melindungi aku”

***

Di kastil,
Wirewolf kaget melihat Robert, “ya ampun Robert, kamu kenapa?”
“mataku perih paman”
“lebih baik kau ke laboratorium Franklinstein, aku yakin dia punya obat untukmu”

***

Di laboratorium,
Dr. Franklinstein memberikan sebuah cairan kepada Robert, “paman kan sudah bilang, tuan harus berhati-hati”
“iya paman, aku memang sedikit ceroboh” Robert berbaring di sofa.
“untung hanya mata tuan yang terluka”
“tapi kan paman, biasanya aku kebal”
“paman tau, tapi sekebal apa pun tuan. Tuan tetap memiliki kelemahan, tuan harus ingat. Semua makhluk memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing”
“menurut paman, Kimberly masih mau menerimaku tidak?”
“memangnya tuan tidak jujur sebelumnya?”
“aku takut dia menolakku, tapi sekarang. Dia sudah tau semuanya”
“buktikan saja jika tuan memang tulus padanya, tuan tidak akan menyakitinya dan akan selalu melindunginya. Dia pasti akan mengerti”
“makasih ya paman”
“goodluck tuan”
Robert pun menelpon Kimberly, tapi Kimberly tidak mengangkat telponnya. “ayolah Kimberly” Robert terus berusaha, tapi Kimberly tetap tidak mengangkatnya.

***

Di rumah Kimberly,
Kimberly terus menatap telpon itu, “aku tau itu kamu, sebenarnya aku tidak tega melakukan ini. Tapi aku takut padamu, kau bukan manusia” Kimberly yang duduk di ranjang menangis.
“tapi aku tulus padamu” Robert sedih dan menatap Kimberly.
“Robert, kenapa kau disini?” Kimberly mundur.
“Kimberly, beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku...”
“pergi Robert, atau aku akan mengambil kalungku”
“ok ok, aku akan pergi. Tapi tolong, pikirkanlah lagi. Aku sangat mencintaimu, aku tidak akan menyakitimu”
“pergi!” Kimberly berteriak.
Robert tidak tega melihat Kimberly yang ketakutan, ia pun pergi.
Kimberly menangis, aku juga sangat mencintaimu Robert.

***

Di kastil,
Robert duduk di dekat perapian dengan kecewa.
“bagaimana?” Franklinstein duduk disamping Robert.
“dia menolakku paman, dia mengancamku dengan kalung yang bersinar itu”
“kalung?”
“kalung berbentuk lonjong yang terbuat dari bebatuan, kalung itu seperti memiliki kekuatan magis dan dapat melumpuhkan”
“kalau begitu tuan harus hati-hati, bisa saja perempuan itu berbahaya untuk tuan”
“aku tidak mau mencari yang lain, aku lebih baik mati”
“tuan jangan begitu”
“apa yang membuatmu ingin mati?” wirewolf yang sudah berubah menjadi manusia srigala mendekati Robert.
“gak ada kok paman” Robert pergi ke kamarnya.
“hey Franklinstein, apa yang dia bicarakan?”
“sepertinya tuan mendapatkan cinta pertamanya”
“ah, apakah dia mencintai seorang anak manusia?”
“begitulah”
“mengenang masa lalu rupanya”

***

Besoknya,
Kimberly menjemur pakaian di atap, cuaca begitu panas. “aduh, mataharinya terik sekali. Pasti jemuranku cepat kering”
“Kimberly” Robert yang memakai jubah ada disana.
“Robert? Kamu mau apa?” Kimberly kaget.
“aku ingin bertanya untuk terakhir kalinya padamu, maukah kau menjadi pacarku? Aku janji akan setia padamu, aku tidak akan pernah melukaimu. Aku janji”
“tidak, aku tidak mau”
“tapi Kimberly”
“kau hanya bertanya kan? Jadi jangan paksa aku, aku mohon Robert. Pergilah, aku takut padamu. Aku merasa tidak aman jika ada kau, aku selalu mimpi buruk karena kau”
Robert sangat kecewa dengan itu, “apa selama ini aku selalu membawamu dalam bahaya?”
“aku tau, semala ini kau selalu menolongku. Tapi bukan berarti aku akan selalu aman disampingmu, aku mohon Robert. Jangan temui aku lagi, aku ingin hidup normal”
“baiklah, aku tidak akan pernah mengganggumu lagi” Robert menjauhi Kimberly dan menghadap ke arah matahari.
“Robert, apa yang kau lakukan?”
“Jangan dekati aku” Robert menunjukan taringnya dengan bola mata yang mulai memerah.
Kimberly melihat kebencian disana, ia mundur dengan takut.
Robert membuka jubahnya, sinar matahari mulai menembus kulitnya.
“Robert” Kimberly melihat tubuh Robert yang mengeluarkan kilapan dan perlahan mengering, “tidak” Kimberly memberanikan diri untuk mendekat, ia mengambil jubah Robert dan menutupi tubuh Robert dengan jubah itu. Kimberly membawa Robert ke tempat teduh dan menggeletakan Robert disana.
Saat Kimberly membuka jubah itu, tubuh Robert begitu kering dan hampir meretak. “ya Tuhan...” Kimberly menyentuh tubuh Robert, “awh” ia langsung melepaskan tangannya yang kepanasan, bagaimana ini? Kimberly panik dan menangis, “Robert bangun”
Kimberly ingat buku milik kakeknya, disana dijelaskan bahwa drakula takut pada sinar matahari. Karena matahari bisa memusnahkan mereka. “kenapa kau lakukan ini? Bangun Robert” Kimberly sangat menyesal dengan apa yang terjadi, airmata Kimberly menetes pada kalungnya.
Kalung itu mulai bersinar dan sinarnya menyinari tubuh Robert, perlahan tubuh Robert kembali seperti semula. Kimberly kaget dengan apa yang terjadi, ia memeluk Robert.
Robert membuka matanya dan menatap Kimberly, “kenapa aku tidak musnah?”
“Robert” Kimberly senang Robert baik-baik saja, ia pun memapah Robert ke kamar.

***

Di kamar,
Kimberly menutup jendela agar sinar matahari tidak masuk, ia mendekati Robert. “kenapa kau begitu nekad? Berjanjilah padaku, kau tidak akan pernah melakukan hal seperti itu lagi”
“memangnya kenapa?” Robert yang terbaring di kasur tersenyum.
“pokoknya kamu gak boleh ngelakuin hal-hal yang mengancam nyawamu lagi”
Robert tersenyum, “tapi karena hal itu, akhirnya kau mau bicara denganku kan? Bahkan tadi kau memelukku dan sempat menangisiku”
“baiklah, aku menyerah. Aku juga mencintaimu” Kimberly memeluk Robert, “pokoknya kamu gak boleh main-main sama sinar matahari lagi”
“iya, aku janji. Aku tidak akan pernah bermain dengan tuan matahari, tapi aku akan melindungimu dari apapun termasuk dari tuan matahari”
“emangnya matahari bisa bikin aku musnah sepertimu?”
Robert tersenyum.
“nanti malam aku mau ke pasar, kamu mau ikut?”
“bersenang-senang di pasar malam?”
“bukan pasar malam seperti taman hiburan, tapi bener-bener pasar tempat belanja”
“oh, kamu ingin aku mengantarmu belanja?”
“begitulah”
“tadi kau bilang aku masih bisa selamat dari sinar matahari karena kalungmu, apa itu benar?”
“saat aku membawamu ke tempat teduh, tubuhmu sudah mengering. Tapi tiba-tiba, kalungku bersinar dan menyembuhkanmu”
“itu berarti, kalung itu menyayangiku”
“menyayangimu?”
“iya, itu tandanya. Kalau kalungmu sudah menyetujui kita”
“begitukah?”
Robert mencium pipi Kimberly, “apa kau merasakan taringku?”
“ya, tapi mungkin aku akan terbiasa nanti”

***

Di kastil,
Robert masuk ke laboratorium dan bicara pada Franklinstein dengan bahagia, “dia menerimaku paman” Robert tertawa.
“benarkah? Syukurlah tuan”
Wirewolf yang mengikuti Robert mendengar itu, “siapa yang menerimamu? Apa dia seorang manusia?”
“dari mana paman tau?”
“ya, hanya menebak. Bagaimana caramu mendapatkannya?”
“aku membiarkan tubuhku terkena sinar matahari”
“ya ampun tuan, itu kan berbahaya” Franklinstein khawatir.
“tapikan dia nerima aku paman, buktinya nanti malam dia mau jalan sama aku”
“jadi kau rela mati demi dia?” wirewolf menatap Robert.

***

Hari mulai gelap,
Robert datang ke rumah Kimberly.
Kimberly merangkul lengan Robert, “ayo pergi sekarang”
Saat mereka melewati taman,
Kimberly ingat, disana ada situs berbentuk pedang yang tertancap pada sebuah batu. Di malam hari, situs itu akan bersinar dengan bentuk yang hampir menyerupai salib. Kimberly cemas dan memegang tangan Robert erat, “kamu jangan ngeliat kesana ya”
“emangnya kenapa?” Robert menatapnya dengan aneh.
“pokoknya jangan”
Robert yang penasaran, malah menoleh.
“Robert” Kimberly menutupi mata Robert.
“kamu kenapa sih?” Robert melepaskan tangan Kimberly, ia melihat situs itu. “aku gak boleh liat situs pedang itu?”
Kimberly bersyukur Robert tidak apa-apa.

***

Saat mereka sampai di pasar,
“benar-benar pasar malam dalam arti yang sebenarnya” Robert melihat ke sekitar, disana banyak orang sedang melakukan jual-beli.
“kamu baru pertama kesini?”
“ya, aku tidak begitu suka dikerumuni banyak orang”
Kimberly ingat bahwa Robert adalah seorang drakula, “kamu masih kuatkan?” ia takut Robert tidak tahan dengan bau darah manusia.
“kamu itu ngomong apa sih? Dari tadi kamu aneh”
Kimberly memegang tangan Robert, “gak apa-apa kok”

***

Saat melewati sebuat blok,
Di daerah ini kan banyak bawang-bawangan, kalau ketemu bawang putih. Robert bisa kenapa-kenapa, Kimberly menatap Robert. “kamu tunggu disini aja ya, aku mau kesana dulu sebentar”
“emangnya kenapa?”
“udah, pokoknya kamu disini aja”
Seorang pedagang yang membawa sekotak bawang putih melewati mereka.
“Robert” Kimberly menutupi hidung Robert.
Robert melepasnya, “kamu kenapa lagi sih?” Robert melihat bawang, “oh, karena itu? Aku gak apa-apa kok”
Kimberly tersenyum, ia bersyukur lagi karena Robert kebal terhadap bawang.

***

Setelah berbelanja,
Mereka pun berjalan untuk kembali ke rumah Kimberly, tapi saat melewati salah satu rumah tetangga Kimberly.
“Robert, awas”
Byur...
Robert tersiram air yang dibuang dari jendela.
“Robert, kamu gak apa-apa?” Kimberly cemas.
“aku basah kuyup”
“tapi kamu gak ngerasain apa-apa? Tubuh kamu gak kaya terbakar kan?”
“aku ini kena air, bukan kebakar. Emangnya ada apa lagi sih?”
“setiap jam sembilan malam, tetanggaku yang satu ini selalu menyiramkan air suci ke depan rumah lewat jendela itu”
“air suci?”
“iya, air yang berisi do’a-do’a”
Mereka pun sampai ke depan rumah Kimberly.
Kimberly membuka pintu, “ayo masuk”
“aku sangat senang, akhirnya kau menerimaku meskipun aku seorang drakula”
“bajumu basah, aku akan mengeringkannya”
“lalu aku harus memakai bajumu?” dengan terpaksa Robert memakai baju Kimberly.
“ya ampun, kamu lucu banget deh. Cucok, ini pasti karena PO-TEN-SI” Kimberly mengerakan tangannya.
“aku mau pulang aja ah”
“idih, kamu marah ya? Aku kan cuma bercanda, emangnya rumah kamu dimana?”
“Transylvania, kamu tau kastil yang ada di hutan terlarang? Itu rumahku”
“ya ampun, jauh banget”
“kamu mau kesana?”
“aku takut”
“kenapa takut? Tuan rumahnya ada dihadapanmu”
Kimberly memeluk Robert, ya Tuhan... maafkan aku karena mencintai seorang drakula.

***

Di kastil,
Robert kembali menemui Franklinstein di laboratoriumnya, “paman”
“ada apa tuan?”
“aku sudah memantapkan hatiku, aku akan segera melamar Kimberly”
“tuan yakin tidak terburu-turu?”
Robert tersenyum, “o iya paman, jika aku punya anak. Apa anakku berpeluang menjadi manusia normal?”
“tidak tuan”
“tapi ibuku manusia kan? Itu tandanya, aku drakula setengah manusia”
“tuan tidak pernah menjadi drakula setengah manusia, tuan drakula yang utuh”
“apa? Tapi paman...”
“saat ibu tuan hamil, keadaannya semakin menurun. Karena tuan terus mengerogoti tubuhnya, dengan terpaksa ayah tuan membuat ibu tuan menjadi vampire demi keselamatan kalian berdua”
“jadi Kimberly juga harus menjadi vampire?”
“benar tuan”
Robert terdiam, dia kecewa dengan kenyataan itu.
“tuan baik-baik saja kan?”

***

Besoknya,
Di rumah Kimberly.
“Kimberly”
“Robert?” Kimberly yang sedang duduk senang Robert sudah datang, tapi ia sedikit aneh dengan ekspresi Robert. “kamu kenapa?”
“aku ingin bicara”
Kimberly berdiri, “tapi mukanya gak usah kaya gitu kan?” ia tersenyum, “ok” Kimberly pun diam dan siap mendengarkan Robert.
“kita putus”
“apa?” Kimberly kaget.
“aku ingin mengakhiri hubungan kita”
“tapi Robert...”
“aku sudah tidak menginginkan hubungan ini”
“apa alasannya?”
“itu bukan urusanmu”
“pasti kau menyembunyikan sesuatu kan?”
“tidak, kau harus tau. Seorang drakula tidak memiliki perasaan”
“bohong”
Robert tersenyum, “aku tidak bohong, aku tidak punya perasaan padamu. Aku tidak perduli, aku hanya ingin bermain-main untuk mengetahui betapa rapuhnya perasaan manusia”
“tapi kenapa kau mencoba bunuh diri saat aku menolakmu? Katakan, apa yang membuatmu seperti ini?” Kimberly mendekat dan memegangi kerah baju Robert.
“lepaskan aku, bau darahmu sangat menyengat. Kau tidak ingin aku menghisap darahmu kan?”
“aku tidak peduli”
Robert melepaskan tangan Kimberly dari bajunya dan ia keluar.
“Robert” Kimberly keluar.
Tapi Robert sudah tidak ada.
Kimberly sangat sedih, ia pun berniat menyusul Robert ke Transylvania.

***

Pagi itu,
Kimberly bersiap, ia benar-benar ingin menyusul Robert. Kimberly menaiki sebuah bis dan turun di Transylvania, ia pun mulai memasuki hutan.
Hutan disana begitu gelap, karena cahaya matahari tidak masuk kesana. Pepohonan besar dan rimbun membuat suasana semakin seram. Ya Tuhan... lindungi aku, Kimberly cemas.
“ha” segerombol wanita terbang yang meyerupai kelelawar datang dan menghadangnya, “ha” salah satu dari mereka memperlihatkan taringnya yang besar.
“argh!!” Kimberly berteriak dan berlari, ia berusaha menjauh. Tapi mereka terus mengejarnya.
Seseorang tiba-tiba melompat dan menjatuhkan salah satu dari mereka, ia menyerang makhluk itu dan mengejar Kimberly. Ia pun mengangkat Kimberly dan membawanya berlari.
Kimberly kaget, gerakan orang itu begitu cepat. Saat ia melihat wajah orang itu, “Robert..”
“kenapa kau kemari?”
“aku mencintaimu”
Robert menurunkan Kimberly, “diam disini, aku akan membereskan mereka”
“hati-hati” Kimberly bersembunyi dan mengintip.
Robert menatap makhluk itu.
“ha” mereka siap menyerang Robert.
Bola mata Robert mulai memerah dan taringnya keluar, mereka menyerang Robert secara bersamaan. Robert pun menyerang mereka, ia melompat ke salah satu makhluk itu dan mematahkan sayapnya. Makhluk itu jatuh dan Robert melompat ke makhluk yang lainnya, salah satu dari mereka menggenggam punggung Robert dengan cakarnya. “ah” Robert menahan sakit, ia dibawa terbang ke tempat yang tinggi. Lalu mereka menjatuhkannya.
Brak...
Robert tergeletak, dua makhluk yang tersisa mendarat ke tanah dan menatap tempat Kimberly bersembunyi. Mereka bisa merasakan aroma manusia disana.
Robert membuka matanya, dengan cepat ia menyerang mereka dari belakang. Salah satu dari sayap mereka pun patah, Robert menatap mereka. “pergi kalian”
“ha” mereka pun pergi.
Kimberly keluar, “Robert” Kimberly melihat luka di punggung Robert yang menghilang perlahan.
Robert menoleh sambil tersenyum, bola matanya sudah kembali coklat dan ia menyembunyikan taringnya. “ayo kita ke kastil, nyawamu bisa terancam jika terus disini” Robert mengangkat Kimberly dan ia berlari ke kastil.
Kimberly hanya diam melihat itu, pantas saja Robert bisa dengan mudah datang ke rumahnya. Padahal jarak rumah Kimberly dan Transylvania cukup jauh.
Mereka pun sampai di kastil.
“ayo ke ruang makan, kebetulan ini saatnya makan siang”
“tapi Robert, aku tidak...”
“minum darah? Tenang saja, paman mummy akan memasak untukmu”
“mummy?”
“jangan takut, paman mummy itu baik”
Kimberly berjalan di dekat Robert sambil merangkul tangannya.
“jangan tegang begitu, kau aman disini”
“rumahmu besar sekali ya”
Mereka pun duduk di meja makan.
Wirewolf yang lewat, melihat mereka. “wah, kau mengundang pacarmu makan siang disini?”
“kami hanya berteman kok paman”
“begitukah?” wirewolf pergi.
Kimberly tersenyum, “Robert, siapa dia?”
“dia pamanku”
“pamanmu?” Kimberly kaget.
“emangnya kenapa?” Robert agak cemburu.
“kok dia gak seperti drakula, dia seperti cowok normal yang..”
“apa? Keren?” Robert menatap Kimberly.
“kok kamu nanyanya gitu sih?”
“gak apa-apa kok, itu paman wirewolf. Dia itu manusia srigala, sebenarnya paman sudah tua. Tapi seorang wirewolf tidak pernah tua, paman akan tetap seperti itu sampai akhir hidupnya”
“waw, keren”
“aku lebih keren, umurku sekarang 170 tahun”
“apa? Kamu tua banget”
“aku kan udah bilang, paman wirewolf lebih tua” Robert kesal.
“iya deh, jangan cemburu ya”
“siapa yang cemburu? Kita kan hanya teman sekarang”
Mummy pun membawakan makanan untuk mereka, steak dengan kematangan sempurna untuk Kimberly dan setengah matang untuk Robert.
“terima kasih paman”
“sama-sama tuan, silahkan dicoba nona”
“terima kasih” Kimberly masih agak takut.
“tuan, saya mau beres-beres dulu ya” mummy pun pergi.
Robert tersenyum, “paman mummy baik kan?”
Kimberly mengangguk.
Tapi tiba-tiba Frangklinstein datang.
Kimberly takut melihat monster hijau itu, “Robert”
“tenang, paman Frangklinstein juga baik” Robert memegang tangan Kimberly.
Frangklinstein mendekat, “tuan, apa dia gadis yang bernama Kimberly?”
“iya paman, cantik kan?” Robert menatap Kimberly.
Kimberly malu dan menunduk.
Franklinstein tersenyum, “nona Kimberly tidak usah cemas berada di dekat tuan Robert, tuan itu vegetarian kok”
“vegetarian? Tapi dia makan...”
“steak?” Frangklinstein tersenyum, “vegetarian ala tuan Robert adalah hanya meminum darah hewan. Tuan Robert tidak pernah meminum darah manusia”
“sudah aku bilang kan? Aku ini drakula paling baik di dunia” Robert berkedip pada Kimberly.
“dasar kamu” Kimberly menyentuh pipi Robert, “aku tidak akan cemas”

***

Malam itu,
Kimberly sedang bicara dengan Franklinstein di ruang keluarga.
“jadi Robert itu drakula terakhir di bumi ini?”
“iya, karena tuan tidak pernah menggigit langsung mangsanya. Tuan selalu membunuh dulu hewan tersebut, dan karena tuan vegetarian. Tidak ada manusia yang berubah menjadi vampire”
“apa ada hal yang membuatnya seperti itu?”
“tuan tidak ingin ada vampire lagi di bumi ini, tuan bilang menjadi vampire itu sangat menderita. Tidak bisa berjalan di bawah sinar matahari dan lain-lain, seandainya terlahir kembali. Tuan ingin sekali menjadi manusia normal”
“apa itu salah satu alasan dia memutuskan hubungan kami?”
“ya, saat tuan mengetahui harus menjadikanmu vampire. Ia sangat sedih, karena selain nona. Anak kalian juga nantinya akan menjadi drakula”
“memangnya apa yang membuat Robert tidak berfikir sampai kesana?”
“dulu ibu dari tuan Robert adalah seorang manusia, tapi saat mengandung. Nyonya harus dirubah menjadi vampire demi keselamatan jiwanya, tuan Robert tidak tau itu. Ia mengira dirinya adalah seorang drakula setengah manusia, dan saat mengetahui kenyataan. Aku tau jika tuan sangat kecewa”
“itu artinya, dia masih mencintai aku kan?” Kimberly terdiam, ia menetap Franklinstein dan pergi mencari Robert.

***

Di perpustakaan,
Wirewolf sedang membaca buku rahasia milik orang tua Robert, wirewolf pun tersenyum. “akhirnya aku dapat memecahkan teka-teki ini” ia keluar.
Di dekat perapian,
Robert sedang duduk, ia menatap api yang ada di perapian.
“Robert” Kimberly datang.
“ada apa? Kau ingin pulang?” Robert berdiri dan mendekat.
Kimberly memeluk Robert, “aku mencintaimu, jadikan aku vampire”
“apa yang kau katakan?” Robert melepas pelukan Kimberly.
“aku tau kau juga mencintaiku, kita putus karena kau tidak mau menjadikan aku vampire kan?”
“jadi vampire itu tak semudah yang kau bayangkan, kau beruntung terlahir sebagai manusia normal”
“aku tidak ingin kau sendirian”
“fikirkan masa depan kita, fikirkan anak kita. Jika dia seorang drakula, bagaimana dia mendapatkan pasangan?”
Brak...
Wirewolf turun dari balkon dan menetap Robert.
“paman?” Robert kaget.
“katakan, dimana ramuan itu?”
“ramuan apa?” Robert tidak mengerti.
“katakan, dimana ramuan wirewolf itu? Kau yang menyembunyikannya kan?”
“paman, aku tidak...”
“jangan pura-pura tidak tau” wirewolf memukul Robert dengan tangannya yang mulai berubah menyerupain cakar srigala.
Brak...
Robert jatuh, “kenapa paman melakukan ini?” Robert menatap wirewolf dengan aneh.
Kimberly kaget dan mundur.
“katakan atau aku akan membunuh gadis itu” wirewolf menatap Kimberly.
Robert kesal, bola matanya berubah menjadi merah dan taringnya muncul. Ia berdiri dan menatap wirewolf, “jangan coba-coba untuk melukainya”
“oh, kau berani melawanku? Dasar anak kecil” ia pun berubah menjadi manusia serigala, Wirewolf menatap Robert. “ayo maju”
Robert mengepalkan tangannya dan mulai menyerang wirewolf. Wirewolf dengan mudah menangkisnya, Robert memukul wajah wirewolf. Tapi wirewolf memegang tangan Robert, “kau kurang cepat nak” ia melempar Robert.
Brak...
Robert jatuh dan menatap wirewolf.
“Robert” Kimberly khawatir.
“oh, pacarmu menghawatirkanmu”
Robert bangun dan kembali menyerang wirewolf dengan gerakannya yang cepat, tapi wirewolf dengan mudah menghindarinya. Wirewolf memukulnya dan Robert kembali jatuh.
“kau itu tidak berguna, dasar anak bodoh”
Robert memegang lukanya, “kenapa lukaku tidak hilang?”
Wirewolf tersenyum dan menyerang Robert.
Kimberly berlari dan menghalangi wirewolf, kalungnya bersinar dan menyilaukan mata wirewolf.
“ah” wirewolf menutupi matanya, “ah, awas kau” wirewolf melempar Kimberly.
Brak...
Kimberly jatuh dengan luka cakar di lengannya.
“Kimberly” Robert berteriak.
“maafkan aku, sepertinya pacarmu terluka”
Robert bangun dan kembali menyerang wirewolf dengan emosi.
Franklinstin mengangkat Kimberly ke tempat aman, “nona tidak apa-apa?”
“tidak paman” Kimberly memegang lengannya.
Frangklinstein melihat luka di lengan Kimberly, ia cemas. “nona tercakar, itu berarti nona akan menjadi manusia srigala”
“apa?”
“tidak apa-apa nona, aku punya penawarnya” Frangklinstein memberikan sebotol ramuan aneh kepada Kimberly.
“apa ini?”
“ini ramuan yang dicari wirewolf”
“tapi untuk apa?”
“sebenarnya wirewolf adalah manusia biasa yang dijadikan manusia srigala  oleh ayah tuan Robert, nama aslinya adalah Steve Roger. Sejak saat itulah wirewolf begitu setia pada keluarga ini, tapi suatu hari ia mengetahui sebuah rahasia. Bahwa drakula itu kalah oleh seorang wirewolf dan ia juga tau tentang ramuan rahasia ini”
“tapi kenapa dia mengira Robert yang menyembunyikannya?”
“karena ramuan ini seharusnya dijaga oleh keluarga drakula, tapi saat orang tua tuan meninggal. Tuan masih sangat kecil, jadi aku yang menyimpannya”
“paman, kita harus menolong Robert”
Mummy mendekati mereka, “aku siap menolong tuan”
Dak...
Wirewolf yang mencekik Robert, mengangkatnya dan membenturkan kepala Robert ke dinding. Robert yang terluka hanya diam dengan emosinya yang masih memuncak, wirewolf melepaskan Robert. Robert jatuh dan menatap wirewolf.
“ada apa? Kau sudah tidak berdaya kan? Lukamu tidak akan sembuh, karena aku yang melukaimu. Seorang wirewolf dapat mengalahkan seorang drakula, asal kau tau. Akulah yang membunuh kedua orang tuamu”
Robert semakin kesal, tapi lukanya membuat Robert semakin tidak berdaya.
“ini saatnya kau menyusul mereka” wirewolf memperlihatkan cakarnya kepada Robert, kukunya semakin memanjang. “bersiaplah Robert”
Syut...
Kain kasa melilit tangan wirewolf, mummy menatap wirewolf.
“beraninya kau ikut campur mummy”
“tidak ada yang boleh menyakiti tuan Robert”
“oh, baiklah. Aku terima tantanganmu”
Mereka bertarung.
Franklinstein menatap Kimberly, “ini saatnya nona”
Kimberly mengangguk dan berlari, “Robert” Kimberly membantu Robert berdiri, “ayo kita pergi” ia memapah Robert yang terluka untuk keluar dari tempat itu.
Syut...
Mummy berusaha membelit wirewolf, wirewolf tidak bisa bergerak. Tapi tiba-tiba ia tersenyum dan berputar dengan cepat, kain mummy mulai tipis dan wirewolf mencakar tubuh mummy dengan kuku panjangnya. Kain mummy pun terpotong kecil-kecil dan tengkoraknya terihat, lalu mummy pun musnah.
Wirewolf tertawa, tapi ia tersadar. Mummy sengaja menyerang untuk mengalihkan perhatiannya, “sial!!!” ia berteriak.

***

Di hutan,
Robert semakin lemah dan jatuh.
“Robert” Kimberly membantu Robert bersandar di bawah pohon besar, “ya ampun, lukamu parah”
“aku tidak apa-apa, kau tau kan? tubuhku bisa sembuh dengan cepat”
“tapi itu tidak berlaku dengan luka cakaran wirewolf, paman Franklinstein menceritakan semuanya padaku. Dia juga memberikan ramuan yang dicari wirewolf padaku”
“apa?”
“aku akan mencoba mengobatimu” Kimberly melihat dedaunan untuk obat, ia meramunya dan mengobati luka Robert dengan itu.
“terima kasih Kimberly”
Kimberly tersenyum dan mengelus Robert, “aku tidak mau kau terluka”
Robert hanya diam, Kimberly duduk disamping Robert dan menyandarkan kepalanya ke pundak Robert. Robert menatap Kimberly dan melihat luka cakar di lengan Kimberly yang mengeluarkan darah, ia mencium aroma darah segar. Taring Robert keluar, aku membutuhkan itu untuk memulihkan tenagaku. Lukaku pasti akan segera pulih jika menghisapnya, Bola matanya memerah. Tidak, bola mata Robert kembali coklat, aku tidak boleh menghisap darahnya. Aku tidak mau membuatnya menjadi vampire.
Kimberly membuka matanya, ia melihat Robert. “kau akan menghisap darahku?”
“tidak” Robert menjauh, “aku tidak bermaksud begitu”
“apa kau membutuhkan darah?”
“tidak Kimberly, maafkan aku”
“jika darahku bisa mengobatimu, aku rela”
“tidak, aku tidak akan pernah menghisap darahmu” Robert terdiam, ia merasakan kehadiran segerombol makhluk. “Kimberly, cepat bersembunyi”
“ada apa?”
“aku rasa, akan ada yang datang”
“ha” makhluk kelelawah kembali mengepung mereka.
“makhluk ini lagi” Robert menatap Kimberly, “ayo bersembunyi”
“kau sedang terluka, biar aku yang melawan mereka” Kimberly berubah menjadi manusia srigala.
Robert kaget melihat itu, “kau manusia srigala?”
“sekarang, aku lebih hebat darimu” Kimberly tersenyum, “aku akan membuktikannya” Kimberly menyerang mereka, dengan cepat mereka jatuh. Luka cakaran terlihat di setiap tubuh mereka, Kimberly tersenyum pada Robert. “bagaimana?”
“aku kira pertarungan sesama wanita akan saling jambak”
“mereka monster”
“dan kau manusia srigala”
“tapi aku bisa kembali menjadi manusia” Kimberly kembali normal.
Tiba-tiba wirewolf datang, “mau kemana kalian?”
Mereka kaget.
“biar aku yang menghadapinya”
“tidak” Robert memegangi Kimberly, “biar aku saja”
“tapi kau akan kalah”
“kau juga akan kalah, dia sudah ribuan tahun menjadi manusia srigala”
“Robert, biarkan aku melawannya” Kimberly melepaskan tangan Robert dan berubah menjadi manusia srigala, ia menyerang wirewolf. Namun dengan cepat wirewolf menahan pukulan Kimberly dan melemparnya ke semak-semak.
“Kimberly” Robert menatap wirewolf dan langsung menyerangnya.

***

Di semak-semak,
“aduh, punggungku sakit” Kimberly bangun, ia pun teringat pada ramuan wirewolf yang ada padanya. “benar juga” Kimberly meminum setengah botol dari ramuan itu, ia pun kembali menjadi manusia.

***

Brak...
Robert terlempar ke pohon dan jatuh.
“sudah ku bilang kan? Kau tidak akan pernah menang melawanku” kuku wirewolf memanjang, “mungkin aku tidak usah mengulur waktu lagi, aku akan memusnahkanmu sekarang juga” ia mendekati Robert dan mencekik lehernya, “aku akan menusuk jantungmu sekarang”
“tunggu” Kimberly keluar dari semak-semak sambil membawa ramuan itu.
“ah, rupanya ramuan itu ada padamu?”
“jika kau menginginkannya,  lepaskan Robert”
“baik, apapun itu. Aku tidak perduli” ia melepaskan Robert, “yang penting kau memberikan ramuan itu padaku” ia mendekati Kimberly.
Robert bangun, ia takut wirewolf akan melukai Kimberly. Kimberly melemparkan ramuan itu pada wirewolf, wirewolf pun menangkapnya.
“kenapa isinya hanya setengah? Ah, aku tidak perduli. Yang penting aku sudah mendapatkan ramuannya” wirewolf meminumnya.
Robert menatap wirewolf, apa yang akan terjadi? Ia cemas.
Wirewolf tertawa, “rasannya segar sekali, sepertinya tenagaku bertambah. Aku bisa merasakannya” ia tertawa, tapi tiba-tiba wirewolf berubah menjadi manusia. “apa yang terjadi?” ia pun berubah menjadi kakek tua, “kenapa? Kenapa jadi seperti ini?” wirewolf kesal.
Robert kaget melihat itu.
Kimberly tersenyum, “kau salah tentang ramuan itu, ramuan itu sengaja dibuat untuk mengembalikan setiap wirewolf ke manusia normal. Tujuannya agar tidak ada wirewolf yang mengancam sepertimu”
Robert mendekat, “jadi kakek tua, kau mau tetap hidup atau berakhir disini?” ia menatap kakek tua itu.
Wirewolf yang sudah menjadi manusia normal pun kabur.
“aku tidak tau kalau ramuan itu merubah Steve menjadi normal” Robert tersenyum kepada Kimberly.
“aku tau, makanya aku memberikannya”
“kau jahat karena tidak memberitauku”
Kimberly tersenyum, “bagaimana lukamu?”
“aku rasa sudah membaik, sekarang aku bisa mengantarmu pulang dan aku lebih senang lagi karena kau telah kembali menjadi manusia normal”
Kimberly sedih, “apa setelah aku kembali, kita tidak akan bertemu lagi?”
“ini semua demi kebaikanmu, aku tidak ingin kau menderita di dunia mengerikan ini”
“tapi aku mencintaimu”
“aku tau, dan kau harus mengerti. Aku melakukan ini karena aku mencintaimu” Robert pun mengantar Kimberly pulang.

***

Di depan pintu rumah Kimberly,
“selamat tinggal Kimberly”
Kimberly menangis, “aku mohon, jangan pergi”
“Kimberly..”
“berjanjilah kau akan mengunjungiku”
“tidak, aku tidak akan pernah menemuimu”
Kimberly memeluk Robert, “apa benar kau mencintaiku? Atau kau memang tidak memiliki perasaan seperti yang kau katakan?”
Robert melepaskan pelukan Kimberly dan menatapnya, “aku yakin, suatu saat kau akan menemukan cinta sejatimu” Robert menciumnya, “tapi itu bukan aku”
Kimberly memberikan kalungnya, Robert kaget.
“kalung ini akan menjagamu Robert”
“terima kasih” Robert pun pergi.
Memang sulit menerima kenyataan yang begitu pahit, tapi Kimberly harus tetap bersabar untuk menghadapi itu semua.

***

Suatu hari,
Robert yang baru sampai ke kastil kaget melihat kastilnya berantakan, ia pun melihat Frangklinstein tergeletak dengan luka di kepalanya. “paman?” Robert mendekat.
“tu..an”
“apa yang terjadi?”
“S...teve, dia.. yang melakukan semua ini”
“paman harus kuat, aku sudah kehilangan paman mummy dan aku tidak mau kehilangan paman”
“maafkan saya tuan...” Frangklinstein memberikan sebuah ramuan.
“apa ini paman?”
“nona Kimberly dalam bahaya, jika tuan meminum ini. Tuan akan kuat terkena sinar matahari”
“terima kasih paman”
“tapi ramuan ini hanya bertahan satu jam, tuan harus berhati-hati”
“aku mengerti”
Frangklinstein pun menutup matanya, Robert kesal dan ia pergi.

***

Di rumah Kimberly,
Seseorang mengetuk pintu.
“iya sebentar” Kimberly membuka pintu, ternyata itu Steve. Kimberly kaget, Steve pun membawa Kimberly ke atap.
“lepaskan aku”
“aku tidak akan melepaskanmu”
“apa yang kau inginkan?”
“tentu saja membalas dendam, kau telah mempermalukan aku di depan drakula itu”
“maksudmu Robert?”
“ya, aku hampir membunuhnya dan memiliki seluruh kastil itu. Tapi kau menghancurkan semuanya, kau membuatku menjadi manusia normal”
“orang jahat sepertimu memang pantas mendapatkan itu”
“benarkah?”
“lepaskan dia” Robert yang memakai jubah ada disana.
“Robert?” Kimberly kaget.
Steve tersenyum, “akhirnya kau muncul juga drakula, sayang sekali sinar matahari masih begitu menyilaukan”
“begitukah?” Robert melepas jubahnya.
“Robert” Kimberly cemas.
Tapi Robert tidak apa-apa, “jika kau memang ingin balas dendam, ayo lawan aku”
“baik” Steve melepaskan Kimberly, “hyat” Steve menyerang Robert.
Robert menghindar, ia kaget Steve memiliki tenaga yang cukup kuat.
“kau kaget kan? Aku telah meminum ramuan penguat dari laboratorium Frangklinstein.
“aku hanya takjub, jarang ada kakek tua yang memiliki tenaga besar” Robert memegangi tangan Steve, bola matanya memerah.
“kau ingin menghisap darahku?”
“aku hanya ingin memberimu pelajaran” Robert mendorong Steve.
Steve jatuh, “awas kau” ia memegang sesuatu di sakunya dan tersenyum.
Kimberly cemas, ia tau Steve punya rencana licik.
Ramuan yang Robert minum mulai hilang efeknya, Robert merasakan panasnya sinar matahari.
Steve menyerang lagi, Robert berusaha menghindar.
“gerakan mu melambat, apa kau mulai terbakar?”
“mungkin matamu mulai rabun karena kau tua” Robert menghindari pukulan Steve.
Tapi kesempatan itu justru dimanfaatkan oleh Steve, ia mengeluarkan sebuah belati emas dari sakunya dan menusuk Robert tepat di jantungnya. Robert terdiam dan Steve memukulnya.
“Robert” Kimberly berteriak.
Tiba-tiba kalung yang Robert pakai bersinar dan menyilaukan mata Steve, “ah” Steve mundur, ia tersandung dan jatuh dari atap.
Robert terkapar.
Kimberly membawa jubah Robert dan mendekat, “aku akan melindungimu dari sinar matahari, kamu harus kuat”
“tidak perlu” Robert menatap Kimberly, “waktuku sudah tiba”
“jangan bicara begitu, kau akan baik-baik saja” Kimberly melihat belati yang masih tertancap di dada Robert dan mencabutnya, “kau pasti kuat”
“tidak apa-apa Kimberly, aku memang sudah siap”
Kimberly ingat, di buku kakek dijelaskan salah satu cara membunuh drakula adalah menusuk jantungnya dengan benda tajam yang terbuat dari emas. “tidak” Kimberly menangis.
“aku mencintaimu, maafkan aku ya. Ternyata benar, aku membawamu dalam bahaya”
“tidak Robert, itu tidak benar. Aku juga mencintaimu, aku rela menjadi vampire asalkan kita bisa bersama. Kamu harus kuat”
Robert tersenyum dan matanya tertutup, sinar matahari pun membuat tubuh Robert mengeluarkan cahaya dan mengering, ia pun musnah dan berubah menjadi pasir yang terbawa angin seperti debu. Yang tersisa hanyalah kalung pemberian kakek yang ada di tangan Kimberly, “Robert...”
The End
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat diharapkan! ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar