Author:
Sherly Holmes
Penyunting
: Erin_Adler
Genre:
supranatural, romance
___
Suatu pagi,
Seorang pria berjubah
berjalan masuk ke sebuah penginapan, “permisi”
“ah, iya?” seorang
perempuan yang sedang menyiapkan jemuran kaget melihat pria berjubah yang
tiba-tiba datang.
“maaf
mengagetkanmu, bolehkah aku menginap? Aku kesiangan hari ini”
Perempuan itu
merasa aneh, “maafkan aku, setelah ayah meninggal. Penginapan di rumah ini
sudah ditutup”
“sayang sekali,
padahal diluar, papan namanya masih ada”
“maaf sekali tuan,
tapi jika anda sangat membutuhkan kamar. Aku tidak keberatan”
“benarkah? Bagus
sekali, aku masih terlindungi hari ini”
Perempuan itu
kembali merasa aneh dengan tingkah pria berjubah itu, “mari ikut aku”
Pria itu
mengikutinya, “siapa namamu?”
“aku Kimberly”
“ah, salam kenal”
“silahkan tuan”
Kimberly membukakan pintu kamar, “ini kuncinya”
“terima kasih,
tolong taruh di meja”
“baiklah, aku mau
beres-beres dulu dibawah”
“baik, terima kasih
banyak nona”
“panggil saja aku
Kimberly”
“ok” pria itu
tersenyum.
Kimberly keluar
dari kamar dan mengintip.
Pria itu membuka
jubahnya, ia memakai jas rapi berwarna hitam. Kimberly melihat wajah pria itu
sangat pucat dengan bola mata yang memerah karena terkena cahaya, pria itu
menoleh dan menatap Kimberly. Kimberly yang kaget langsung pergi.
***
Di bawah,
Kimberly yang masih
menyiapkan jemurannya pun memikirkan pria misterius itu, pria itu aneh sekali. Kenapa aku merasa dia bukan orang biasa?
“maaf”
“ah?” Kimberly
kaget karena pria itu tiba-tiba ada disampingnya.
Pria itu tersenyum,
“namaku Robert”
Kimberly melihat
bola mata Robert yang berwarna coklat.
Robert menatapnya,
“kau tidak merasa nyaman ya?”
“ah, enggak kok.
Aku senang ada orang yang menemaniku”
“nanti malam aku
akan pulang, jika aku kesiangan lagi. Boleh aku datang kesini?”
“em.. tentu”
“benarkah? Terima
kasih ya” Robert senang.
Kimberly tersenyum
dan mulai menaiki tangga, tapi kakinya tiba-tiba terpeleset. “ah”
Robert dengan sigap
memeganginya dan menangkap semua jemuran Kimberly beserta tempatnya.
Kimberly terdiam.
Robert tersenyum
dan melepaskan Kimberly, “kamu gak apa-apakan?”
“terima kasih”
Kimberly masih kaget dengan apa yang terjadi, gerakan dia cepat sekali?
Robert memberikan
jemurannya, “kau yakin baik-baik saja?”
“tentu, aku akan
menjemur ini dulu ya”
Robert mengangguk
dan tersenyum.
***
Malamnya,
“terima kasih
banyak ya, jadi aku harus bayar berapa?”
“kamu kan gak
nginep”
“apa ini gratis?”
“ya, bisa dibilang
ini diskon perkenalan” Kimberly mengantar Robert keluar.
“terima kasih ya,
kau sangat baik” Robert pergi.
Kimberly tersenyum
dan masuk, tapi Kimberly melihat jubah Robert tertinggal di kursi. Kimberly
membuka pintu dan berteriak, “Robert” tapi Robert sudah tidak ada, ia heran. Ya ampun, dia kemana? Cepat sekali perginya.
***
Suatu malam,
Kimberly sedang
berjalan di tempat sepi.
“hey” Robert
tersenyum.
“ah?” Kimberly
kaget melihat Robert yang tiba-tiba muncul, “Robert, kamu ngagetin aku tau”
“maaf, kamu mau
pulang? Berani banget malem-malem keluar”
“aku kan tinggal
sendiri”
“gak dianterin
pacar?”
“aku gak punya”
“oh” Robert menatap
Kimberly sambil tersenyum.
“hey kalian berdua”
seorang preman menghadang mereka.
Anak buah preman
itu mendekati mereka, Kimberly panik.
Robert menatap para
preman itu, “lebih baik kalian pergi”
“berani sekali kau,
hajar dia” ketua preman itu kesal.
Robert menatap
Kimberly, “pergilah”
“tapi”
“cepat”
Kimberly
bersembunyi.
Dengan mudah Robert
menangkis pukulan mereka dan menjatuhkan mereka, mereka mundur dan mendekati
ketua mereka.
“payah kalian”
ketua preman itu kesal.
“sepertinya dia
bukan manusia biasa bos”
Robert pun
tersenyum dan menatap mereka, bola matanya berubah merah dan ia mengeluarkan
taring dari mulutnya.
Para preman itu
kaget dan pergi ketakutan.
Robert menutup mata
dan kembali membuka matanya, bola mata Robert kembali coklat dan ia
menyembunyikan taringnya, Robert melihat Kimberly yang masih bersembunyi.
“Kimberly”
“Robert, mereka
kemana?”
“mereka pergi”
“pergi?”
“ayo, aku akan
mengantarmu pulang”
Kimberly heran.
***
Sesampainya di
rumah Kimberly,
“ini, jubahmu
kemarin ketinggalan”
“terima kasih”
Robert mengambilnya dan tidak sengaja agak menyentuh tangan Kimberly.
Kimberly kaget,
tangan Robert begitu dingin. “Robert, kamu baik-baik aja kan?”
“iya, memangnya
kenapa?”
“enggak kok”
Robert tersenyum,
“aku pulang ya”
“Robert”
Robert menoleh.
“terima kasih, kamu
udah nolongin aku”
“sama-sama” Robert
tersenyum dan pergi.
***
Di sebuah kastil,
Seorang pria yang
sedang duduk di ruang makan tersenyum, “jadi keponakan paman lagi jatuh cinta?”
Robert hanya
tersenyum.
“malam ini bukan
bulan purnama kan? Paman tidak mau menyakiti keponakan paman” ia mengelus
kepala Robert seperti anak kecil.
“apaan sih paman”
Robert melepaskan tangan pria itu, “enak ya jadi manusia srigala, awet muda”
“kamu itu bicara
apa? Coba, sekarang umurmu berapa? Lebih dari seabadkan?”
Robert tersenyum.
Seorang mummy
datang membawa makan malam, “ayo tuan dicoba, ini resep baru lho”
“waw” Robert
membuka tutup makanan itu, seekor anak rusa dengan darah yang masih segar ada
disana. “resep apanya? Ini sih sama aja”
“tapi ini spesial
untuk tuan Robert”
“terima kasih paman
mummy”
“sama-sama tuan,
awas kain kasa saya jangan ditarik”
“maaf, lagian kan
waktu itu aku gak sengaja”
“iya, tapi tuan
hampir membuat tubuh paman menghilang untuk selamanya” mummy itu tersenyum.
Robert tersenyum,
“Dr. Franklinstein mana?”
“dia ada di
laboratorium”
“aku kesana dulu ya
paman”
“makan dulu Robert,
nanti darahnya gak segar lagi”
“nanti aja paman”
***
Di laboratorium,
Franklinstein
sedang meneliti.
“paman” Robert
masuk.
“tuan, ada apa?”
“aku ingin
bertanya”
“boleh, silahkan
duduk”
“apa benar ibuku
seorang manusia?”
“benar”
“jadi aku bisa
menikah dengan manusia?”
“tentu, kenapa
tidak? Tapi tuan harus berhati-hati, manusia itu kejam. Mereka bisa memusnahkan
kita jika kita tidak waspada”
“iya paman, aku
tau”
“dari pertanyaan
tuan, sepertinya tuan sedang jatuh cinta”
Robert tersenyum,
“namanya Kimberly”
“aku yakin dia
pasti gadis yang hebat, karena dia bisa meluluhkan tuan”
***
Di rumah Kimberly,
Telepon berdering.
“hallo” Kimberly berlari
dan mengangkatnya.
“hey Kimberly”
“Robert, dari mana
kamu tau nomor telpon rumahku?”
“kan ada di papan”
“ya ampun, papan
itu lagi”
“kenapa? Kamu gak
suka?”
“enggak kok”
“besok malam kamu
ada janji gak?”
“enggak, emangnya
kenapa?”
“kamu mau gak makan
malam sama aku?”
“aku?” Kimberly
kaget, “emh, boleh”
Robert senang, “aku
akan menjemputmu besok, selamat malam”
***
Sore itu,
Kimberly melihat ke
papan yang terpasang di depan rumahnya, papan yang sudah usang tapi masih
terlihat jelas tulisan penginapan dan nomor telponnya. Kimberly pun berusaha
untuk menjatuhkan papan itu, tapi karena papan terlalu tinggi. Ia agak
kesulitan, kimberly pun mengambil bambu dan berusaha untuk menjatuhkan papan
itu.
Papan pun mulai
copot sebelah.
“yeah” Kimberly
senang.
Tiba-tiba yang
satunya ikut copot dan akan menimpanya.
“argh!!” Kimberly
menutup matanya, tapi dia tidak merasakan apa-apa. Kimberly membuka matanya dan
melihat Robert berdiri didepannya sambil menahan papan itu, “Robert?”
Robert yang
menatapnya tersenyum, “kamu gak apa-apa kan?”
“ya ampun, keningmu
terluka. Aku ambil obat dulu ya” Kimberly langsung masuk dengan terburu-buru.
Robert menyimpan
papan itu.
Kimberly kembali
sambil memegangi kotak obat, “ayo kita obatin dulu” Kimberly yang panik
terdiam, ia melihat luka di kening Robert sudah hilang.
Robert tersenyum,
“aku gak apa-apa kok”
“ta..tapi tadi
kening kamu..”
“mungkin kamu salah
liat”
“apa iya ya?”
Robert tersenyum,
“Kimberly” Robert memegang tangan Kimberly.
Kimberly kaget dan
diam, apa lagi tangan Robert begitu dingin.
“aku mencintaimu,
mau kan jadi pacarku?”
“aku..”
“aku tau ini
terlalu mendadak dan aneh, tapi sejak pertama melihatmu. Aku merasa...”
“maaf Robert,
bisakah kau memberiku waktu?”
“ok” Robert
melepaskan tangan Kimberly dengan sedikit kecewa.
“kamu gak
marahkan?”
“tidak, tentu saja
tidak. Keputusan ada padamu, aku hanya bisa berharap dan aku mengharapkan
jawaban iya”
Kimberly sedikit
tidak enak, “apa kau menjemputku untuk makan malam?”
“ya”
“ayo masuk dulu,
aku kan belum siap-siap”
***
Di dalam,
Robert duduk di
kursi tamu.
Kimberly sedang
berdandan di kamar, ia bercermin. “aku gak boleh keliatan jelek di depan
Robert, aku kan malu” Kimberly tersenyum, ia melihat kalung pemberian kakeknya.
“kayanya bagus kalau aku pake kalung ini, lagian juga cocok sama bajunya”
Robert tersenyum
melihat Kimberly keluar dari kamar, ia mendekat. “kau cantik sekali” tiba-tiba
kalung yang dipakai Kimberly bersinar dan menyilaukan mata Robert, “ah” Robert
terpental ke dinding dan jatuh, “singkirkan kalung itu dari ku, ah” Robert
tidak tahan dengan sinarnya, bola mata Robert berubah menjadi merah dan
taringnya pun keluar.
Kimberly kaget
melihat wujud Robert yang sebenarnya, ia ketakutan. Robert pun berubah menjadi
kelelawar dan pergi.
Kimberly terdiam,
ternyata pria yang ingin mengajaknya kencan adalah seorang drakula. Kimberly
pun mengunci pintu dan masuk ke kamar, ia membuka buku milik kakeknya. Buku
tentang drakula, vampire dan lainnya.
Kakek Kimberly
memang seorang pemberantas hantu di jamannya dan kalung yang dipakai Kimberly
adalah kalung pemberiannya.
Kimberly memegang
kalungnya, “terima kasih kakek sudah melindungi aku”
***
Di kastil,
Wirewolf kaget
melihat Robert, “ya ampun Robert, kamu kenapa?”
“mataku perih
paman”
“lebih baik kau ke
laboratorium Franklinstein, aku yakin dia punya obat untukmu”
***
Di laboratorium,
Dr. Franklinstein
memberikan sebuah cairan kepada Robert, “paman kan sudah bilang, tuan harus
berhati-hati”
“iya paman, aku
memang sedikit ceroboh” Robert berbaring di sofa.
“untung hanya mata
tuan yang terluka”
“tapi kan paman,
biasanya aku kebal”
“paman tau, tapi
sekebal apa pun tuan. Tuan tetap memiliki kelemahan, tuan harus ingat. Semua
makhluk memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing”
“menurut paman,
Kimberly masih mau menerimaku tidak?”
“memangnya tuan
tidak jujur sebelumnya?”
“aku takut dia
menolakku, tapi sekarang. Dia sudah tau semuanya”
“buktikan saja jika
tuan memang tulus padanya, tuan tidak akan menyakitinya dan akan selalu
melindunginya. Dia pasti akan mengerti”
“makasih ya paman”
“goodluck tuan”
Robert pun menelpon
Kimberly, tapi Kimberly tidak mengangkat telponnya. “ayolah Kimberly” Robert
terus berusaha, tapi Kimberly tetap tidak mengangkatnya.
***
Di rumah Kimberly,
Kimberly terus
menatap telpon itu, “aku tau itu kamu, sebenarnya aku tidak tega melakukan ini.
Tapi aku takut padamu, kau bukan manusia” Kimberly yang duduk di ranjang menangis.
“tapi aku tulus
padamu” Robert sedih dan menatap Kimberly.
“Robert, kenapa kau
disini?” Kimberly mundur.
“Kimberly, beri aku
kesempatan untuk membuktikan bahwa aku...”
“pergi Robert, atau
aku akan mengambil kalungku”
“ok ok, aku akan
pergi. Tapi tolong, pikirkanlah lagi. Aku sangat mencintaimu, aku tidak akan
menyakitimu”
“pergi!” Kimberly
berteriak.
Robert tidak tega
melihat Kimberly yang ketakutan, ia pun pergi.
Kimberly menangis, aku juga sangat mencintaimu Robert.
***
Di kastil,
Robert duduk di
dekat perapian dengan kecewa.
“bagaimana?”
Franklinstein duduk disamping Robert.
“dia menolakku
paman, dia mengancamku dengan kalung yang bersinar itu”
“kalung?”
“kalung berbentuk
lonjong yang terbuat dari bebatuan, kalung itu seperti memiliki kekuatan magis
dan dapat melumpuhkan”
“kalau begitu tuan
harus hati-hati, bisa saja perempuan itu berbahaya untuk tuan”
“aku tidak mau
mencari yang lain, aku lebih baik mati”
“tuan jangan
begitu”
“apa yang membuatmu
ingin mati?” wirewolf yang sudah berubah menjadi manusia srigala mendekati
Robert.
“gak ada kok paman”
Robert pergi ke kamarnya.
“hey Franklinstein,
apa yang dia bicarakan?”
“sepertinya tuan
mendapatkan cinta pertamanya”
“ah, apakah dia
mencintai seorang anak manusia?”
“begitulah”
“mengenang masa
lalu rupanya”
***
Besoknya,
Kimberly menjemur
pakaian di atap, cuaca begitu panas. “aduh, mataharinya terik sekali. Pasti
jemuranku cepat kering”
“Kimberly” Robert
yang memakai jubah ada disana.
“Robert? Kamu mau
apa?” Kimberly kaget.
“aku ingin bertanya
untuk terakhir kalinya padamu, maukah kau menjadi pacarku? Aku janji akan setia
padamu, aku tidak akan pernah melukaimu. Aku janji”
“tidak, aku tidak
mau”
“tapi Kimberly”
“kau hanya bertanya
kan? Jadi jangan paksa aku, aku mohon Robert. Pergilah, aku takut padamu. Aku
merasa tidak aman jika ada kau, aku selalu mimpi buruk karena kau”
Robert sangat
kecewa dengan itu, “apa selama ini aku selalu membawamu dalam bahaya?”
“aku tau, semala
ini kau selalu menolongku. Tapi bukan berarti aku akan selalu aman disampingmu,
aku mohon Robert. Jangan temui aku lagi, aku ingin hidup normal”
“baiklah, aku tidak
akan pernah mengganggumu lagi” Robert menjauhi Kimberly dan menghadap ke arah
matahari.
“Robert, apa yang
kau lakukan?”
“Jangan dekati aku”
Robert menunjukan taringnya dengan bola mata yang mulai memerah.
Kimberly melihat
kebencian disana, ia mundur dengan takut.
Robert membuka
jubahnya, sinar matahari mulai menembus kulitnya.
“Robert” Kimberly
melihat tubuh Robert yang mengeluarkan kilapan dan perlahan mengering, “tidak”
Kimberly memberanikan diri untuk mendekat, ia mengambil jubah Robert dan
menutupi tubuh Robert dengan jubah itu. Kimberly membawa Robert ke tempat teduh
dan menggeletakan Robert disana.
Saat Kimberly
membuka jubah itu, tubuh Robert begitu kering dan hampir meretak. “ya Tuhan...”
Kimberly menyentuh tubuh Robert, “awh” ia langsung melepaskan tangannya yang
kepanasan, bagaimana ini? Kimberly
panik dan menangis, “Robert bangun”
Kimberly ingat buku
milik kakeknya, disana dijelaskan bahwa drakula takut pada sinar matahari.
Karena matahari bisa memusnahkan mereka. “kenapa kau lakukan ini? Bangun
Robert” Kimberly sangat menyesal dengan apa yang terjadi, airmata Kimberly
menetes pada kalungnya.
Kalung itu mulai
bersinar dan sinarnya menyinari tubuh Robert, perlahan tubuh Robert kembali
seperti semula. Kimberly kaget dengan apa yang terjadi, ia memeluk Robert.
Robert membuka
matanya dan menatap Kimberly, “kenapa aku tidak musnah?”
“Robert” Kimberly
senang Robert baik-baik saja, ia pun memapah Robert ke kamar.
***
Di kamar,
Kimberly menutup
jendela agar sinar matahari tidak masuk, ia mendekati Robert. “kenapa kau
begitu nekad? Berjanjilah padaku, kau tidak akan pernah melakukan hal seperti
itu lagi”
“memangnya kenapa?”
Robert yang terbaring di kasur tersenyum.
“pokoknya kamu gak
boleh ngelakuin hal-hal yang mengancam nyawamu lagi”
Robert tersenyum,
“tapi karena hal itu, akhirnya kau mau bicara denganku kan? Bahkan tadi kau
memelukku dan sempat menangisiku”
“baiklah, aku
menyerah. Aku juga mencintaimu” Kimberly memeluk Robert, “pokoknya kamu gak
boleh main-main sama sinar matahari lagi”
“iya, aku janji.
Aku tidak akan pernah bermain dengan tuan matahari, tapi aku akan melindungimu
dari apapun termasuk dari tuan matahari”
“emangnya matahari
bisa bikin aku musnah sepertimu?”
Robert tersenyum.
“nanti malam aku
mau ke pasar, kamu mau ikut?”
“bersenang-senang
di pasar malam?”
“bukan pasar malam
seperti taman hiburan, tapi bener-bener pasar tempat belanja”
“oh, kamu ingin aku
mengantarmu belanja?”
“begitulah”
“tadi kau bilang
aku masih bisa selamat dari sinar matahari karena kalungmu, apa itu benar?”
“saat aku membawamu
ke tempat teduh, tubuhmu sudah mengering. Tapi tiba-tiba, kalungku bersinar dan
menyembuhkanmu”
“itu berarti,
kalung itu menyayangiku”
“menyayangimu?”
“iya, itu tandanya.
Kalau kalungmu sudah menyetujui kita”
“begitukah?”
Robert mencium pipi
Kimberly, “apa kau merasakan taringku?”
“ya, tapi mungkin
aku akan terbiasa nanti”
***
Di kastil,
Robert masuk ke
laboratorium dan bicara pada Franklinstein dengan bahagia, “dia menerimaku
paman” Robert tertawa.
“benarkah?
Syukurlah tuan”
Wirewolf yang
mengikuti Robert mendengar itu, “siapa yang menerimamu? Apa dia seorang
manusia?”
“dari mana paman
tau?”
“ya, hanya menebak.
Bagaimana caramu mendapatkannya?”
“aku membiarkan
tubuhku terkena sinar matahari”
“ya ampun tuan, itu
kan berbahaya” Franklinstein khawatir.
“tapikan dia nerima
aku paman, buktinya nanti malam dia mau jalan sama aku”
“jadi kau rela mati
demi dia?” wirewolf menatap Robert.
***
Hari mulai gelap,
Robert datang ke
rumah Kimberly.
Kimberly merangkul
lengan Robert, “ayo pergi sekarang”
Saat mereka
melewati taman,
Kimberly ingat,
disana ada situs berbentuk pedang yang tertancap pada sebuah batu. Di malam
hari, situs itu akan bersinar dengan bentuk yang hampir menyerupai salib.
Kimberly cemas dan memegang tangan Robert erat, “kamu jangan ngeliat kesana ya”
“emangnya kenapa?”
Robert menatapnya dengan aneh.
“pokoknya jangan”
Robert yang
penasaran, malah menoleh.
“Robert” Kimberly
menutupi mata Robert.
“kamu kenapa sih?”
Robert melepaskan tangan Kimberly, ia melihat situs itu. “aku gak boleh liat
situs pedang itu?”
Kimberly bersyukur
Robert tidak apa-apa.
***
Saat mereka sampai
di pasar,
“benar-benar pasar
malam dalam arti yang sebenarnya” Robert melihat ke sekitar, disana banyak
orang sedang melakukan jual-beli.
“kamu baru pertama
kesini?”
“ya, aku tidak
begitu suka dikerumuni banyak orang”
Kimberly ingat bahwa
Robert adalah seorang drakula, “kamu masih kuatkan?” ia takut Robert tidak
tahan dengan bau darah manusia.
“kamu itu ngomong
apa sih? Dari tadi kamu aneh”
Kimberly memegang
tangan Robert, “gak apa-apa kok”
***
Saat melewati
sebuat blok,
Di daerah ini kan banyak bawang-bawangan, kalau ketemu
bawang putih. Robert bisa kenapa-kenapa,
Kimberly menatap Robert. “kamu tunggu disini aja ya, aku mau kesana dulu
sebentar”
“emangnya kenapa?”
“udah, pokoknya
kamu disini aja”
Seorang pedagang
yang membawa sekotak bawang putih melewati mereka.
“Robert” Kimberly
menutupi hidung Robert.
Robert melepasnya,
“kamu kenapa lagi sih?” Robert melihat bawang, “oh, karena itu? Aku gak apa-apa
kok”
Kimberly tersenyum,
ia bersyukur lagi karena Robert kebal terhadap bawang.
***
Setelah berbelanja,
Mereka pun berjalan
untuk kembali ke rumah Kimberly, tapi saat melewati salah satu rumah tetangga
Kimberly.
“Robert, awas”
Byur...
Robert tersiram air
yang dibuang dari jendela.
“Robert, kamu gak
apa-apa?” Kimberly cemas.
“aku basah kuyup”
“tapi kamu gak
ngerasain apa-apa? Tubuh kamu gak kaya terbakar kan?”
“aku ini kena air,
bukan kebakar. Emangnya ada apa lagi sih?”
“setiap jam
sembilan malam, tetanggaku yang satu ini selalu menyiramkan air suci ke depan
rumah lewat jendela itu”
“air suci?”
“iya, air yang
berisi do’a-do’a”
Mereka pun sampai
ke depan rumah Kimberly.
Kimberly membuka
pintu, “ayo masuk”
“aku sangat senang,
akhirnya kau menerimaku meskipun aku seorang drakula”
“bajumu basah, aku
akan mengeringkannya”
“lalu aku harus
memakai bajumu?” dengan terpaksa Robert memakai baju Kimberly.
“ya ampun, kamu
lucu banget deh. Cucok, ini pasti karena PO-TEN-SI” Kimberly mengerakan
tangannya.
“aku mau pulang aja
ah”
“idih, kamu marah
ya? Aku kan cuma bercanda, emangnya rumah kamu dimana?”
“Transylvania, kamu
tau kastil yang ada di hutan terlarang? Itu rumahku”
“ya ampun, jauh
banget”
“kamu mau kesana?”
“aku takut”
“kenapa takut? Tuan
rumahnya ada dihadapanmu”
Kimberly memeluk
Robert, ya Tuhan... maafkan aku karena
mencintai seorang drakula.
***
Di kastil,
Robert kembali
menemui Franklinstein di laboratoriumnya, “paman”
“ada apa tuan?”
“aku sudah
memantapkan hatiku, aku akan segera melamar Kimberly”
“tuan yakin tidak
terburu-turu?”
Robert tersenyum,
“o iya paman, jika aku punya anak. Apa anakku berpeluang menjadi manusia
normal?”
“tidak tuan”
“tapi ibuku manusia
kan? Itu tandanya, aku drakula setengah manusia”
“tuan tidak pernah
menjadi drakula setengah manusia, tuan drakula yang utuh”
“apa? Tapi
paman...”
“saat ibu tuan
hamil, keadaannya semakin menurun. Karena tuan terus mengerogoti tubuhnya,
dengan terpaksa ayah tuan membuat ibu tuan menjadi vampire demi keselamatan
kalian berdua”
“jadi Kimberly juga
harus menjadi vampire?”
“benar tuan”
Robert terdiam, dia
kecewa dengan kenyataan itu.
“tuan baik-baik
saja kan?”
***
Besoknya,
Di rumah Kimberly.
“Kimberly”
“Robert?” Kimberly yang
sedang duduk senang Robert sudah datang, tapi ia sedikit aneh dengan ekspresi
Robert. “kamu kenapa?”
“aku ingin bicara”
Kimberly berdiri, “tapi
mukanya gak usah kaya gitu kan?” ia tersenyum, “ok” Kimberly pun diam dan siap
mendengarkan Robert.
“kita putus”
“apa?” Kimberly
kaget.
“aku ingin
mengakhiri hubungan kita”
“tapi Robert...”
“aku sudah tidak
menginginkan hubungan ini”
“apa alasannya?”
“itu bukan
urusanmu”
“pasti kau
menyembunyikan sesuatu kan?”
“tidak, kau harus
tau. Seorang drakula tidak memiliki perasaan”
“bohong”
Robert tersenyum,
“aku tidak bohong, aku tidak punya perasaan padamu. Aku tidak perduli, aku
hanya ingin bermain-main untuk mengetahui betapa rapuhnya perasaan manusia”
“tapi kenapa kau
mencoba bunuh diri saat aku menolakmu? Katakan, apa yang membuatmu seperti
ini?” Kimberly mendekat dan memegangi kerah baju Robert.
“lepaskan aku, bau
darahmu sangat menyengat. Kau tidak ingin aku menghisap darahmu kan?”
“aku tidak peduli”
Robert melepaskan
tangan Kimberly dari bajunya dan ia keluar.
“Robert” Kimberly
keluar.
Tapi Robert sudah
tidak ada.
Kimberly sangat
sedih, ia pun berniat menyusul Robert ke Transylvania.
***
Pagi itu,
Kimberly bersiap,
ia benar-benar ingin menyusul Robert. Kimberly menaiki sebuah bis dan turun di
Transylvania, ia pun mulai memasuki hutan.
Hutan disana begitu
gelap, karena cahaya matahari tidak masuk kesana. Pepohonan besar dan rimbun
membuat suasana semakin seram. Ya
Tuhan... lindungi aku, Kimberly cemas.
“ha” segerombol
wanita terbang yang meyerupai kelelawar datang dan menghadangnya, “ha” salah
satu dari mereka memperlihatkan taringnya yang besar.
“argh!!” Kimberly
berteriak dan berlari, ia berusaha menjauh. Tapi mereka terus mengejarnya.
Seseorang tiba-tiba
melompat dan menjatuhkan salah satu dari mereka, ia menyerang makhluk itu dan
mengejar Kimberly. Ia pun mengangkat Kimberly dan membawanya berlari.
Kimberly kaget,
gerakan orang itu begitu cepat. Saat ia melihat wajah orang itu, “Robert..”
“kenapa kau
kemari?”
“aku mencintaimu”
Robert menurunkan
Kimberly, “diam disini, aku akan membereskan mereka”
“hati-hati”
Kimberly bersembunyi dan mengintip.
Robert menatap
makhluk itu.
“ha” mereka siap
menyerang Robert.
Bola mata Robert
mulai memerah dan taringnya keluar, mereka menyerang Robert secara bersamaan.
Robert pun menyerang mereka, ia melompat ke salah satu makhluk itu dan mematahkan
sayapnya. Makhluk itu jatuh dan Robert melompat ke makhluk yang lainnya, salah
satu dari mereka menggenggam punggung Robert dengan cakarnya. “ah” Robert
menahan sakit, ia dibawa terbang ke tempat yang tinggi. Lalu mereka
menjatuhkannya.
Brak...
Robert tergeletak,
dua makhluk yang tersisa mendarat ke tanah dan menatap tempat Kimberly
bersembunyi. Mereka bisa merasakan aroma manusia disana.
Robert membuka
matanya, dengan cepat ia menyerang mereka dari belakang. Salah satu dari sayap
mereka pun patah, Robert menatap mereka. “pergi kalian”
“ha” mereka pun
pergi.
Kimberly keluar,
“Robert” Kimberly melihat luka di punggung Robert yang menghilang perlahan.
Robert menoleh
sambil tersenyum, bola matanya sudah kembali coklat dan ia menyembunyikan
taringnya. “ayo kita ke kastil, nyawamu bisa terancam jika terus disini” Robert
mengangkat Kimberly dan ia berlari ke kastil.
Kimberly hanya diam
melihat itu, pantas saja Robert bisa dengan mudah datang ke rumahnya. Padahal
jarak rumah Kimberly dan Transylvania cukup jauh.
Mereka pun sampai
di kastil.
“ayo ke ruang
makan, kebetulan ini saatnya makan siang”
“tapi Robert, aku
tidak...”
“minum darah?
Tenang saja, paman mummy akan memasak untukmu”
“mummy?”
“jangan takut,
paman mummy itu baik”
Kimberly berjalan
di dekat Robert sambil merangkul tangannya.
“jangan tegang
begitu, kau aman disini”
“rumahmu besar
sekali ya”
Mereka pun duduk di
meja makan.
Wirewolf yang
lewat, melihat mereka. “wah, kau mengundang pacarmu makan siang disini?”
“kami hanya
berteman kok paman”
“begitukah?”
wirewolf pergi.
Kimberly tersenyum,
“Robert, siapa dia?”
“dia pamanku”
“pamanmu?” Kimberly
kaget.
“emangnya kenapa?”
Robert agak cemburu.
“kok dia gak
seperti drakula, dia seperti cowok normal yang..”
“apa? Keren?”
Robert menatap Kimberly.
“kok kamu nanyanya
gitu sih?”
“gak apa-apa kok,
itu paman wirewolf. Dia itu manusia srigala, sebenarnya paman sudah tua. Tapi
seorang wirewolf tidak pernah tua, paman akan tetap seperti itu sampai akhir
hidupnya”
“waw, keren”
“aku lebih keren,
umurku sekarang 170 tahun”
“apa? Kamu tua
banget”
“aku kan udah
bilang, paman wirewolf lebih tua” Robert kesal.
“iya deh, jangan
cemburu ya”
“siapa yang
cemburu? Kita kan hanya teman sekarang”
Mummy pun
membawakan makanan untuk mereka, steak dengan kematangan sempurna untuk Kimberly
dan setengah matang untuk Robert.
“terima kasih
paman”
“sama-sama tuan,
silahkan dicoba nona”
“terima kasih”
Kimberly masih agak takut.
“tuan, saya mau
beres-beres dulu ya” mummy pun pergi.
Robert tersenyum,
“paman mummy baik kan?”
Kimberly mengangguk.
Tapi tiba-tiba
Frangklinstein datang.
Kimberly takut
melihat monster hijau itu, “Robert”
“tenang, paman
Frangklinstein juga baik” Robert memegang tangan Kimberly.
Frangklinstein
mendekat, “tuan, apa dia gadis yang bernama Kimberly?”
“iya paman, cantik
kan?” Robert menatap Kimberly.
Kimberly malu dan
menunduk.
Franklinstein
tersenyum, “nona Kimberly tidak usah cemas berada di dekat tuan Robert, tuan
itu vegetarian kok”
“vegetarian? Tapi
dia makan...”
“steak?”
Frangklinstein tersenyum, “vegetarian ala tuan Robert adalah hanya meminum
darah hewan. Tuan Robert tidak pernah meminum darah manusia”
“sudah aku bilang
kan? Aku ini drakula paling baik di dunia” Robert berkedip pada Kimberly.
“dasar kamu”
Kimberly menyentuh pipi Robert, “aku tidak akan cemas”
***
Malam itu,
Kimberly sedang
bicara dengan Franklinstein di ruang keluarga.
“jadi Robert itu
drakula terakhir di bumi ini?”
“iya, karena tuan
tidak pernah menggigit langsung mangsanya. Tuan selalu membunuh dulu hewan
tersebut, dan karena tuan vegetarian. Tidak ada manusia yang berubah menjadi
vampire”
“apa ada hal yang
membuatnya seperti itu?”
“tuan tidak ingin
ada vampire lagi di bumi ini, tuan bilang menjadi vampire itu sangat menderita.
Tidak bisa berjalan di bawah sinar matahari dan lain-lain, seandainya terlahir
kembali. Tuan ingin sekali menjadi manusia normal”
“apa itu salah satu
alasan dia memutuskan hubungan kami?”
“ya, saat tuan
mengetahui harus menjadikanmu vampire. Ia sangat sedih, karena selain nona.
Anak kalian juga nantinya akan menjadi drakula”
“memangnya apa yang
membuat Robert tidak berfikir sampai kesana?”
“dulu ibu dari tuan
Robert adalah seorang manusia, tapi saat mengandung. Nyonya harus dirubah
menjadi vampire demi keselamatan jiwanya, tuan Robert tidak tau itu. Ia mengira
dirinya adalah seorang drakula setengah manusia, dan saat mengetahui kenyataan.
Aku tau jika tuan sangat kecewa”
“itu artinya, dia
masih mencintai aku kan?” Kimberly terdiam, ia menetap Franklinstein dan pergi
mencari Robert.
***
Di perpustakaan,
Wirewolf sedang
membaca buku rahasia milik orang tua Robert, wirewolf pun tersenyum. “akhirnya
aku dapat memecahkan teka-teki ini” ia keluar.
Di dekat perapian,
Robert sedang
duduk, ia menatap api yang ada di perapian.
“Robert” Kimberly
datang.
“ada apa? Kau ingin
pulang?” Robert berdiri dan mendekat.
Kimberly memeluk
Robert, “aku mencintaimu, jadikan aku vampire”
“apa yang kau
katakan?” Robert melepas pelukan Kimberly.
“aku tau kau juga
mencintaiku, kita putus karena kau tidak mau menjadikan aku vampire kan?”
“jadi vampire itu
tak semudah yang kau bayangkan, kau beruntung terlahir sebagai manusia normal”
“aku tidak ingin
kau sendirian”
“fikirkan masa
depan kita, fikirkan anak kita. Jika dia seorang drakula, bagaimana dia
mendapatkan pasangan?”
Brak...
Wirewolf turun dari
balkon dan menetap Robert.
“paman?” Robert
kaget.
“katakan, dimana
ramuan itu?”
“ramuan apa?”
Robert tidak mengerti.
“katakan, dimana
ramuan wirewolf itu? Kau yang menyembunyikannya kan?”
“paman, aku
tidak...”
“jangan pura-pura
tidak tau” wirewolf memukul Robert dengan tangannya yang mulai berubah
menyerupain cakar srigala.
Brak...
Robert jatuh,
“kenapa paman melakukan ini?” Robert menatap wirewolf dengan aneh.
Kimberly kaget dan
mundur.
“katakan atau aku
akan membunuh gadis itu” wirewolf menatap Kimberly.
Robert kesal, bola
matanya berubah menjadi merah dan taringnya muncul. Ia berdiri dan menatap
wirewolf, “jangan coba-coba untuk melukainya”
“oh, kau berani
melawanku? Dasar anak kecil” ia pun berubah menjadi manusia serigala, Wirewolf
menatap Robert. “ayo maju”
Robert mengepalkan
tangannya dan mulai menyerang wirewolf. Wirewolf dengan mudah menangkisnya,
Robert memukul wajah wirewolf. Tapi wirewolf memegang tangan Robert, “kau
kurang cepat nak” ia melempar Robert.
Brak...
Robert jatuh dan
menatap wirewolf.
“Robert” Kimberly
khawatir.
“oh, pacarmu
menghawatirkanmu”
Robert bangun dan
kembali menyerang wirewolf dengan gerakannya yang cepat, tapi wirewolf dengan
mudah menghindarinya. Wirewolf memukulnya dan Robert kembali jatuh.
“kau itu tidak
berguna, dasar anak bodoh”
Robert memegang
lukanya, “kenapa lukaku tidak hilang?”
Wirewolf tersenyum
dan menyerang Robert.
Kimberly berlari
dan menghalangi wirewolf, kalungnya bersinar dan menyilaukan mata wirewolf.
“ah” wirewolf
menutupi matanya, “ah, awas kau” wirewolf melempar Kimberly.
Brak...
Kimberly jatuh
dengan luka cakar di lengannya.
“Kimberly” Robert
berteriak.
“maafkan aku,
sepertinya pacarmu terluka”
Robert bangun dan
kembali menyerang wirewolf dengan emosi.
Franklinstin
mengangkat Kimberly ke tempat aman, “nona tidak apa-apa?”
“tidak paman”
Kimberly memegang lengannya.
Frangklinstein
melihat luka di lengan Kimberly, ia cemas. “nona tercakar, itu berarti nona
akan menjadi manusia srigala”
“apa?”
“tidak apa-apa
nona, aku punya penawarnya” Frangklinstein memberikan sebotol ramuan aneh
kepada Kimberly.
“apa ini?”
“ini ramuan yang
dicari wirewolf”
“tapi untuk apa?”
“sebenarnya
wirewolf adalah manusia biasa yang dijadikan manusia srigala oleh ayah tuan Robert, nama aslinya adalah
Steve Roger. Sejak saat itulah wirewolf begitu setia pada keluarga ini, tapi
suatu hari ia mengetahui sebuah rahasia. Bahwa drakula itu kalah oleh seorang
wirewolf dan ia juga tau tentang ramuan rahasia ini”
“tapi kenapa dia
mengira Robert yang menyembunyikannya?”
“karena ramuan ini
seharusnya dijaga oleh keluarga drakula, tapi saat orang tua tuan meninggal.
Tuan masih sangat kecil, jadi aku yang menyimpannya”
“paman, kita harus
menolong Robert”
Mummy mendekati
mereka, “aku siap menolong tuan”
Dak...
Wirewolf yang
mencekik Robert, mengangkatnya dan membenturkan kepala Robert ke dinding.
Robert yang terluka hanya diam dengan emosinya yang masih memuncak, wirewolf
melepaskan Robert. Robert jatuh dan menatap wirewolf.
“ada apa? Kau sudah
tidak berdaya kan? Lukamu tidak akan sembuh, karena aku yang melukaimu. Seorang
wirewolf dapat mengalahkan seorang drakula, asal kau tau. Akulah yang membunuh
kedua orang tuamu”
Robert semakin
kesal, tapi lukanya membuat Robert semakin tidak berdaya.
“ini saatnya kau
menyusul mereka” wirewolf memperlihatkan cakarnya kepada Robert, kukunya
semakin memanjang. “bersiaplah Robert”
Syut...
Kain kasa melilit
tangan wirewolf, mummy menatap wirewolf.
“beraninya kau ikut
campur mummy”
“tidak ada yang
boleh menyakiti tuan Robert”
“oh, baiklah. Aku
terima tantanganmu”
Mereka bertarung.
Franklinstein
menatap Kimberly, “ini saatnya nona”
Kimberly mengangguk
dan berlari, “Robert” Kimberly membantu Robert berdiri, “ayo kita pergi” ia
memapah Robert yang terluka untuk keluar dari tempat itu.
Syut...
Mummy berusaha
membelit wirewolf, wirewolf tidak bisa bergerak. Tapi tiba-tiba ia tersenyum
dan berputar dengan cepat, kain mummy mulai tipis dan wirewolf mencakar tubuh
mummy dengan kuku panjangnya. Kain mummy pun terpotong kecil-kecil dan
tengkoraknya terihat, lalu mummy pun musnah.
Wirewolf tertawa,
tapi ia tersadar. Mummy sengaja menyerang untuk mengalihkan perhatiannya, “sial!!!”
ia berteriak.
***
Di hutan,
Robert semakin
lemah dan jatuh.
“Robert” Kimberly
membantu Robert bersandar di bawah pohon besar, “ya ampun, lukamu parah”
“aku tidak apa-apa,
kau tau kan? tubuhku bisa sembuh dengan cepat”
“tapi itu tidak
berlaku dengan luka cakaran wirewolf, paman Franklinstein menceritakan semuanya
padaku. Dia juga memberikan ramuan yang dicari wirewolf padaku”
“apa?”
“aku akan mencoba
mengobatimu” Kimberly melihat dedaunan untuk obat, ia meramunya dan mengobati
luka Robert dengan itu.
“terima kasih
Kimberly”
Kimberly tersenyum
dan mengelus Robert, “aku tidak mau kau terluka”
Robert hanya diam,
Kimberly duduk disamping Robert dan menyandarkan kepalanya ke pundak Robert.
Robert menatap Kimberly dan melihat luka cakar di lengan Kimberly yang
mengeluarkan darah, ia mencium aroma darah segar. Taring Robert keluar, aku membutuhkan itu untuk memulihkan tenagaku.
Lukaku pasti akan segera pulih jika menghisapnya, Bola matanya memerah. Tidak, bola mata Robert kembali coklat, aku tidak boleh menghisap darahnya. Aku
tidak mau membuatnya menjadi vampire.
Kimberly membuka
matanya, ia melihat Robert. “kau akan menghisap darahku?”
“tidak” Robert menjauh,
“aku tidak bermaksud begitu”
“apa kau
membutuhkan darah?”
“tidak Kimberly,
maafkan aku”
“jika darahku bisa
mengobatimu, aku rela”
“tidak, aku tidak
akan pernah menghisap darahmu” Robert terdiam, ia merasakan kehadiran
segerombol makhluk. “Kimberly, cepat bersembunyi”
“ada apa?”
“aku rasa, akan ada
yang datang”
“ha” makhluk
kelelawah kembali mengepung mereka.
“makhluk ini lagi”
Robert menatap Kimberly, “ayo bersembunyi”
“kau sedang
terluka, biar aku yang melawan mereka” Kimberly berubah menjadi manusia
srigala.
Robert kaget
melihat itu, “kau manusia srigala?”
“sekarang, aku
lebih hebat darimu” Kimberly tersenyum, “aku akan membuktikannya” Kimberly
menyerang mereka, dengan cepat mereka jatuh. Luka cakaran terlihat di setiap
tubuh mereka, Kimberly tersenyum pada Robert. “bagaimana?”
“aku kira
pertarungan sesama wanita akan saling jambak”
“mereka monster”
“dan kau manusia
srigala”
“tapi aku bisa
kembali menjadi manusia” Kimberly kembali normal.
Tiba-tiba wirewolf
datang, “mau kemana kalian?”
Mereka kaget.
“biar aku yang
menghadapinya”
“tidak” Robert
memegangi Kimberly, “biar aku saja”
“tapi kau akan
kalah”
“kau juga akan
kalah, dia sudah ribuan tahun menjadi manusia srigala”
“Robert, biarkan
aku melawannya” Kimberly melepaskan tangan Robert dan berubah menjadi manusia
srigala, ia menyerang wirewolf. Namun dengan cepat wirewolf menahan pukulan
Kimberly dan melemparnya ke semak-semak.
“Kimberly” Robert
menatap wirewolf dan langsung menyerangnya.
***
Di semak-semak,
“aduh, punggungku
sakit” Kimberly bangun, ia pun teringat pada ramuan wirewolf yang ada padanya.
“benar juga” Kimberly meminum setengah botol dari ramuan itu, ia pun kembali
menjadi manusia.
***
Brak...
Robert terlempar ke
pohon dan jatuh.
“sudah ku bilang kan?
Kau tidak akan pernah menang melawanku” kuku wirewolf memanjang, “mungkin aku
tidak usah mengulur waktu lagi, aku akan memusnahkanmu sekarang juga” ia
mendekati Robert dan mencekik lehernya, “aku akan menusuk jantungmu sekarang”
“tunggu” Kimberly
keluar dari semak-semak sambil membawa ramuan itu.
“ah, rupanya ramuan
itu ada padamu?”
“jika kau
menginginkannya, lepaskan Robert”
“baik, apapun itu.
Aku tidak perduli” ia melepaskan Robert, “yang penting kau memberikan ramuan
itu padaku” ia mendekati Kimberly.
Robert bangun, ia
takut wirewolf akan melukai Kimberly. Kimberly melemparkan ramuan itu pada
wirewolf, wirewolf pun menangkapnya.
“kenapa isinya
hanya setengah? Ah, aku tidak perduli. Yang penting aku sudah mendapatkan
ramuannya” wirewolf meminumnya.
Robert menatap
wirewolf, apa yang akan terjadi? Ia
cemas.
Wirewolf tertawa,
“rasannya segar sekali, sepertinya tenagaku bertambah. Aku bisa merasakannya”
ia tertawa, tapi tiba-tiba wirewolf berubah menjadi manusia. “apa yang
terjadi?” ia pun berubah menjadi kakek tua, “kenapa? Kenapa jadi seperti ini?”
wirewolf kesal.
Robert kaget
melihat itu.
Kimberly tersenyum,
“kau salah tentang ramuan itu, ramuan itu sengaja dibuat untuk mengembalikan
setiap wirewolf ke manusia normal. Tujuannya agar tidak ada wirewolf yang
mengancam sepertimu”
Robert mendekat,
“jadi kakek tua, kau mau tetap hidup atau berakhir disini?” ia menatap kakek
tua itu.
Wirewolf yang sudah
menjadi manusia normal pun kabur.
“aku tidak tau
kalau ramuan itu merubah Steve menjadi normal” Robert tersenyum kepada
Kimberly.
“aku tau, makanya
aku memberikannya”
“kau jahat karena
tidak memberitauku”
Kimberly tersenyum,
“bagaimana lukamu?”
“aku rasa sudah
membaik, sekarang aku bisa mengantarmu pulang dan aku lebih senang lagi karena
kau telah kembali menjadi manusia normal”
Kimberly sedih,
“apa setelah aku kembali, kita tidak akan bertemu lagi?”
“ini semua demi
kebaikanmu, aku tidak ingin kau menderita di dunia mengerikan ini”
“tapi aku
mencintaimu”
“aku tau, dan kau
harus mengerti. Aku melakukan ini karena aku mencintaimu” Robert pun mengantar
Kimberly pulang.
***
Di depan pintu rumah
Kimberly,
“selamat tinggal
Kimberly”
Kimberly menangis,
“aku mohon, jangan pergi”
“Kimberly..”
“berjanjilah kau
akan mengunjungiku”
“tidak, aku tidak
akan pernah menemuimu”
Kimberly memeluk
Robert, “apa benar kau mencintaiku? Atau kau memang tidak memiliki perasaan
seperti yang kau katakan?”
Robert melepaskan
pelukan Kimberly dan menatapnya, “aku yakin, suatu saat kau akan menemukan
cinta sejatimu” Robert menciumnya, “tapi itu bukan aku”
Kimberly memberikan
kalungnya, Robert kaget.
“kalung ini akan
menjagamu Robert”
“terima kasih”
Robert pun pergi.
Memang sulit
menerima kenyataan yang begitu pahit, tapi Kimberly harus tetap bersabar untuk
menghadapi itu semua.
***
Suatu hari,
Robert yang baru
sampai ke kastil kaget melihat kastilnya berantakan, ia pun melihat
Frangklinstein tergeletak dengan luka di kepalanya. “paman?” Robert mendekat.
“tu..an”
“apa yang terjadi?”
“S...teve, dia..
yang melakukan semua ini”
“paman harus kuat,
aku sudah kehilangan paman mummy dan aku tidak mau kehilangan paman”
“maafkan saya
tuan...” Frangklinstein memberikan sebuah ramuan.
“apa ini paman?”
“nona Kimberly
dalam bahaya, jika tuan meminum ini. Tuan akan kuat terkena sinar matahari”
“terima kasih
paman”
“tapi ramuan ini
hanya bertahan satu jam, tuan harus berhati-hati”
“aku mengerti”
Frangklinstein pun
menutup matanya, Robert kesal dan ia pergi.
***
Di rumah Kimberly,
Seseorang mengetuk
pintu.
“iya sebentar”
Kimberly membuka pintu, ternyata itu Steve. Kimberly kaget, Steve pun membawa
Kimberly ke atap.
“lepaskan aku”
“aku tidak akan
melepaskanmu”
“apa yang kau
inginkan?”
“tentu saja
membalas dendam, kau telah mempermalukan aku di depan drakula itu”
“maksudmu Robert?”
“ya,
aku hampir membunuhnya dan memiliki seluruh kastil itu. Tapi kau menghancurkan
semuanya, kau membuatku menjadi manusia normal”
“orang
jahat sepertimu memang pantas mendapatkan itu”
“benarkah?”
“lepaskan
dia” Robert yang memakai jubah ada disana.
“Robert?”
Kimberly kaget.
Steve
tersenyum, “akhirnya kau muncul juga drakula, sayang sekali sinar matahari
masih begitu menyilaukan”
“begitukah?”
Robert melepas jubahnya.
“Robert”
Kimberly cemas.
Tapi
Robert tidak apa-apa, “jika kau memang ingin balas dendam, ayo lawan aku”
“baik”
Steve melepaskan Kimberly, “hyat” Steve menyerang Robert.
Robert
menghindar, ia kaget Steve memiliki tenaga yang cukup kuat.
“kau
kaget kan? Aku telah meminum ramuan penguat dari laboratorium Frangklinstein.
“aku
hanya takjub, jarang ada kakek tua yang memiliki tenaga besar” Robert memegangi
tangan Steve, bola matanya memerah.
“kau
ingin menghisap darahku?”
“aku
hanya ingin memberimu pelajaran” Robert mendorong Steve.
Steve
jatuh, “awas kau” ia memegang sesuatu di sakunya dan tersenyum.
Kimberly
cemas, ia tau Steve punya rencana licik.
Ramuan
yang Robert minum mulai hilang efeknya, Robert merasakan panasnya sinar
matahari.
Steve
menyerang lagi, Robert berusaha menghindar.
“gerakan
mu melambat, apa kau mulai terbakar?”
“mungkin
matamu mulai rabun karena kau tua” Robert menghindari pukulan Steve.
Tapi
kesempatan itu justru dimanfaatkan oleh Steve, ia mengeluarkan sebuah belati
emas dari sakunya dan menusuk Robert tepat di jantungnya. Robert terdiam dan
Steve memukulnya.
“Robert”
Kimberly berteriak.
Tiba-tiba
kalung yang Robert pakai bersinar dan menyilaukan mata Steve, “ah” Steve
mundur, ia tersandung dan jatuh dari atap.
Robert
terkapar.
Kimberly
membawa jubah Robert dan mendekat, “aku akan melindungimu dari sinar matahari,
kamu harus kuat”
“tidak
perlu” Robert menatap Kimberly, “waktuku sudah tiba”
“jangan
bicara begitu, kau akan baik-baik saja” Kimberly melihat belati yang masih
tertancap di dada Robert dan mencabutnya, “kau pasti kuat”
“tidak
apa-apa Kimberly, aku memang sudah siap”
Kimberly
ingat, di buku kakek dijelaskan salah satu cara membunuh drakula adalah menusuk
jantungnya dengan benda tajam yang terbuat dari emas. “tidak” Kimberly
menangis.
“aku
mencintaimu, maafkan aku ya. Ternyata benar, aku membawamu dalam bahaya”
“tidak
Robert, itu tidak benar. Aku juga mencintaimu, aku rela menjadi vampire asalkan
kita bisa bersama. Kamu harus kuat”
Robert
tersenyum dan matanya tertutup, sinar matahari pun membuat tubuh Robert
mengeluarkan cahaya dan mengering, ia pun musnah dan berubah menjadi pasir yang
terbawa angin seperti debu. Yang tersisa hanyalah kalung pemberian kakek yang
ada di tangan Kimberly, “Robert...”
The End
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat
diharapkan! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar