Author: Sherly Holmes
Penyunting : Erin_Adler
Genre: Romance, Supranatural
___
Malam itu,
Seorang pria yang
mengambil beberapa sampah melihat sesuatu yang lewat, “apa itu?” ia kaget, tapi
ia yakin ada sesuatu yang melewatinya tadi.
Pria itu mencari
dengan penasaran, tiba-tiba makhluk itu keluar dan melompat ke depan pria itu.
“ah?” pria itu
kaget, srigala hitam dan besar ada dihadapannya.
Besoknya,
Pria tersebut
dikabarkan trauma karena melihat srigala jadi-jadian dan kabar itu sampai ke
telinga Nichole.
Srigala jadi-jadian? Mungkinkah itu Robert?
Nichole yang duduk di sofa menutup korannya dan terdiam.
Tom masuk ke rumah
Nichole, “selamat siang”
“Tom, apa kau
mendengar kabar tentang monster srigala?”
“ya, saksi mata
masih trauma berat. Kami tidak bisa bertanya banyak, ada apa Nichole?”
“tidak” Nichole
sedikit cemas.
“apa kau
sepemikiran denganku?”
“maksudmu?” Nichole
menatap Tom.
“maaf, aku tidak
bermaksud mengingatkan masa lalu. Tapi bagaimana jika makhluk itu adalah
Robert?”
“gak mungkin, kami
sudah berjanji untuk tidak bertemu lagi. Lagi pula Robert pergi entah kemana,
kau tau sendirikan?”
“ya, ok. Aku tidak
akan membahas itu lagi, tapi jika makhluk itu sampai melukai warga. Aku tidak
akan tinggal diam”
Hp Tom berbunyi.
“ya hallo?” Tom
mengangkatnya, “ya, aku akan segera kesana” Tom menyimpan Hp-nya, “maaf
Nichole, aku harus pergi”
“hati-hati Tom”
Setelah Tom pergi,
“apa benar makhluk
itu Robert? Ya Tuhan...” Nichole semakin cemas.
Malam itu,
Pasangan muda
sedang berjalan di tempat sepi, salah satu dari mereka mendengar suara langkah
kaki dengan irama yang berbeda.
“tunggu sayang,
sepertinya ada yang mengikuti kita”
“ayang jangan
ngagetin dong, aku kan takut”
“aku gak bo’ong,
kita harus waspada” laki-laki itu mulai khawatir.
“ayang” perempuan
disampingnya panik.
Mereka pun melihat
ke segala arah, tapi disana tampak sepi dan tidak ada siapa-siapa.
“ayang, kayanya
kita harus cepet-cepet pulang deh”
Mereka berpegangan
tangan dan saat melangkah, seekor srigala besar melompat.
“argh...” perempuan
itu berteriak.
Srigala itu pun
menyerang laki-laki yang ada dihadapannya.
Di kantor polisi,
Tom masih bertugas.
“Tom, ada korban
baru”
“korban?”
“ya, srigala itu
mengganggu sepasang kekasih. Sang perempuan trauma berat dan laki-lakinya
meninggal”
“ya ampun” Tom
mulai khawatir dan menganggap ini serius, “kita harus segera mendapatkan
makhluk itu”
Di jalan,
Nichole berjalan
sendirian melewati tempat kejadian, ia tidak tau apa yang telah terjadi disana.
Yang ia tau hanya ada bekas keramaian.
Semakin berjalan,
Nichole merasa semakin sepi.
Ya Tuhan... kenapa perasaanku jadi gak enak ya?
Nichole melihat kesana-kemari, tapi tidak ada apa-apa disana. Ia pun kembali
berjalan.
Langkah Nichole
lagi-lagi terhenti, ia mendengar suara langkah kaki yang aneh. Seperti hewan
berkaki empat atau semacamnya, ia mulai tegang.
Nichole mempercepat
langkahnya, tapi langkah kaki itu terus mengikutinya. Ia terus berjalan dan
mulai berlari.
Nichole pun sampai
ke rumah dan mengunci pintunya, “ah...” ia bersandar di pintu, “ya Tuhan... apa
itu?”
Tok... tok...
tok....
“ah?!” Nichole
kaget, ada orang yang mengetuk pintu rumahnya selarut ini.
Siapa yang datang malam-malam begini?
Nichole menelan ludah dan mulai memegang gagang pintu, ia pun membuka pintunya
perlahan.
“Nichole”
“Robert?” Nichole
kaget melihat Robert ada di hadapannya.
“selamat malam”
Robert menatap Nichole.
Nichole menatap
wajah Robert, “a..ada cipratan darah di.. di bajumu”
“oh, maafkan aku.
Sepertinya pipiku berdarah” Robert mengelapnya, “bolehkah aku masuk?”
“ya, tentu”
Mereka masuk.
Robert pun duduk di
ruang tamu.
“kau mau minum
apa?”
“apa saja”
“ok, tunggu disini”
“ya... ok” Robert
menatap aneh pada Nichole.
Nichole masuk ke
dapur dengan sedikit panik, ya Tuhan...
itu benar-benar Robert. Apa benar dia adalah makhluk yang akhir-akhir ini
meneror warga kota?
“Nichole”
“ah?!” Nichole
kaget Robert sudah ada di dapur.
“ada apa?”
“ti..tidak Robert,
aku hanya” Nichole menuangkan air ke gelas, “aku hanya kaget melihatmu ada
disini”
Robert mendekat dan
memegang pundak Nichole, ia menatap Nichole. “aku datang kesini untukmu”
“untukku?” Nichole
sedikit takut.
Robert melepaskan
tangannya, “ada apa Nichole? Kau seperti takut padaku”
“ti..tidak Robert,
aku hanya...”
“kau sudah menikah
dengan Tom?”
“tidak”
“kalian
bertunangan? Kalian berpacaran? Katakan padaku”
“kami masih
berteman seperti dulu, agak sulit bagiku untuk melupakanmu” Nichole menunduk.
“maafkan aku
Nichole, aku menyiksamu”
Nichole menatap
Robert.
“setelah kita
berpisah, aku tidak bisa melupakanmu. Dan aku sadar, aku terlalu mencintaimu.
Makanya aku datang ke kota ini, aku selalu mencarimu siang dan malam”
“siang dan malam?”
Nichole kaget, Robert punya peluang jadi manusia srigala di malam hari. Jangan-jangan...
“Nichole?”
“ah?” Nichole kaget
lagi.
“kenapa kau? Apa
kau tidak senang bertemu denganku?”
“t..tidak Robert,
aku hanya...”
“apa?”
“m..maafkan aku”
“jika kau tidak
suka, aku akan pergi” Robert sedikit kesal, ia kecewa dengan sikap Nichole.
“Robert” Nichole
memegang tangan Robert, tangannya masih bersuhu panas seperti dulu.
Robert menatap
Nichole, “apa kau sudah tidak mencintaiku?”
Nichole mengeleng
dan menangis, ia memeluk Robert. “aku mencintaimu, aku selalu mencintaimu”
Pagi itu,
Nichole dan Robert
duduk di sofa ruang tamu, Nichole menempelkan perban di pipi Robert.
Robert tersenyum
dan mengelus Nichole, “aku senang kita dapat bertemu lagi”
“aku juga”
Tom membuka pintu,
“Nichole” ia terdiam melihat Robert ada disana.
“hey Tom, apa
kabar?” Robert tersenyum.
Tom menatap Robert
dengan sedikit waspada, “baik, aku baik-baik saja” Tom duduk dan tersenyum pada
Robert dengan tatapan yang sedikit curiga.
Robert merasa aneh
dengan itu, tapi ia tidak mau membahasnya.
“Tom, bagaimana
pekerjaanmu?” Nichole menatap Tom.
“ah... pekerjaanku baik-baik
saja, karena tadi malam aku lembur. Jadi hari ini aku libur”
“baguslah”
“tadinya aku mau
ngajak kamu ke taman, tapi kayaknya kamu...”
“aku bisa, iya kan
Robert?”
“ya”
“oh, ok...” Tom
sedikit kecewa mereka pergi bersama Robert.
Di taman,
Robert berjalan
sambil memegang tangan Nichole, Tom sedikit kesal melihat itu.
“Robert, setelah
bertahun-tahun kita berpisah. Kau masih seperti dulu”
“o ya?” Robert
menatap Nichole dan tersenyum, “kau juga masih cantik seperti dulu, mungkin
sekarang lebih cantik karena aku sudah lama tidak melihatmu”
Tom hanya
tersenyum, ia tidak tau harus bicara apa.
Mereka pun duduk di
bangku taman.
“Nichole, aku ke
toilet dulu ya” Robert berdiri.
Nichole tersenyum.
Saat Robert pergi,
Tom pun mendekati Nichole.
“sejak kapan dia ada
di rumahmu?”
“tadi malam”
“ya ampun Nichole,
apa kau tidak tau? Tadi malam ada korban lagi, bahkan salah satu korbannya
meninggal di tempat kejadian. Terdapat luka cakaran srigala di seluruh
tubuhnya”
“ya Tuhan...”
“kau harus waspada,
siapa tau Robert jadi jahat sekarang. Kita tidak tau kan apa yang terjadi
padanya saat ia pergi”
“Nichole”
“ah, iya...?”
Nichole menoleh dan melihat Robert tersenyum di belakang mereka.
“a..aku akan beli
minuman dingin untuk kita” Tom agak kaget melihat Robert.
“biar aku saja Tom”
Robert tersenyum.
“tidak Robert,
tidak usah”
“kalau begitu aku
saja, kalian lebih baik duduk disini” Nichole tersenyum.
“apa kau yakin?”
“iya”
Setelah Nichole
pergi,
Robert duduk
disamping Tom, ia menatap Tom. “apa yang kau katakan pada Nichole?”
“ah, apa maksudmu?”
“kau terlihat tidak
senang dengan kedatanganku”
“Robert, aku
hanya...”
“hati-hati dengan
ucapanmu Tom”
Tom sedikit takut
dengan ekspresi Robert.
Saat Nichoel
datang, mereka bersikap biasa.
“ada apa?” Nichole
merasa aneh.
“tidak ada, iya kan
Robert?”
“ya”
Nichole duduk
diantara mereka dan memberikan minuman, “ayo diminum, pasti seger banget deh.
Ini rasanya enak” Nichoel tersenyum pada Robert.
Robert pun
tersenyum.
Malamnya,
Di rumah Nichole,
Robert mulai gelisah.
“bulan purnama?
Gawat” Robert keluar dari kamar, ia melihat Nichole sudah masuk ke kamarnya.
Robert pun pergi.
Di jalan,
Makhluk srigala
besar mulai berkeliaran.
“ibu, aku ingin
beli balon” seorang anak berjalan disamping ibunya.
“iya sayang, ibu
janji. Besok kita akan beli balon”
Tapi langkah kaki
mereka terhenti, seekor srigala besar dan hitam ada dihadapan mereka.
“i..ibu, itu apa?”
“ibu juga gak tau
nak” orang itu menggendong anaknya, “ayo kita pergi pelan-pelan, kamu tenang
ya” ia mulai mundur perlahan.
Namun makhluk itu
terus melangkah ke hadapan mereka.
Ya Tuhan... lindungilah kami,
orang itu mulai khawatir.
Tiba-tiba ada
makhluk berbulu coklat menyerang srigala besar itu, mereka berkelahi.
Orang itu pun
langsung berlari sambil menggendong anaknya.
Pagi itu,
Nichole sadar tadi
malam bulan purnama dan ia mulai khawatir pada Robert.
Tok... tok.. tok...
“iya, siapa?”
Nichole berjalan ke pintu.
“Nichole, ini aku
Tom”
Nichole membuka
pintunya dan melihat Tom yang cemas, “ada apa Tom?”
“tadi malam ada
laporan dari seorang ibu yang bertemu dengan makhluk srigala, dia bilang
makhluk itu berkelahi dengan makhluk lain”
“makhluk lain?”
“ya, tapi dugaan
kami makhluk lain itu adalah anjing coklat milik salah satu warga yang hilang
sejak seminggu yang lalu”
“lalu?”
“aku ingin kau
memeriksa punggung Robert, jika di punggungnya terdapat luka cakaran. Berarti
srigala jadi-jadian itu memang dia”
Nichole kaget
mendengar itu.
“baiklah Nichole,
aku harus pergi. Kabari aku jika ada apa-apa”
“baiklah”
Tom pergi.
Nichole pun menutup
pintunya dan mulai berjalan ke kamar Robert, ia membuka pintu kamar Robert dan
melihat Robert sedang tidur.
Nichole mendekat,
ia menatap Robert penuh waspada dan saat melihat punggung Robert. Luka itu
memang ada.
Ya Tuhan... Nichole kaget.
Robert membuka
matanya, “Nichole”
“Robert?” Nichole
kaget Robert tiba-tiba bangun.
“ada apa kau
kemari?”
“a..aku” Nichole
tidak percaya dengan yang ia lihat, ia mundur menjauhi Robert.
“Nichole, kau
kenapa?” Robert berdiri dan menatap Nichole.
“tidak Robert, aku
hanya... aku akan keluar”
“Nichole” Robert
mendekat dan memegang tangan Nichole, “katakan padaku, apa yang terjadi?”
Robert tau ada yang tidak beres.
“Robert, tolong
lepaskan aku”
“tidak” Robert
menatap Nichole.
“Robert tanganku
sakit, genggamanmu terlalu kuat”
Robert melepaskan
tangannya, “maafkan aku Nichole”
Nichole mengangguk.
“sayang, jangan
marah”
Aku harus menanyakannya pada Robert,
Nichole menatap Robert. “boleh aku tau apa yang terjadi pada punggungmu?”
Robert melihat
punggungnya, “mungkin...” Robert menatap Nichole, “ini luka cakaran” Robert
tersenyum.
Dia mengakuinya, ya Tuhan... aku harus bagaimana?
Nichole mulai resah.
“Nichole?”
“apa tadi malam kau
berubah menjadi...”
“ya, kau tau itu
kan? Atau sekarang, perempuan kota sudah tidak menyukai pria yang memiliki
monster dalam dirinya?”
“Robert apa
maksudmu?”
“kau bertanya
seolah-olah aku telah berbuat jahat”
“aku hanya... aku
hanya ingin mengobatimu”
“maafkan aku”
Robert menunduk dan berbalik, “lakukanlah”
Nichole menatap
punggung Robert, ia menangis. Ya Tuhan...
Robert benar-benar pelakunya, apa yang harus aku lakukan Tuhan....? Nichole
menyentuh pungung Robert perlahan dan ia pun memeluknya.
Robert berbalik dan
memeluk Nichole, “jangan menangis, ini hanya luka kecil. Kau ingat? Aku pernah
punya luka yang lebih parah dari ini, seluruh tubuhku dipenuhi dengan peluru”
Siang itu,
“Robert, makan
siang sudah siap. Robert?” Nichole masuk ke kamar Robert, ia melihat Robert
sedang duduk sambil memegang pisau cukur.
Robert menoleh,
“hey” wajahnya sudah bersih tampak seperti dulu.
Nichole tersenyum.
“kenapa?”
“kenapa krim
pencukurmu bisa sampai ke belakang leher?”
Robert tersenyum,
“sebagian bulu srigalaku ada yang masih muncul disana”
Tok... tok...
tok...
“ada yang mengetuk
pintu”
“biar aku yang
buka”
“ok, aku akan
menyiapkan makan siang kita”
Robert tersenyum
dan keluar dari kamar, Robert pun membuka pintunya.
Tom menatap Robert,
“apa yang kau lakukan tadi malam?”
“kenapa kau
tanyakan itu?”
“kau bertarung
dengan sebangsamu heh?”
“apa maksudmu?”
“aku lupa, kau
berbeda. Kau manusia yang terkena kutukan”
“jaga bicaramu”
Robert langsung emosi dan memukul Tom.
Tom jatuh.
“Robert?!” Nichole
melihat itu.
“Nichole?” Robert
kaget.
“apa yang kau
lakukan?” Nichole membantu Tom berdiri dan menatap Robert dengan kesal.
“sayang, tadi
dia... aku..”
“pergi Robert, kau
sudah berubah sekarang. Kau bukan Robert yang aku kenal dulu”
“Nichole...” Robert
menyesal.
“pergi, aku tidak
mau bertemu dengan pria kasar sepertimu” Nichole menangis.
“ok, jika itu mau
mu. Aku akan pergi, semoga kalian bahagia” Robert menatap mereka, “harusnya aku
tau kalian sudah memiliki hubungan sekarang” Robert pergi.
Nichole pun
menunduk.
Tom khawatir, “kau
yakin dengan yang kau lakukan?”
“aku tidak tau Tom”
Tom memeluk
Nichole, “sudah, jangan menangis”
Malamnya,
Nichole melihat ke
luar lewat jendela, Ya Tuhan... kenapa
aku terus memikirkan Robert? Apa aku salah mengusirnya? Tapi dia telah
meresahkan dan menjatuhkan korban di kota ini, mana mungkin aku harus
mempertahankan seorang penjahat? Tapi bagaimana jika dia tidak punya tempat
untuk beristirahat? Bagaimana jika dia sendirian di jalanan? Ya Tuhan...
Nichole gelisah, aku harus mencarinya.
Nichole pun pergi.
Di luar,
Nichole terus
berjalan, ia berharap bisa bertemu Robert. Nichole sangat menyesal telah
mengusirnya.
Suara langkah kaki
yang ganjil mulai terdengar.
“Robert, apa itu
kau? Ini aku, Nichole” Nichole mencari suara langkah kaki itu.
Langkah kaki itu
mulai mendekat dan berhenti.
“Robert” Nichole
mendekat ke semak-semak, “sayang, apa kau disana? Maafkan aku Robert, kembalilah
ke rumah”
Makhluk besar itu
keluar dari semak-semak dan menatap Nichole.
“ah?” Nichole
kaget, ia melihat srigala besar dan hitam ada dihadapannya. “Ro..Robert, aku
tau kau marah. Tapi aku benar-benar tidak punya hubungan apa-apa dengan Tom,
aku hanya mencintaimu Robert. percayalah”
Tapi tatapan
makhluk itu penuh dengan kebencian pada Nichole.
“Robert, aku mohon.
Jika kau ingin menyerangku, lakukanlah. Yang penting kau mau memaafkan aku”
Makhluk itu pun
berlari ke arah Nichole dan melompat, tapi makhluk lain menyerang srigala itu
dan mereka bertarung.
Nichole kaget, ia
melihat makhluk berbulu coklat yang sedang bertarung dengan srigala itu. Itu bukan anjing, itu srigala juga.
Nichole terdiam, ia ingat saat mencukur bulu yang ada di wajah Robert dulu. Warna
bulunya sama dengan rambut Robert, ya
Tuhan... jangan-jangan...
Srigala hitam yang
lebih besar dari srigala coklat pun berhasil menjatuhkan lawannya, srigala
coklat itu terkapar.
“Robert...” Nichole
punya firasat buruk.
Srigala hitam itu
mulai mendekati srigala yang terkapar dan akan menghabisinya.
Nichole ingin
sekali menolong, tapi ia bingung harus berbuat apa.
Tiba-tiba terdengar
suara lonceng dan makhluk itu pun kabur.
Nichole merasa
aneh.
Perlahan srigala
coklat itu pun berubah menjadi manusia.
“Robert?!” Nichole
berlari ke arah Robert, “Robert” ia membalikan tubuh Robert, “sayang, maafkan
aku” Nichole menangis.
Seorang pria
melihat itu, ia mendekat. “nona, apa yang terjadi? Apa makhluk itu menyerang
pacar anda?”
Nichole mengangguk.
Pria itu memeriksa
denyut nadi Robert, “dia masih hidup, lebih baik kita segera membawanya ke
rumah sakit”
Aku harus melindungi Robert, siapa tau orang ini jahat.
Nichole menatap pria itu, “tidak, aku akan mengobatinya di rumah”
“nona, tapi pacar
anda terluka”
“aku tau, biarkan
aku membawanya”
“baiklah,
setidaknya ijinkan aku membantumu”
Nichole melihat
sebuah lonceng menempel di samping saku celana pria itu, jangan-jangan itu lonceng yang tadi berbunyi.
“nona?”
“ah? Ok”
Mereka pun membawa
Robert ke rumah Nichole.
“baiklah nona,
kalau begitu saya permisi”
“tunggu”
Pria itu berhenti
berjalan.
“kenapa kau mau
membantu kami?”
Pria itu menatap
Nichole, “karena aku ikut bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada
pacarmu”
“maksudmu?”
“makhluk itu...”
pria itu pun mulai bercerita.
Di
sebuah gunung,
Pria
itu berhasil menangkap makhluk yang selalu meresahkan warga desa, banyak warga
yang tenang setelah makhluk itu tertangkap. Karena selama ini makhluk itu
selalu memakan korban.
Pria
itu pun berniat untuk pulang, tapi saat kereta yang ia tumpangi mengalami
masalah dan terpaksa harus berhenti di kola ini. Ia pun turun dan mulai
menyadari jika makhluk itu lepas.
“jadi kau memiliki
ilmu atau semacamnya?”
“tidak juga”
“jika kau bisa
menangkap makhluk, apa kau dapat mengeluarkan makhluk dari tubuh seseorang?”
“apa kau sedang
membicarakan pacarmu?”
Dari mana dia tau?
Nichole kaget.
“itu sangat
beresiko, jika kau ingin pacarmu tetap hidup. Biarkan makhluk itu terus berada
dalam tubuhnya”
“apa maksudmu?”
“sudahlah, aku
harus pergi sebelum makhluk itu mengacau lagi. Mudah-mudahan malam ini aku bisa
menangkapnya” pria itu pun pergi.
Nichole kembali
masuk ke kamar Robert, ia melihat luka Robert yang sudah diobati. “kamu harus
kuat sayang, aku minta maaf telah menyangka yang tidak-tidak padamu” Nichole
memeluk Robert, “aku sayang padamu, aku tidak akan meragukanmu lagi Robert.
Maafkan aku” Nichole sangat menyesal dengan apa yang terjadi.
Robert membuka
matanya dan melihat Nichole sedang memeluknya, “Nichole...”
“Robert” Nichole
senang melihat Robert sudah siuman, “bagaimana dengan lukamu?”
“kau tenang saja,
apa kau lupa tubuhku bisa pulih dengan cepat?”
“syukurlah” Nichole
tersenyum dan kembali memeluk Robert.
“aku senang makhluk
itu tidak melukaimu”
“aku minta maaf
Robert, selama ini aku dan Tom menyangka makhluk itu adalah kau. Harusnya aku
tau itu tidak mungkin, kau tidak mungkin melukai siapa pun. Iya kan?”
“sudahlah, jangan
fikirkan itu lagi”
Besoknya,
Nichole sedang
menelpon, “iya Tom, makhluk itu bukan Robert. Itu makhluk lain”
“benarkah?”
“ya, dan makhluk
coklat yang berkelahi dengan makhluk itu bukan seekor anjing. Tapi itu Robert”
“Robert?”
“ya, dan tadi malam
ia kembali bertarung dengan makhluk itu demi menyelamatkan aku”
“lalu bagaimana
keadaanya sekarang?”
“dia baik-baik
saja, lukanya sudah hampir pulih”
“syukurlah, aku
jadi merasa bersalah”
“kau tenang saja,
Robert sudah mengetahuinya. Dia tidak marah, Robert sangat mengerti”
“syukurlah” Tom
lega.
“ya udah Tom, aku
mau nyiapin makan siang dulu”
“ok”
Nichole menyimpan
Hp-nya dan pergi ke dapur.
Malamnya,
Pasukan Tom sudah
berada di jalan.
“kalian bersiap,
kita akan mengepungnya disini. Banyak warga yang bilang, makhluk itu sering
muncul di sekitar sini” Tom menatap pasukannya.
“siap pak!” mereka
bersiap dan berpencar mencari persembunyian.
Tom merasakan
kehadiran makhluk itu, ia memegang walkie talkie-nya. “dia datang”
Di rumah Nichole,
Nichole sedang
makan malam bersama Robert.
“sayang, aku punya
firasat buruk malam ini”
“apa maksudmu?”
Nichole menatap Robert.
“aku rasa, Tom dalam
bahaya”
Nichole kaget.
Di jalan,
Tom sudah
menyiapkan senjata, “keluarlah makhluk jelek”
Dari semak-semak
terdengar suara tembakan, dor.. dor...
“makhluknya muncul,
makhluknya muncul” salah satu dari pasukan panik, “argh” ia pun menjadi korban.
Makhluk itu
melompat keluar.
“serang” Tom
berteriak.
Mereka semua
mengepung makhluk itu dan menembakinya, tapi makhluk itu kebal dan menyerang
mereka.
Banyak pasukan yang
menjadi korban dan hanya sedikit yang tersisa.
Di rumah Nichole,
“kita harus pergi”
“kau yakin?”
Nichole menatap Robert.
“kita harus
menolong Tom”
“maksudmu, kau akan
kembali bertarung dengan makhluk itu? Dia terlalu kuat Robert, kau akan kalah”
“sayang, mana
mungkin kita membiarkan Tom”
“tapi aku tidak mau
kehilanganmu” Nichole menangis.
“sayang,
percayalah. Semuanya akan baik-baik saja” Robert menatap Nichole dan
memeluknya.
Di jalan,
Tom tau semua ini
percuma, ia pun sadar tinggal dirinya yang tersisa. Ia melihat semua pasukannya
terkapar dengan luka.
Makhluk itu menatap
Tom.
Tom mundur
perlahan, gawat peluruku habis. Lindungi
aku Tuhan...
“Tom” Nichole
berteriak.
Tom menoleh dan
melihat Robert berlari ke arah mereka.
Perlahan Robert
berubah menjadi manusia srigala dan menyerang makhluk itu.
Tom melihat Nichole
yang cemas, “Nichole?”
“Robert bilang ini
jalan satu-satunya”
Tom sedih tidak
bisa berbuat apa-apa dan dia tidak mau mengorbankan Robert untuk ini.
Tiba-tiba suara
lonceng kembali terdengar.
Makhluk itu pun
berteriak.
Perlahan Robert
kembali normal dan terlihat beberapa luka di tubuhnya, ia sedikit lemas dan
masih menatap makhluk itu dengan waspada.
“Robert” Nichole
ingin mendekat.
“jangan Nichole”
Tom memeganginya.
Pria dengan lonceng
itu pun muncul, ia membawa sebuah botol lalu membuka tutupnya. Perlahan makhluk
itu tersedot masuk ke dalamnya, tapi tiba-tiba Robert berteriak. Makhluk yang
ada di tubuhnya pun ikut tertarik.
“argh” Robert
melotot dan mulutnya terbuka lebar, ia pun terkapar tak bergerak.
“Robert?!” Nichole
cemas dan berlari ke arah Robert, “Robert bangun”
“ya Tuhan...” Tom
mendekat dan memeriksa denyut nadi Robert, “aku tidak bisa merasakan denyut
nadinya”
“tidak” Nichole
menangis.
Pria lonceng itu
menatap botolnya, “pacarmu ikut terkurung disini”
“lalu bagaimana
cara mengeluarkannya?”
“aku tidak bisa,
aku takut hasilnya sama saja”
“apa maksudmu? Apa
kau akan membiarkan Robert terjebak disana?” Tom kesal.
“jika aku
mengeluarkan arwahnya dari botol, aku takut kedua makhluk ini ikut masuk ke
tubuhnya. Jika mereka bertarung di dalam tubuhnya, pria ini tetap akan mati
dengan rasa sakit di dalam tubuhnya”
“apa tidak ada cara
lain?” Nichole menatap pria lonceng itu.
Tiba-tiba botol itu
pecah dan Robert membuka matanya.
“argh..” Robert
berteriak kesakitan.
“Robert?!” Nichole
khawatir.
“mereka bertarung
di dalam tubuhnya” pria lonceng itu melihat kedua makhluk dalam tubuh Robert.
“lakukan sesuatu,
jangan diam saja” Tom menatap pria itu.
Pria lonceng itu
bingung, haruskah aku mengeluarkan jurus
terlarang? Bagaimana jika tubuh pria ini hancur?
“hey, kenapa kau
diam?” Tom semakin kesal.
Pria lonceng itu
pun mengeluarkan jurus terlarangnya, suara lonceng pun terdengar dimana-mana.
“argh” Robert
semakin kesakitan.
Pria lonceng itu
sudah memulai kunciannya di tubuh Robert, maafkan
aku. Ia pun memusnahkan kedua monster itu.
Darah pun memuncrat
dari mulut Robert dan ia tak bergerak lagi.
“Robert?” Nichole
kaget.
Tom yang panik
langsung memeriksa denyut nadi Robert, “apa yang kau lakukan? Kau membunuhnya?”
ia menatap pria lonceng itu.
“maafkan aku, ini
terpaksa aku lakukan. Aku tidak mau ada korban lagi” pria lonceng itu menyesal.
“gak mungkin,
Robert pasti baik-baik saja. Dia kuat, lukanya akan segera pulih” Nichole
sedih.
“maaf nona, tapi
pacar anda sudah normal sekarang. Dia tidak akan sekuat dulu lagi”
“tidak” Nichole
memeluk Robert dan ia sama sekali tidak mendengar detak jantungnya, “Robert,
kenapa kau harus pergi dengan cara seperti ini?”
Tom menunduk.
“maafkan aku nona”
pria lonceng itu mendekat, “aku akan mencoba menyelamatkannya”
Tom menatap pria
itu dengan aneh.
Pria itu menutup
matanya dan menyentuh kening Robert dan ia jatuh perlahan.
“hey, kau kenapa?”
Tom membantu pria itu duduk.
“maafkan aku...,
biarkan aku bertanggung jawab atas semuanya” pria itu pun menutup matanya.
Tom memeriksa pria
itu, “dia sudah meninggal”
Robert membuka
matanya, “Nichole...”
“Robert?” Nichole
senang melihat Robert membuka matanya.
“apa yang terjadi?
Tubuhku rasanya sakit”
“tidak apa-apa
sayang, semuanya sudah berakhir” Nichole tersenyum.
Beberapa hari
kemudian,
Di rumah Nichole,
Nichole melihat ke jendela.
Robert melihat
Nichole yang melamun, “sayang”
Nichole berbalik
dan menatap Robert yang tersenyum padanya, “Robert”
“ada apa sayang?”
“tidak ada” Nichole
tersenyum, “aku hanya senang, karena sekarang kau sudah menjadi manusia normal”
“ya, aku juga.
Dengan begitu, aku tidak perlu takut untuk bersamamu”
“emh...?” Nichole
menatap Robert.
“aku takut
menyakitimu dan aku bersyukur semuanya telah berakhir”
Nichole tersenyum
dan memeluk Robert.
Robert pun mencium
kening Nichole, “aku sangat mencintaimu”
The End
___
Thank’s for
reading…
Maaf
kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat diharapkan! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar