Minggu, 16 November 2014

I Know Him by Heart 2

Author: Sherly Holmes
Penyunting : Erin_Adler
Genre: Romance, Supranatural
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya untuk hiburan semata.
___
Malam itu,
Seorang pria yang mengambil beberapa sampah melihat sesuatu yang lewat, “apa itu?” ia kaget, tapi ia yakin ada sesuatu yang melewatinya tadi.
Pria itu mencari dengan penasaran, tiba-tiba makhluk itu keluar dan melompat ke depan pria itu.
“ah?” pria itu kaget, srigala hitam dan besar ada dihadapannya.
Besoknya,
Pria tersebut dikabarkan trauma karena melihat srigala jadi-jadian dan kabar itu sampai ke telinga Nichole.
Srigala jadi-jadian? Mungkinkah itu Robert? Nichole yang duduk di sofa menutup korannya dan terdiam.
Tom masuk ke rumah Nichole, “selamat siang”
“Tom, apa kau mendengar kabar tentang monster srigala?”
“ya, saksi mata masih trauma berat. Kami tidak bisa bertanya banyak, ada apa Nichole?”
“tidak” Nichole sedikit cemas.
“apa kau sepemikiran denganku?”
“maksudmu?” Nichole menatap Tom.
“maaf, aku tidak bermaksud mengingatkan masa lalu. Tapi bagaimana jika makhluk itu adalah Robert?”
“gak mungkin, kami sudah berjanji untuk tidak bertemu lagi. Lagi pula Robert pergi entah kemana, kau tau sendirikan?”
“ya, ok. Aku tidak akan membahas itu lagi, tapi jika makhluk itu sampai melukai warga. Aku tidak akan tinggal diam”
Hp Tom berbunyi.
“ya hallo?” Tom mengangkatnya, “ya, aku akan segera kesana” Tom menyimpan Hp-nya, “maaf Nichole, aku harus pergi”
“hati-hati Tom”
Setelah Tom pergi,
“apa benar makhluk itu Robert? Ya Tuhan...” Nichole semakin cemas.
Malam itu,
Pasangan muda sedang berjalan di tempat sepi, salah satu dari mereka mendengar suara langkah kaki dengan irama yang berbeda.
“tunggu sayang, sepertinya ada yang mengikuti kita”
“ayang jangan ngagetin dong, aku kan takut”
“aku gak bo’ong, kita harus waspada” laki-laki itu mulai khawatir.
“ayang” perempuan disampingnya panik.
Mereka pun melihat ke segala arah, tapi disana tampak sepi dan tidak ada siapa-siapa.
“ayang, kayanya kita harus cepet-cepet pulang deh”
Mereka berpegangan tangan dan saat melangkah, seekor srigala besar melompat.
“argh...” perempuan itu berteriak.
Srigala itu pun menyerang laki-laki yang ada dihadapannya.
Di kantor polisi,
Tom masih bertugas.
“Tom, ada korban baru”
“korban?”
“ya, srigala itu mengganggu sepasang kekasih. Sang perempuan trauma berat dan laki-lakinya meninggal”
“ya ampun” Tom mulai khawatir dan menganggap ini serius, “kita harus segera mendapatkan makhluk itu”
Di jalan,
Nichole berjalan sendirian melewati tempat kejadian, ia tidak tau apa yang telah terjadi disana. Yang ia tau hanya ada bekas keramaian.
Semakin berjalan, Nichole merasa semakin sepi.
Ya Tuhan... kenapa perasaanku jadi gak enak ya? Nichole melihat kesana-kemari, tapi tidak ada apa-apa disana. Ia pun kembali berjalan.
Langkah Nichole lagi-lagi terhenti, ia mendengar suara langkah kaki yang aneh. Seperti hewan berkaki empat atau semacamnya, ia mulai tegang.
Nichole mempercepat langkahnya, tapi langkah kaki itu terus mengikutinya. Ia terus berjalan dan mulai berlari.
Nichole pun sampai ke rumah dan mengunci pintunya, “ah...” ia bersandar di pintu, “ya Tuhan... apa itu?”
Tok... tok... tok....
“ah?!” Nichole kaget, ada orang yang mengetuk pintu rumahnya selarut ini.
Siapa yang datang malam-malam begini? Nichole menelan ludah dan mulai memegang gagang pintu, ia pun membuka pintunya perlahan.
“Nichole”
“Robert?” Nichole kaget melihat Robert ada di hadapannya.
“selamat malam” Robert menatap Nichole.
Nichole menatap wajah Robert, “a..ada cipratan darah di.. di bajumu”
“oh, maafkan aku. Sepertinya pipiku berdarah” Robert mengelapnya, “bolehkah aku masuk?”
“ya, tentu”
Mereka masuk.
Robert pun duduk di ruang tamu.
“kau mau minum apa?”
“apa saja”
“ok, tunggu disini”
“ya... ok” Robert menatap aneh pada Nichole.
Nichole masuk ke dapur dengan sedikit panik, ya Tuhan... itu benar-benar Robert. Apa benar dia adalah makhluk yang akhir-akhir ini meneror warga kota?
“Nichole”
“ah?!” Nichole kaget Robert sudah ada di dapur.
“ada apa?”
“ti..tidak Robert, aku hanya” Nichole menuangkan air ke gelas, “aku hanya kaget melihatmu ada disini”
Robert mendekat dan memegang pundak Nichole, ia menatap Nichole. “aku datang kesini untukmu”
“untukku?” Nichole sedikit takut.
Robert melepaskan tangannya, “ada apa Nichole? Kau seperti takut padaku”
“ti..tidak Robert, aku hanya...”
“kau sudah menikah dengan Tom?”
“tidak”
“kalian bertunangan? Kalian berpacaran? Katakan padaku”
“kami masih berteman seperti dulu, agak sulit bagiku untuk melupakanmu” Nichole menunduk.
“maafkan aku Nichole, aku menyiksamu”
Nichole menatap Robert.
“setelah kita berpisah, aku tidak bisa melupakanmu. Dan aku sadar, aku terlalu mencintaimu. Makanya aku datang ke kota ini, aku selalu mencarimu siang dan malam”
“siang dan malam?” Nichole kaget, Robert punya peluang jadi manusia srigala di malam hari. Jangan-jangan...
“Nichole?”
“ah?” Nichole kaget lagi.
“kenapa kau? Apa kau tidak senang bertemu denganku?”
“t..tidak Robert, aku hanya...”
“apa?”
“m..maafkan aku”
“jika kau tidak suka, aku akan pergi” Robert sedikit kesal, ia kecewa dengan sikap Nichole.
“Robert” Nichole memegang tangan Robert, tangannya masih bersuhu panas seperti dulu.
Robert menatap Nichole, “apa kau sudah tidak mencintaiku?”
Nichole mengeleng dan menangis, ia memeluk Robert. “aku mencintaimu, aku selalu mencintaimu”
Pagi itu,
Nichole dan Robert duduk di sofa ruang tamu, Nichole menempelkan perban di pipi Robert.
Robert tersenyum dan mengelus Nichole, “aku senang kita dapat bertemu lagi”
“aku juga”
Tom membuka pintu, “Nichole” ia terdiam melihat Robert ada disana.
“hey Tom, apa kabar?” Robert tersenyum.
Tom menatap Robert dengan sedikit waspada, “baik, aku baik-baik saja” Tom duduk dan tersenyum pada Robert dengan tatapan yang sedikit curiga.
Robert merasa aneh dengan itu, tapi ia tidak mau membahasnya.
“Tom, bagaimana pekerjaanmu?” Nichole menatap Tom.
“ah... pekerjaanku baik-baik saja, karena tadi malam aku lembur. Jadi hari ini aku libur”
“baguslah”
“tadinya aku mau ngajak kamu ke taman, tapi kayaknya kamu...”
“aku bisa, iya kan Robert?”
“ya”
“oh, ok...” Tom sedikit kecewa mereka pergi bersama Robert.
Di taman,
Robert berjalan sambil memegang tangan Nichole, Tom sedikit kesal melihat itu.
“Robert, setelah bertahun-tahun kita berpisah. Kau masih seperti dulu”
“o ya?” Robert menatap Nichole dan tersenyum, “kau juga masih cantik seperti dulu, mungkin sekarang lebih cantik karena aku sudah lama tidak melihatmu”
Tom hanya tersenyum, ia tidak tau harus bicara apa.
Mereka pun duduk di bangku taman.
“Nichole, aku ke toilet dulu ya” Robert berdiri.
Nichole tersenyum.
Saat Robert pergi, Tom pun mendekati Nichole.
“sejak kapan dia ada di rumahmu?”
“tadi malam”
“ya ampun Nichole, apa kau tidak tau? Tadi malam ada korban lagi, bahkan salah satu korbannya meninggal di tempat kejadian. Terdapat luka cakaran srigala di seluruh tubuhnya”
“ya Tuhan...”
“kau harus waspada, siapa tau Robert jadi jahat sekarang. Kita tidak tau kan apa yang terjadi padanya saat ia pergi”
“Nichole”
“ah, iya...?” Nichole menoleh dan melihat Robert tersenyum di belakang mereka.
“a..aku akan beli minuman dingin untuk kita” Tom agak kaget melihat Robert.
“biar aku saja Tom” Robert tersenyum.
“tidak Robert, tidak usah”
“kalau begitu aku saja, kalian lebih baik duduk disini” Nichole tersenyum.
“apa kau yakin?”
“iya”
Setelah Nichole pergi,
Robert duduk disamping Tom, ia menatap Tom. “apa yang kau katakan pada Nichole?”
“ah, apa maksudmu?”
“kau terlihat tidak senang dengan kedatanganku”
“Robert, aku hanya...”
“hati-hati dengan ucapanmu Tom”
Tom sedikit takut dengan ekspresi Robert.
Saat Nichoel datang, mereka bersikap biasa.
“ada apa?” Nichole merasa aneh.
“tidak ada, iya kan Robert?”
“ya”
Nichole duduk diantara mereka dan memberikan minuman, “ayo diminum, pasti seger banget deh. Ini rasanya enak” Nichoel tersenyum pada Robert.
Robert pun tersenyum.
Malamnya,
Di rumah Nichole, Robert mulai gelisah.
“bulan purnama? Gawat” Robert keluar dari kamar, ia melihat Nichole sudah masuk ke kamarnya. Robert pun pergi.
Di jalan,
Makhluk srigala besar mulai berkeliaran.
“ibu, aku ingin beli balon” seorang anak berjalan disamping ibunya.
“iya sayang, ibu janji. Besok kita akan beli balon”
Tapi langkah kaki mereka terhenti, seekor srigala besar dan hitam ada dihadapan mereka.
“i..ibu, itu apa?”
“ibu juga gak tau nak” orang itu menggendong anaknya, “ayo kita pergi pelan-pelan, kamu tenang ya” ia mulai mundur perlahan.
Namun makhluk itu terus melangkah ke hadapan mereka.
Ya Tuhan... lindungilah kami, orang itu mulai khawatir.
Tiba-tiba ada makhluk berbulu coklat menyerang srigala besar itu, mereka berkelahi.
Orang itu pun langsung berlari sambil menggendong anaknya.
Pagi itu,
Nichole sadar tadi malam bulan purnama dan ia mulai khawatir pada Robert.
Tok... tok.. tok...
“iya, siapa?” Nichole berjalan ke pintu.
“Nichole, ini aku Tom”
Nichole membuka pintunya dan melihat Tom yang cemas, “ada apa Tom?”
“tadi malam ada laporan dari seorang ibu yang bertemu dengan makhluk srigala, dia bilang makhluk itu berkelahi dengan makhluk lain”
“makhluk lain?”
“ya, tapi dugaan kami makhluk lain itu adalah anjing coklat milik salah satu warga yang hilang sejak seminggu yang lalu”
“lalu?”
“aku ingin kau memeriksa punggung Robert, jika di punggungnya terdapat luka cakaran. Berarti srigala jadi-jadian itu memang dia”
Nichole kaget mendengar itu.
“baiklah Nichole, aku harus pergi. Kabari aku jika ada apa-apa”
“baiklah”
Tom pergi.
Nichole pun menutup pintunya dan mulai berjalan ke kamar Robert, ia membuka pintu kamar Robert dan melihat Robert sedang tidur.
Nichole mendekat, ia menatap Robert penuh waspada dan saat melihat punggung Robert. Luka itu memang ada.
Ya Tuhan... Nichole kaget.
Robert membuka matanya, “Nichole”
“Robert?” Nichole kaget Robert tiba-tiba bangun.
“ada apa kau kemari?”
“a..aku” Nichole tidak percaya dengan yang ia lihat, ia mundur menjauhi Robert.
“Nichole, kau kenapa?” Robert berdiri dan menatap Nichole.
“tidak Robert, aku hanya... aku akan keluar”
“Nichole” Robert mendekat dan memegang tangan Nichole, “katakan padaku, apa yang terjadi?” Robert tau ada yang tidak beres.
“Robert, tolong lepaskan aku”
“tidak” Robert menatap Nichole.
“Robert tanganku sakit, genggamanmu terlalu kuat”
Robert melepaskan tangannya, “maafkan aku Nichole”
Nichole mengangguk.
“sayang, jangan marah”
Aku harus menanyakannya pada Robert, Nichole menatap Robert. “boleh aku tau apa yang terjadi pada punggungmu?”
Robert melihat punggungnya, “mungkin...” Robert menatap Nichole, “ini luka cakaran” Robert tersenyum.
Dia mengakuinya, ya Tuhan... aku harus bagaimana? Nichole mulai resah.
“Nichole?”
“apa tadi malam kau berubah menjadi...”
“ya, kau tau itu kan? Atau sekarang, perempuan kota sudah tidak menyukai pria yang memiliki monster dalam dirinya?”
“Robert apa maksudmu?”
“kau bertanya seolah-olah aku telah berbuat jahat”
“aku hanya... aku hanya ingin mengobatimu”
“maafkan aku” Robert menunduk dan berbalik, “lakukanlah”
Nichole menatap punggung Robert, ia menangis. Ya Tuhan... Robert benar-benar pelakunya, apa yang harus aku lakukan Tuhan....? Nichole menyentuh pungung Robert perlahan dan ia pun memeluknya.
Robert berbalik dan memeluk Nichole, “jangan menangis, ini hanya luka kecil. Kau ingat? Aku pernah punya luka yang lebih parah dari ini, seluruh tubuhku dipenuhi dengan peluru”
Siang itu,
“Robert, makan siang sudah siap. Robert?” Nichole masuk ke kamar Robert, ia melihat Robert sedang duduk sambil memegang pisau cukur.
Robert menoleh, “hey” wajahnya sudah bersih tampak seperti dulu.
Nichole tersenyum.
“kenapa?”
“kenapa krim pencukurmu bisa sampai ke belakang leher?”
Robert tersenyum, “sebagian bulu srigalaku ada yang masih muncul disana”
Tok... tok... tok...
“ada yang mengetuk pintu”
“biar aku yang buka”
“ok, aku akan menyiapkan makan siang kita”
Robert tersenyum dan keluar dari kamar, Robert pun membuka pintunya.
Tom menatap Robert, “apa yang kau lakukan tadi malam?”
“kenapa kau tanyakan itu?”
“kau bertarung dengan sebangsamu heh?”
“apa maksudmu?”
“aku lupa, kau berbeda. Kau manusia yang terkena kutukan”
“jaga bicaramu” Robert langsung emosi dan memukul Tom.
Tom jatuh.
“Robert?!” Nichole melihat itu.
“Nichole?” Robert kaget.
“apa yang kau lakukan?” Nichole membantu Tom berdiri dan menatap Robert dengan kesal.
“sayang, tadi dia... aku..”
“pergi Robert, kau sudah berubah sekarang. Kau bukan Robert yang aku kenal dulu”
“Nichole...” Robert menyesal.
“pergi, aku tidak mau bertemu dengan pria kasar sepertimu” Nichole menangis.
“ok, jika itu mau mu. Aku akan pergi, semoga kalian bahagia” Robert menatap mereka, “harusnya aku tau kalian sudah memiliki hubungan sekarang” Robert pergi.
Nichole pun menunduk.
Tom khawatir, “kau yakin dengan yang kau lakukan?”
“aku tidak tau Tom”
Tom memeluk Nichole, “sudah, jangan menangis”
Malamnya,
Nichole melihat ke luar lewat jendela, Ya Tuhan... kenapa aku terus memikirkan Robert? Apa aku salah mengusirnya? Tapi dia telah meresahkan dan menjatuhkan korban di kota ini, mana mungkin aku harus mempertahankan seorang penjahat? Tapi bagaimana jika dia tidak punya tempat untuk beristirahat? Bagaimana jika dia sendirian di jalanan? Ya Tuhan... Nichole gelisah, aku harus mencarinya.
Nichole pun pergi.
Di luar,
Nichole terus berjalan, ia berharap bisa bertemu Robert. Nichole sangat menyesal telah mengusirnya.
Suara langkah kaki yang ganjil mulai terdengar.
“Robert, apa itu kau? Ini aku, Nichole” Nichole mencari suara langkah kaki itu.
Langkah kaki itu mulai mendekat dan berhenti.
“Robert” Nichole mendekat ke semak-semak, “sayang, apa kau disana? Maafkan aku Robert, kembalilah ke rumah”
Makhluk besar itu keluar dari semak-semak dan menatap Nichole.
“ah?” Nichole kaget, ia melihat srigala besar dan hitam ada dihadapannya. “Ro..Robert, aku tau kau marah. Tapi aku benar-benar tidak punya hubungan apa-apa dengan Tom, aku hanya mencintaimu Robert. percayalah”
Tapi tatapan makhluk itu penuh dengan kebencian pada Nichole.
“Robert, aku mohon. Jika kau ingin menyerangku, lakukanlah. Yang penting kau mau memaafkan aku”
Makhluk itu pun berlari ke arah Nichole dan melompat, tapi makhluk lain menyerang srigala itu dan mereka bertarung.
Nichole kaget, ia melihat makhluk berbulu coklat yang sedang bertarung dengan srigala itu. Itu bukan anjing, itu srigala juga. Nichole terdiam, ia ingat saat mencukur bulu yang ada di wajah Robert dulu. Warna bulunya sama dengan rambut Robert, ya Tuhan... jangan-jangan...
Srigala hitam yang lebih besar dari srigala coklat pun berhasil menjatuhkan lawannya, srigala coklat itu terkapar.
“Robert...” Nichole punya firasat buruk.
Srigala hitam itu mulai mendekati srigala yang terkapar dan akan menghabisinya.
Nichole ingin sekali menolong, tapi ia bingung harus berbuat apa.
Tiba-tiba terdengar suara lonceng dan makhluk itu pun kabur.
Nichole merasa aneh.
Perlahan srigala coklat itu pun berubah menjadi manusia.
“Robert?!” Nichole berlari ke arah Robert, “Robert” ia membalikan tubuh Robert, “sayang, maafkan aku” Nichole menangis.
Seorang pria melihat itu, ia mendekat. “nona, apa yang terjadi? Apa makhluk itu menyerang pacar anda?”
Nichole mengangguk.
Pria itu memeriksa denyut nadi Robert, “dia masih hidup, lebih baik kita segera membawanya ke rumah sakit”
Aku harus melindungi Robert, siapa tau orang ini jahat. Nichole menatap pria itu, “tidak, aku akan mengobatinya di rumah”
“nona, tapi pacar anda terluka”
“aku tau, biarkan aku membawanya”
“baiklah, setidaknya ijinkan aku membantumu”
Nichole melihat sebuah lonceng menempel di samping saku celana pria itu, jangan-jangan itu lonceng yang tadi berbunyi.
“nona?”
“ah? Ok”
Mereka pun membawa Robert ke rumah Nichole.
“baiklah nona, kalau begitu saya permisi”
“tunggu”
Pria itu berhenti berjalan.
“kenapa kau mau membantu kami?”
Pria itu menatap Nichole, “karena aku ikut bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada pacarmu”
“maksudmu?”
“makhluk itu...” pria itu pun mulai bercerita.
Di sebuah gunung,
Pria itu berhasil menangkap makhluk yang selalu meresahkan warga desa, banyak warga yang tenang setelah makhluk itu tertangkap. Karena selama ini makhluk itu selalu memakan korban.
Pria itu pun berniat untuk pulang, tapi saat kereta yang ia tumpangi mengalami masalah dan terpaksa harus berhenti di kola ini. Ia pun turun dan mulai menyadari jika makhluk itu lepas.
“jadi kau memiliki ilmu atau semacamnya?”
“tidak juga”
“jika kau bisa menangkap makhluk, apa kau dapat mengeluarkan makhluk dari tubuh seseorang?”
“apa kau sedang membicarakan pacarmu?”
Dari mana dia tau? Nichole kaget.
“itu sangat beresiko, jika kau ingin pacarmu tetap hidup. Biarkan makhluk itu terus berada dalam tubuhnya”
“apa maksudmu?”
“sudahlah, aku harus pergi sebelum makhluk itu mengacau lagi. Mudah-mudahan malam ini aku bisa menangkapnya” pria itu pun pergi.
Nichole kembali masuk ke kamar Robert, ia melihat luka Robert yang sudah diobati. “kamu harus kuat sayang, aku minta maaf telah menyangka yang tidak-tidak padamu” Nichole memeluk Robert, “aku sayang padamu, aku tidak akan meragukanmu lagi Robert. Maafkan aku” Nichole sangat menyesal dengan apa yang terjadi.
Robert membuka matanya dan melihat Nichole sedang memeluknya, “Nichole...”
“Robert” Nichole senang melihat Robert sudah siuman, “bagaimana dengan lukamu?”
“kau tenang saja, apa kau lupa tubuhku bisa pulih dengan cepat?”
“syukurlah” Nichole tersenyum dan kembali memeluk Robert.
“aku senang makhluk itu tidak melukaimu”
“aku minta maaf Robert, selama ini aku dan Tom menyangka makhluk itu adalah kau. Harusnya aku tau itu tidak mungkin, kau tidak mungkin melukai siapa pun. Iya kan?”
“sudahlah, jangan fikirkan itu lagi”
Besoknya,
Nichole sedang menelpon, “iya Tom, makhluk itu bukan Robert. Itu makhluk lain”
“benarkah?”
“ya, dan makhluk coklat yang berkelahi dengan makhluk itu bukan seekor anjing. Tapi itu Robert”
“Robert?”
“ya, dan tadi malam ia kembali bertarung dengan makhluk itu demi menyelamatkan aku”
“lalu bagaimana keadaanya sekarang?”
“dia baik-baik saja, lukanya sudah hampir pulih”
“syukurlah, aku jadi merasa bersalah”
“kau tenang saja, Robert sudah mengetahuinya. Dia tidak marah, Robert sangat mengerti”
“syukurlah” Tom lega.
“ya udah Tom, aku mau nyiapin makan siang dulu”
“ok”
Nichole menyimpan Hp-nya dan pergi ke dapur.
Malamnya,
Pasukan Tom sudah berada di jalan.
“kalian bersiap, kita akan mengepungnya disini. Banyak warga yang bilang, makhluk itu sering muncul di sekitar sini” Tom menatap pasukannya.
“siap pak!” mereka bersiap dan berpencar mencari persembunyian.
Tom merasakan kehadiran makhluk itu, ia memegang walkie talkie-nya. “dia datang”
Di rumah Nichole,
Nichole sedang makan malam bersama Robert.
“sayang, aku punya firasat buruk malam ini”
“apa maksudmu?” Nichole menatap Robert.
“aku rasa, Tom dalam bahaya”
Nichole kaget.
Di jalan,
Tom sudah menyiapkan senjata, “keluarlah makhluk jelek”
Dari semak-semak terdengar suara tembakan, dor.. dor...
“makhluknya muncul, makhluknya muncul” salah satu dari pasukan panik, “argh” ia pun menjadi korban.
Makhluk itu melompat keluar.
“serang” Tom berteriak.
Mereka semua mengepung makhluk itu dan menembakinya, tapi makhluk itu kebal dan menyerang mereka.
Banyak pasukan yang menjadi korban dan hanya sedikit yang tersisa.
Di rumah Nichole,
“kita harus pergi”
“kau yakin?” Nichole menatap Robert.
“kita harus menolong Tom”
“maksudmu, kau akan kembali bertarung dengan makhluk itu? Dia terlalu kuat Robert, kau akan kalah”
“sayang, mana mungkin kita membiarkan Tom”
“tapi aku tidak mau kehilanganmu” Nichole menangis.
“sayang, percayalah. Semuanya akan baik-baik saja” Robert menatap Nichole dan memeluknya.
Di jalan,
Tom tau semua ini percuma, ia pun sadar tinggal dirinya yang tersisa. Ia melihat semua pasukannya terkapar dengan luka.
Makhluk itu menatap Tom.
Tom mundur perlahan, gawat peluruku habis. Lindungi aku Tuhan...
“Tom” Nichole berteriak.
Tom menoleh dan melihat Robert berlari ke arah mereka.
Perlahan Robert berubah menjadi manusia srigala dan menyerang makhluk itu.
Tom melihat Nichole yang cemas, “Nichole?”
“Robert bilang ini jalan satu-satunya”
Tom sedih tidak bisa berbuat apa-apa dan dia tidak mau mengorbankan Robert untuk ini.
Tiba-tiba suara lonceng kembali terdengar.
Makhluk itu pun berteriak.
Perlahan Robert kembali normal dan terlihat beberapa luka di tubuhnya, ia sedikit lemas dan masih menatap makhluk itu dengan waspada.
“Robert” Nichole ingin mendekat.
“jangan Nichole” Tom memeganginya.
Pria dengan lonceng itu pun muncul, ia membawa sebuah botol lalu membuka tutupnya. Perlahan makhluk itu tersedot masuk ke dalamnya, tapi tiba-tiba Robert berteriak. Makhluk yang ada di tubuhnya pun ikut tertarik.
“argh” Robert melotot dan mulutnya terbuka lebar, ia pun terkapar tak bergerak.
“Robert?!” Nichole cemas dan berlari ke arah Robert, “Robert bangun”
“ya Tuhan...” Tom mendekat dan memeriksa denyut nadi Robert, “aku tidak bisa merasakan denyut nadinya”
“tidak” Nichole menangis.
Pria lonceng itu menatap botolnya, “pacarmu ikut terkurung disini”
“lalu bagaimana cara mengeluarkannya?”
“aku tidak bisa, aku takut hasilnya sama saja”
“apa maksudmu? Apa kau akan membiarkan Robert terjebak disana?” Tom kesal.
“jika aku mengeluarkan arwahnya dari botol, aku takut kedua makhluk ini ikut masuk ke tubuhnya. Jika mereka bertarung di dalam tubuhnya, pria ini tetap akan mati dengan rasa sakit di dalam tubuhnya”
“apa tidak ada cara lain?” Nichole menatap pria lonceng itu.
Tiba-tiba botol itu pecah dan Robert membuka matanya.
“argh..” Robert berteriak kesakitan.
“Robert?!” Nichole khawatir.
“mereka bertarung di dalam tubuhnya” pria lonceng itu melihat kedua makhluk dalam tubuh Robert.
“lakukan sesuatu, jangan diam saja” Tom menatap pria itu.
Pria lonceng itu bingung, haruskah aku mengeluarkan jurus terlarang? Bagaimana jika tubuh pria ini hancur?
“hey, kenapa kau diam?” Tom semakin kesal.
Pria lonceng itu pun mengeluarkan jurus terlarangnya, suara lonceng pun terdengar dimana-mana.
“argh” Robert semakin kesakitan.
Pria lonceng itu sudah memulai kunciannya di tubuh Robert, maafkan aku. Ia pun memusnahkan kedua monster itu.
Darah pun memuncrat dari mulut Robert dan ia tak bergerak lagi.
“Robert?” Nichole kaget.
Tom yang panik langsung memeriksa denyut nadi Robert, “apa yang kau lakukan? Kau membunuhnya?” ia menatap pria lonceng itu.
“maafkan aku, ini terpaksa aku lakukan. Aku tidak mau ada korban lagi” pria lonceng itu menyesal.
“gak mungkin, Robert pasti baik-baik saja. Dia kuat, lukanya akan segera pulih” Nichole sedih.
“maaf nona, tapi pacar anda sudah normal sekarang. Dia tidak akan sekuat dulu lagi”
“tidak” Nichole memeluk Robert dan ia sama sekali tidak mendengar detak jantungnya, “Robert, kenapa kau harus pergi dengan cara seperti ini?”
Tom menunduk.
“maafkan aku nona” pria lonceng itu mendekat, “aku akan mencoba menyelamatkannya”
Tom menatap pria itu dengan aneh.
Pria itu menutup matanya dan menyentuh kening Robert dan ia jatuh perlahan.
“hey, kau kenapa?” Tom membantu pria itu duduk.
“maafkan aku..., biarkan aku bertanggung jawab atas semuanya” pria itu pun menutup matanya.
Tom memeriksa pria itu, “dia sudah meninggal”
Robert membuka matanya, “Nichole...”
“Robert?” Nichole senang melihat Robert membuka matanya.
“apa yang terjadi? Tubuhku rasanya sakit”
“tidak apa-apa sayang, semuanya sudah berakhir” Nichole tersenyum.
Beberapa hari kemudian,
Di rumah Nichole, Nichole melihat ke jendela.
Robert melihat Nichole yang melamun, “sayang”
Nichole berbalik dan menatap Robert yang tersenyum padanya, “Robert”
“ada apa sayang?”
“tidak ada” Nichole tersenyum, “aku hanya senang, karena sekarang kau sudah menjadi manusia normal”
“ya, aku juga. Dengan begitu, aku tidak perlu takut untuk bersamamu”
“emh...?” Nichole menatap Robert.
“aku takut menyakitimu dan aku bersyukur semuanya telah berakhir”
Nichole tersenyum dan memeluk Robert.
Robert pun mencium kening Nichole, “aku sangat mencintaimu”
The End
___
Thank’s for reading…

Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat diharapkan! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar