Disini, ada beberapa hal yang akan Sherly bahas tentang Tony
Stark. Dan kenapa karakter ini sangat Sherly sukain. Tony Stark no real, but
the psikology is real. Tapi sebelumnya, ini semua gak ada hubungannya dengan
komik ya. Ini cuma review karakter TS dari Movie and series kartun saja. Jadi
kalau ada fanboy-fanboy, aduh... ini mungkin gak nyambung. Karena kalian tau
sendiri, jika karakter TS di movie emang sengaja dibedain ama di komik, dan
kartunnya juga adaptasi dari movie tersebut. Markili (mari kita lihat)!
Tony Stark itu
adalah Jenius, Playboy, Bilyuner dan Dermawan (Avengers 2012). But, mari kita
lihat lebih dalam lagi dan membandingkannya dengan karakter lain dalam MCU...
1. Keluarga
Anthony Edward Stark lahir dari
keluarga kaya dan punya teknologi paling maju (maybe) pada masanya, papa Howard
dan mama Maria. Tapi masa kecil Tony tidak seindah anak-anak lain, meski dia
anak satu-satunya dan dari keluarga kaya. Seperti
dalam dunia nyata, orang-orang selalu menyangka jika kita anak satu-satunya,
maka kita akan sangat dimanja karena semua yang kita inginkan akan diberikan oleh
orang tua kita. Itu salah besar, tidak semua anak tunggal mendapatkan itu.
Tony tumbuh tanpa adanya figur seorang
ayah dalam hidupnya, ayah memang ada tapi mereka tidak dekat seperti anak dan
ayah pada umumnya. Seperti yang kalian
tau, di luar negeri itu ada istilah jika seseorang berhasil menjadi ayah yang
baik, maka ia akan jadi pahlawan bagi anaknya. Tony kecil tumbuh dengan
babysiter sampai usia 14 (Iron Man 3) dan selebihnya, ia menghabiskan hidupnya
di asrama sekolah dan universitas (Iron Man 2) dan menurutnya, hal tersebut
adalah hal yang membahagiakan untuk sang ayah. Mungkin Tony hanya bisa pulang
ke rumah selama ada libur panjang dari sekolah, seperti libur musim panas dan
lain-lain. But di rumah, Tony hanya bisa dekat dan bermanja dengan sang ibu
namun dalam waktu yang terbatas pula (CA: Civil War). Why? Sang ayah adalah
pemilik Stark Industries dan juga salah satu pendiri SHIELD, jadi dia harus
membagi tugas bersama sang istri untuk dua kegiatan tersebut. Jangan lupa,
seumur hidupnya, sang ayah selalu mencari Cap. America di dasar laut (CA: The
First Avengers). Bahkan sampai sang ayah meninggal pun, anggota SHIELD tetap
mencari Cap karena papa Howard (Avengers 2012). Papa Howard emang care banget
sama Steve (CA), buat papa, dia itu bukan hanya sekedar Pahlawan, tapi sahabat
seperjuangan. Hal itu juga membuat Tony agak iri, karena yang ada di pikiran
sang ayah hanya mencari Steve Roger (Avengers 2012). Dan sang ayah selalu
bilang pada Tony kecil kalau Cap itu pahlawan-mu, coz cerita tentang Cap kan
ada di musium. Itu juga yang membuat Tony kecil mengidolakan Cap sebagai pahlawannya
(Avengers Assemble).
Saat Tony selesai kuliah dengan gelar mungkin S3 (kalau tidak salah Ph.D.) pada usia 20-an (CA : Civil War), ia pulang ke rumah dan
berharap dapat bersama keluarganya. Tapi apa yang terjadi? Kita tau sendiri
kan? Itu merupakan hari terakhir ia bertemu keluarganya dan Tony sangat
menyesal dengan itu, karena ia belum sempat mengucapkan selamat tinggal pada
sang ayah (Iron Man 2008). Tony yang masih muda dan labil, terpaksa harus
menjadi CEO Stark Industries untuk menggantikan sang ayah ditemani oleh Om
Stane yang jahat (Iron Man 2008). Secara psikologi dan lain-lain, Tony memang
belum siap, apalagi banyak masalah yang ia alami saat kecil. Hal ini membuatnya
menjadi alkoholic karena ia percaya, dengan minum, ia dapat melupakan semua
masalahnya meski hanya sementar (Iron Man 2). But, jangan ditiru ya!
Orang
yang memiliki orang tua (ayah) tapi tidak mendapatkan figur atau sosok dari
orang tua tersebut, cenderung merasa sedih. Saat melihat orang lain bahagia
dengan ayahnya, kita akan bilang, “seandainya ayahku seperti itu” kita
benar-benar sedih karena mengingat hubungan kita dan orang tua kita. Maka
dari itu, Tony pernah bilang, jika nostalgia bukan gayaku (Iron Man 2008), karena masa lalu yang kurang bahagia
cenderung ingin kita lupakan.
Coba kita lihat tokoh lainnya...
a. Thor,
ia memiliki pak Odin Allfather yang sangat bijaksana.
b. Banner
(Hulk), Sherly rasa, masa lalunya dengan orang tua juga bahagia. Coz dalam film
Incredible Hulk gak diceritain masa lalunya. Kecuali Hulk versi om Eric Bana
yang emang bapaknya jahat, but itu kan beda cerita ama MCU sekarang.
c. Cap,
meski ortunya meninggal di usia cap yang ke-18 dan hidup sederhana, tapi Sherly
rasa, dia juga punya kenangan bahagia dengan orang tuanya. Kalau enggak, mana
mungkin Steve sombong dan so banget dari sebelum jadi Cap (CA: The First
Avengers). Jadi pantes aja kalau suka dibuli orang, wong sikapnya begitu.
Untung aja ada abang Bucky yang baik. Hehe... itu lah salah satu hal yang bikin Sherly kurang simpati saat pertama
nonton film Cap, seandainya dia lebih menjadi nice guy. Mungkin Cap itu bakal
perfect, but ini kan bukan film ala Spider-Man tahun 2003 atau Superman yang
Humble dalam kartun yang Sherly tonton waktu kecil.
2. Teman
Seperti yang kita tau, Tony itu punya teman
dalam genk The Avengers. But, apakah teman selamanya mengerti kita? Mungkin
hanya sebagian. Secara teori, jika kamu
punya 5 teman, mungkin hanya 3 saja yang benar-benar dekat denganmu. Waduh, itu
teori siapa? Dalam Avengers, yang Sherly lihat, sepertinya genk ini gak
kenal siapa Tony sebenarnya. Mereka cuma bisa liat Tony dari luar tanpa melihat
ke dalam hatinya. Sehingga yang Sherly lihat, mereka hanya bisa menyalahkan
Tony.
Kita lihat...
a. Avengers
2012, Cap bisanya cuma marah-marah doang ama Tony. But itu bisa dijelaskan, Cap
itu jaman dulunya tenar banget dan dielu-elukan orang. Tapi pas dia bangun dari
tidur panjangnya, sama sekali gak ada yang kenal. Dia cuma diingat sebagai
sejarah. Lalu tiba-tiba ada anak bau kencur (Tony) yang so so-an di depan dia. Helo, dimana kesopananmu, nak? Aku ini
pahlawan, tanpa aku, kau tidak akan lahir ke dunia yang seperti sekarang. Maybe
itu yang ada di fikirannya. Tapi meski sedikit ngelawan dan bilang jika Cap
adalah percobaan, Tony meng-iya-kan bahwa dirinya memang bukan pahlawan. Dan
kita bisa liat sikap yanag lainnya ke Tony seperti apa (diantaranya agent Hill,
dan Black Widow), sikap abang ini emang kurang bikin percaya kali ye.
b.
Avengers Age of Ultron,
Tony disalahkan oleh hampir semua Avengers karena membuat Ultron. Dia memang
salah, tapi coba kita ingat alasannya. Saat itu, Wanda yang masih jahat sengaja
membuat mimpi mengerikan (hal buruk yang paling Tony takuti) menjadi nyata
dalam bayangan Tony. Yaitu terbunuhnya semua teman-teman Tony (Avengers) dan
hanya dirinya yang hidup. Tapi adakah yang mengerti ketakutan itu? Sayangnya
yang mengerti itu justru orang luar, Nick Fury. Dia tau jika hal yang paling
Tony takuti adalah itu karena bagi Tony, lebih baik dirinya sendiri yang mati
dari pada teman-temannya. Itu adalah perbedaan Tony dan Steve di film ini,
dalam film ini Steve bilang siapa pun yang mati adalah resiko sebagai Avengers
yang membela dunia. Tapi Tony tidak berpikir seperti itu.
Ultron bukan buatan Tony sepenuhnya,
awalnya itu dibuat ama Strucker. Tapi berhenti di tengah jalan, why? Ia sadar,
hanya Tony yang bisa ngelanjutin ini. Akhirnya dia nyuruh Wanda deh buat
guna-guna bang Tony, hehe... tau kan? Wanda punya dendam ama abang ini, but
menurut Sherly, itu perbuatan penjahat yang beli senjatanya Tony. Jadi bukan
real Tony yang ngebom keluarga Wanda ampe ortunya meninggal. Jika kalian inget
film Iron Man 2008, salah satu alasan Tony nutup pabrik senjata karena senjata
buatannya kebanyakan dibeli orang jahat. Contohnya : The Ten Ring yang ngurung
Tony di Afganistan (bapak-bapak botak).
Tipe
orang seperti Tony memang sangat menganggap berarti teman-teman disekitarnya,
karena dalam hidupnya, terkadang ia merasa sendirian dan harta yang paling
berharga adalah teman. Ingat saat Happy terluka
di Iron Man 3? Saking marahnya, Tony nantang Mandarin buat datang ke rumahnya.
Sungguh gegabah... dan kita juga bisa lihat itu di CA: Civil War saat Rhodey
terluka.
3. Lingkungan
Tony emang tenar banget, tapi dibalik
itu semua ia adalah orang yang punya segalanya namun tidak punya apa-apa. See?
Harta ok, tapi kehidupan... hampa. Untungnya Tony punya Pepper dan Happy yang
selalu mengerti dia, jangan lupa Rhodey yang merasa dirinya sebagai babysiter
tapi sabar-sabar aja ngenhadapi Tony (Iron Man 2008).
Markili yang lainnya...
a. Thor,
emh... dia itu calon raja dan dihormati di Asghar. Tapi meski begitu, sang ayah
yang bijak dapat membuatnya tidak salah jalan.
b. Hulk,
ini orang emang paling sabar diantara Avengers lainnya. Buktinya ia lebih
memilih untuk mendedikasikan diri di daerah orang-orang yang kurang mampu dan
penuh konflik (Avengers 2012).
c.
Cap, jaman dia kan emang
lagi perang dunia kedua. Jadi kalau masuk militer itu adalah kebanggaan karena
membela negara. Saat Cap belum jadi CA, dia ingin sekali masuk militer agak
tidak ada lagi yang mandang dia sebelah mata (maybe), kita liat setelah jadi
CA, dia agak pamer di depan bang Bucky karena setelah jadi CA dia lebih baik
dari Bucky (misalnya : lebih kuat dan lebih disukai wanita).
4. Media
masa
Harus diingat, dalam MCU semua anggota
Avengers sudah diketahui public. Jadi gak ada tuh identitas-identitas rahasia
pahlawan. Meski dari mereka semua yang paling tenar itu abang Tony. Tapi kasian
juga sih, setiap ada apa-apa yang disalahin publik pasti si abang. Karena
tanggung jawab Tony memang paling banyak di Avengers, apalagi masalah dana. But,
itu memang hanya film, kan? Siapa coba yang bisa ekting keren kaya om Downey
selama di MCU?
Sherly cuma bisa
jelasin segitu meski masih banyak yang ada di pikiran Sherly, takut kepanjangan
ini post-an. Hehe... By the way, mari kita bahas Civil War...
Saat
Sherly nonton film ini, jujur, ini film hero paling bapper dari MCU. Ini film
masuk ke drama berat menurut Sherly, meski ada action-nya. Jadi buat kalian
yang bilang lebih suka film action dan gak suka drama, itu salah besar kalau
kalian suka film ini. Hehe... Sherly juga mau bilang, hati-hati kalau kalian
bawa cewek spesialisasi film drama. Karena film ini akan mudah ditebak oleh
cewek itu, seperti Sherly yang bisa menebak hampir 40%-60% isi cerita. Jadi,
buat kalian yang bilang film ini susah ditebak, berhati-hatilah.... Film ini
agak boring kalau gak ada trio kece yaitu Tony (Iron Man), Peter (Spidey) and
Scott (Antman). Mereka bertiga emang bikin seger suasana banget. Sayangnya
candaan Falcon agak boring, Black Widow juga. (maaf ya penggemarnya) ^_^
Saat
orang lain suka dengan adegan kiss Cap ama Emily (keponakannya Peggy), kok
Sherly malah gak suka ya? Karena selama CA: TFA dan CA: TWS, Sherly ngerasa Cap
itu setia ama Peggy. Meski di CA : The Winter Soldier, Cap dicium ama Black
Widow dan ada sedikit kemistri dengan si keponakan Peggy itu. Tapi Sherly tetep
merasa bahwa Cap bakalan setia ama Peggy, ternyata salah. Emang sih, musti move
on, tapi gak secepat itu kali. Masa Peggy baru meninggal udah langsung suka
keponakannya? Cowok setia mah kagak gitu bang, harus ada jeda dulu kali. Tony
aja yang katanya playboy, sedih banget ditinggal Potts. Meski masih suka
deketin cewek seperti cewek Korsel di (A: AoU) dan bibi May, haha...
Untuk
pemeran wanita (cewek-cewek jagoan), entah kenapa, Sherly jadi lebih suka ke
Wanda dari pada Black Widow. Why? Karakter kaya BW ini udah biasa lho dalam
sebuah film, terutama kalau ceritanya cewek jagoan. Tapi karakter Wanda itu
masih jarang, dia lebih diam tapi dibalik semua itu, dia amazing.
Di
film ini, Hawkeye dan Falcon-nya mulai keliatan keren. Biasanya mereka biasa
aja di tiap filmnya, tapi sekarang ada kemajuan lah. Bagus... dan saat HE
marah-marah ke Tony waktu di penjara, itu rasanya ngeri banget. Ya ampun, om
Jeremy keren nih ektingnya. Kemunculan 2 hero barunya juga keren, Spider-man
datang dengan tingkah kocaknya seperti dalam film The Ultimate Spider-Man
(kartun). Lalu Black Phanter, Sherly tidak mengetahui cerita dia pada mulanya
(bukan pembaca komik), namun dia bisa disebut sebagai kuda hitam dalam film
ini. Dan sikap bijak pak Phanter ini, membuat Sherly senang dengan perannya
sebagai pengganti sang ayah (raja Wakanda). Dan bibi May, OMG... ini bibi May
paling cantik sepanjang Sherly nonton film Spidey. Tapi kok diliat-liat, kaya
bikin kemistri ama Tony ya? Apa kedepannya...? Please jangan, Sherly lebih suka
jika Tony tetap bersama Pepper. Meski kemarin agak kecewa karena diceritakan
mereka break up, tapi masa gitu doank sih? Jika alasannya karena kembali jadi
Iron Man, Sherly kurang setuju. Coz di film Iron Man 3, meski awalnya Pepper
gak suka, tapi di akhir film dia mau memakluminya dan janji gak akan ngelarang
lagi kalau Tony jadi Imron. Seharusnya dijelaskan hal yang lebih masuk akal
dari pada sekedar break up. (intinya sih belum memperpanjang kontrak, tapi...)
Di film ini, ok
lah. Pak Cap emang bijak dengan merusak reaktor Tony agar dia bisa
menyelamatkan sahabatnya (Bucky), but itu menyakitkan. Why?
Pertama,
saat Cap tau pembunuh ortu Tony adalah Bucky, seharusnya dia tetap memberi tau
Tony. Tapi tidak lupa dengan penjelasan dan pengertian. Sherly yakin, Tony
pasti bisa ngerti. Karena Tony itu cuma butuh orang yang lebih dewasa dari dia
dalam menjalani hidupnya, dia emang agak kekanak-kanak karena masa lalu yang
menyedihkan. Orang yang haus kasih sayang
cenderung cari perhatian kepada orang-orang yang dirasa care ama dia lho, contohnya
seperti tingkah Tony ke Pepper.
Kedua,
Cap. sadar gak sih? Satu-satunya orang yang deket ama bapaknya Tony itu adalah
dia dan setiap Cap menceritakan tentang Howard, selalu ada kebahagiaan di mata
Tony. Karena lewat Cap, Tony berharap dapat mengenal ayahnya. Itulah kenapa
Sherly lebih suka Cap versi kartu (Avengers Assemble), karena disana Cap super
bijak. Dalam beberapa episode, Cap selalu mengayomi Tony. Ia selalu memberi
semangat kepada Tony yang patah arah dan Cap mengenal dirinya dengan baik. Cap
bilang, “aku memang sudah sombong sebelum jadi CA” pokoknya Cap versi kartun
itu perfect banget deh, Sherly suka. Seolah-olah karena Tony anak dari
temannya, jadi dia mau jadi om buat Tony. Ya meski di kartun juga ada cekcoknya,
but Cap nya leader banget di kartun itu. He’s so perfect. Tapi gak tau juga
sih, apa gara-gara pemerannya kurang nge-explore dengan baik. Jadi pengertian
sikapnya sedikit berubah. Contohnya, orang-orang fine-fine aja dengan tingkah
Tony yang gitu deh (selama film Iron Man).
Ketiga,
selama film, Sherly lihat, Tony itu setengah-setengah tarungnya. Why? Dia gak
pengen ngelukain temen-temennya, karena bagi dia, temen-temen Avengers itu
harta paling berharga (Avengers : age of Ultron). Tapi pas dia tau, jika
pembunuh orang tuanya adalah Bucky. Baru deh dia abis-abisan, meski Tony tau,
dia gak bakalan menang kalau hand to hand combat, but sakit hati bisa
mengalahkan segalanya lho. Dia sebenarnya cuma pengen nyerang Bucky dan
menyuruh Cap menghindar, tapi saat ia tau Cap bela Bucky, Tony juga jadi kesal
ama Cap. Jika kalian mengerti perasaan Tony, kalian juga bakalan bapper disini.
Tapi kalau gak ngerti mah, lempeng-lempeng aja lah. Yang matinya juga bapaknya
si Tony, ngapain peduli? Lebih peduli nulungin temen seperjuangan nih. Hehe...
Cap bilang, “he is my friend (Bucky)”. Lalu Tony bilang, “so was I?”. Itu
menyakitkan, kalau Sherly jadi Tony, Sherly gak mau temenan sama Cap lagi. Haha...
Keempat,
saat Tony meminta Cap kembaliin tamengnya. Itu bukan egoisme, melaikan rasa
sakit dan penyesalan. Selama ini, sang ayah (Howard) membuat tameng itu untuk
Cap (CA: The First Avengers) dan baginya, Cap adalah sahabat sejati. Tony
pernah bilang kan? Jika sang ayah selalu membicarakan Cap (Avengers 2012). Secara
tidak langsung, itu menjelaskan jika Cap adalah segalanya bagi Howard. Tapi Cap
sendiri, gimana sikap dia saat Howard terbunuh? Sherly gak mau koment, kalian bisa
lihat pada film CA: The Winter Soldier atau tambahan mid scene Antman yang lagi bertiga (Falcon, CA, Bucky). But jika inget film Avengers : Age of
Ultron, kematian itu biasa bagi Cap. Maka dari itu, Tony ngerasa sang ayah gak
ada artinya di mata Cap. Dan pengorbanan sang ayah selama ini untuk nyari Cap
adalah sia-sia belaka, karena Cap sendiri terlihat gak care ama Howard dan
lebih memilih Bucky. Makanya Tony bilang, “kamu gak pantes pake tameng buatan
ayahku, kembaliin!” kalau dia egois, dia bakal bilang gini nih, “kembaliin tuh
kostum, itu kan hasil up-grade-an aku dari Avengers : age of Ultron” eh entar
jadi sensor deh filmnya, kan gak lucu.
Terakhir,
endingnya agak gantung ya? emh... meski di mid scene ada sedikit penjelasan,
tapi tetep gak finish tuh cerita. Sherly rasa, om Russo bersaudara ini emang
cocok banget untuk penonton tipe Indo. Why? Saya rasa, anda tahu jawabannya. Hehe...
But, kalau Cap gak bikin kesalahan sepert itu, Civil War tidak akan berjalan
lho. Karena Tony udah ngajak damai waktu nyusul mereka ke Siberia. Setelah
vidio diputar, barulah Civil War benar-benar pecah. Boleh dibilang, Good Movie
dari MCU deh.
Jadi intinya poor
Tony, Sherly tetap disini Tony bagaimanapun itu. Dan Cap, meski dia bijak dan
sebagai pemeran utama. Sherly masih kurang simpati, padahal di film sebelumnya (Avengers
: Age of Ultron) dia udah mulai ada sedikit kharismanya sih. Sherly udah agak
yakin kalau dia pantes jadi satu-satunya leader tanpa Imron, tapi.... sudahlah.
Sayang sekali
Sherly tidak melihat aktor dari segi tampang atau body seperti kebanyakan orang,
hanya segi ekting yang bisa meluluhkan penilaian Sherly.... Om Russo bersaudara
aja malah memuji ekting om Downey, kan? Seandainya mereka dari dulu jadi
produser film om Downey, mereka pasti bahagia. Hahah... kasihan, tenang aja om.
Avengers : Infinity War kan ada di tangan om-om ini.
Nah, jadi buat
kalian yang ngerasa, “ini beneran film CA? Kok Tony-nya kerasa lebih menonjol?”
Itu salah besar, ini memang film CA. Kalau bukan, mana mungkin CA yang menang?
Dan di cast juga kan yang muncul pertama Chris Evans. Jangan lupa, Chris
memiliki scene lebih banyak dari om Downey, yaitu 50 menit. Sedangkan om Downey
totalnya 45 menit. Cuma beda 5 menit sih. Tapi intinya, ini emang film-nya CA.
Meski dari segi bayaran, om Downey lebih mahal. Tapi intinya, semua hasil dapat
terlihat dari kualitas ekting masing-masing. Yang paling susah di MCU itu emang
adu ekting ama om Downey, coba liat beberapa komentar kritikus film luar negeri.
Cukup dulu ah, Sherly gak ada niat apa-apa lho buat post hal
ini. Gak ada I stand with manusia kaleng atau kapten wajan. Sherly cuma mau
kasih liat kalau peran bukan hanya peran jika dilihat dari dalam, dan ekting
memukau dapat mengalahkan apapun terlepas film itu bagus atau jelek. Om Downey
aja bilang, “dalam Avengers, semua fans bersatu. Namun di Civil War mungkin ada
perpecahan”. Tapi dia sangat berharap, itu semua tidak terjadi. Karena ini
semua hanya film. See? Om Downey emang bijak banget ya, dan karena itu juga
perpecahan civil war di luar agak mereda. Tapi kenyataannya perang antar fans masih berlanjut dan itu membuktikan jika Om Russo bersaudara sukses, hehe... Terima kasih semuanya... tapi Sherly sadar, seorang
fans pasti bela idolanya, dan maaf untuk fans hero lainnya terutama Cap. Peace
ah... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar