Kamis, 07 Mei 2015

The Adventure of Fantasy Chapter V part 1


Author : Sherly Holmes
Genre : Romance, Comedy Garing
Cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya untuk hiburan semata.
___
Chapter V : You’re Still You (part 1)
Pagi itu,
Darto duduk bersama Danang sambil menatap pemandangan dari atas.
“aku gak nyangka, pas kita buka mata, es di tempat ini udah mencair”
“iya mas, mas Darto ingat kan? Waktu itu juga, hutan kembali cerah. Terus gunung berapi jadi non-aktif”
“berarti, hal-hal yang terjadi selama ini janggal ya?”
“mungkin itu karena pengaruh para monster”
“oh iya Nang, aku jadi inget”
“apa mas?”
“masalah Robert”
“ada apa lagi sih mas?”
“kamu inget gak? Waktu pedang Robert ngeluarin api”
Danang terdiam.
“apa itu hasil karyamu seperti yang kau lakukan pada panah Tania?”
Danang  menggeleng.
***
Di gua,
Tania membuka matanya, ia sadar jika lukanya telah sembuh atau tepatnya, menghilang. Tania bangun, ia ingat dengan apa yang Robert lakukan tadi malam. Jangan-jangan dia...
Di luar,
Robert sedang duduk menatap langit, sebentar lagi kita akan bertemu. Apa kau masih mengenaliku? Kenapa kau melakukan ini semua padaku? Kenapa kau memberikan tanda kutukan ini padaku?
“Robert” Tania yang keluar dari gua, melihat Robert yang sedang melamun sambil memegang pundaknya.
Robert menoleh dan tersenyum, “kau sudah baikan?”
“yap, aku sembuh secara misterius”
Robert diam, ia yakin jika Tania sudah mulai curiga padanya.
Tania tersenyum dan memakaikan jubah pada Robert, “terima kasih ya, tadi malam kau sudah meminjamkannya padaku”
“tak masalah”
Danang dan Darto kembali.
“hey, kami bawa ikan nih buat sarapan” Danang memperlihatkan beberapa ekor ikan hasil tangkapan mereka.
“asyik” Tania senang.
Darto kaget melihat Tania yang terlihat sembuh total, bukankah dia terluka parah?
“mas Darto, bikinin aku ikan bakar ya”
“siap cantik” dengan sigap, Darto membuatkan ikan bakar untuk Tania.
“aku juga bikinin dong mas” Danang tersenyum dan memberikan kedipan pada Darto.
“idih, bikin aja sendiri” Darto tidak mau.
Danang pun bernyanyi,...
Sungguh teganya dirimu
Teganya... teganya.... teganya... teganya...
Robert tersenyum.
***
Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan.
Lama-kelamaan, tempat yang mereka lewati semakin gelap dan mengerikan.
“apa kastil itu sudah dekat?” Darto melihat ke arah Danang.
“maaf mas, di GPS ini gak ada tandanya sama sekali” Danang bingung.
Robert memegang pundaknya yang mulai mengeluarkan reaksi.
Tania menatap Robert, ada apa dengan tanda itu? Kenapa dia selalu bertingkah aneh?
Robert menatap Tania.
Tania kaget, “kamu gak apa-apa kan?”
“kastil itu sudah dekat, mungkin King Vampire sudah tau kita ada disini” Robert melihat ke depan.
Danang dan Darto menatap Robert.
“kalau begitu, aku akan terbang untuk melihat kesekitar” Darto mengeluarkan pedangnya dan mulai terbang.
Mereka terus berjalan.
“itu kastilnya” Darto menunjukannya pada mereka.
Tiba-tiba, ada serangan api yang mengenai Darto.
Brak...
Darto jatuh.
“mas Darto?” Danang kaget.
“mas Darto gak apa-apa?” Tania khawatir.
Robert semakin merasakan sakit pada pundaknya.
King Vampire pun muncul dari kabut, “mau apa kalian?”
Mereka kaget.
Robert menatap King Vampire.
King Vampire tersenyum, “kalian fikir, kalian dapat mengalahkanku?” ia tertawa.
“jangan sombong” Darto kesal dan bangun.
“hati-hati mas” Danang membantu Darto untuk bangun.
“aku gak apa-apa” Darto melepaskan Danang.
“argh...” Robert berteriak dan jatuh terduduk, pundaknya semakin sakit dan tanda hitam itu membesar perlahan.
“jangan kau tahan, biarkan saja. Biarkan kekuatan itu lepas dari segelnya” King Vampire senang.
“apa yang kau lakukan pada teman kami?” Tania kesal.
“tidak usah bicara lagi” Darto menyerang King Vampire, ia memakai jurus peringan tubuh untuk mempercepat gerakannya dan jurus terbang untuk menghindari serangan King Vampire.
Danang pun mulai menembaki King Vampire dengan berbagai macam mode pada senjatanya.
Tania yang tidak tega melihat Robert kesakitan, memapahnya ke tempat yang aman.
“ah...”
“ayo Robert”
***
Danang menembaki King Vampire dan King Vampire fokus menangkis semua serangannya.
Darto pun mengambil kesempatan untuk menyerang bagian belakangnya, tapi saat Darto menyerang, kepala King Vampire berbalik dan ia mencekik Darto.
“mas Darto” Danang cemas.
King Vampire tersenyum, “kau fikir, bisa mengalahkanku dengan semudah itu?”
Darto yang mulai kehabisan nafas pun tersenyum, ia menusukan kedua pedangnya pada tubuh King Vampire.
“argh” King Vampire melepaskan tangannya dari leher Darto, “kau fikir, aku akan mati?” ia memukul Darto.
Brak...
Darto terpental ke bebatuan, “ah” ia tak bergerak lagi.
Twins blade yang patah pun jatuh.
“mas Darto?” Danang kesal, ia berlari ke arah King Vampire, “hiat”
King Vampire tersenyum dan mengeluarkan api hitam dari tangannya, Danang menembakan api biru ke arah King Vampire dan mereka pun saling mengadu kekuatan api mereka.
Api biru Danang mulai termakan oleh api hitam itu, Danang kaget dan senjatanya meledak.
Dwar...
Danang terlempar dan terguling-guling.
King Vampire tersenyum dan mendekat ke arah Tania dan Robert.
Tania sadar, yang tersisa hanyalah mereka berdua. Danang dan Darto sudah kalah.
Twins blade Darto sudah patah, senjata Danang meledak. Hanya tinggal dirinya dan Robert, tapi keadaan Robert terlihat tidak memungkinkan.
Tania berdiri, ia memberanikan diri dan mulai menarik anak panahnya, “jangan mendekat”
“kau fikir, dengan senjata bodoh itu, aku bisa dikalahkan?”
Tania menatap King Vampire dengan kesal.
Robert yang masih kesakitan, menatap King Vampire, “Tania...”
“aku akan melindungimu, meski dengan nyawaku”
Robert terdiam.
“cerewet” King Vampire melemparkan bola api hitam ke arah Tania.
Tania pun melepaskan anak panahnya.
“ah...” Tania terlempar oleh api hitam itu.
Dengan mudah, King Vampire menghindari anak panah Tania. Ia tertawa, “hanya itukah?”
Robert semakin kesal, apalagi semua temannya telah kalah. Ia berdiri dan menatap King Vampire dengan penuh kebencian, tanda hitam itu pun semakin melebar di tubuhnya.
“bagus Robert, biarkan dia mengalir”
“hiat” Robert menyerang King Vampire dengan pedangnya.
Dengan mudah, King Vampire menghindar.
“sial” Robert kembali menyerang.
Tapi dengan mudah, King Vampire menghindarinya lagi. Ia tersenyum, “kau harus menjadi Vampire untuk mengalahkanku”
“itu tidak perlu” Robert kembali menyerang.
“dasar keras kepala” King Vampire menyerang Robert dengan bola api hitam.
“ah” Robert terlempar dan pundak kirinya terbentur dengan keras, “h...”
“bagaimana?”
Robert terdiam, aku tidak bisa merasakan tanga kiri ku. Robert bangun perlahan dengan tangan kanan yang menyeret pedangnya.
“kasihan sekali, sepertinya kau sudah tidak bisa memakai senjata itu lagi”
“omong kosong” Robert mengangkat pedangnya, “kau fikir, dengan mematahkan tangan kiriku, aku tidak bisa mengangkatnya? Ini mudah bagiku”
“kuat juga kau, mungkin aku harus mematahkan tangan yang satunya?”
“coba saja kalau bisa” Robert kembali menyerang, “hiat”
Saat Robert semakin dekat dan akan menebas kepala King Vampire, King Vampire memegang pedang Robert dengan kedua tangannya.
King Vampire sadar, bahwa di tengah pedang Robert, terdapat emas yang memanjang, “argh...” ia merasa sakit.
Garis emas di pedang Robert pun retak oleh kekuatan King Vampire.
Treng...
Pedang terlempar dan menancap di tanah.
Robert melihat itu, pedangnya tidak utuh dan terbelah dua oleh retakan di bagian emasnya.
“bagaimana? Kau menyerah sekarang?”
“tidak akan”
King Vampire tersenyum, ia melihat taring Robert sudah muncul dan matanya mulai berubah.
“argh”
“bagus Robert, kau sudah mengalahkan segel di tubuhmu”
“aku akan membunuhmu” tubuh Robert dipenuhi api merah.
“coba saja kalau kau bisa” King Vampire mengeluarkan api hitamnya.
“hiat” Robert berlari dan menyerang dengan apinya.
“kau fikir api merah dapat mengalahkanku?” King Vampire membuat tameng dari api hitam.
“argh” Robert terpental, namun ia kembali bangkit.
“api hitam lebih hebat dari api merah, ini api keabadian”
“benarkah?”
“ayo kita buktikan”
Robert tersenyum dan kembali menyerang.
King Vampire mengeluarkan api hitam dari tangannya dan memukulkannya ke dada Robert.
“a...” Robret terdiam.
Danang dan Darto sadar, mereka melihat itu.
Tania membuka matanya dan melihat wujud Robert yang sudah menjadi vampire, “Robert?”
“apa itu Robert?” Danang kaget.
“aku udah bilang kan? Selama ini aku curiga sama dia” Darto berdiri.
King Vampire tersenyum, “jantungmu seperti terbakar kan? Sebentar lagi, kau akan menjadi vampire seperti ku”
“tidak akan pernah” Robert mengeluarkan pisau emas pemberian guru dan menusukannya ke jantung King Vampire.
“argh...” King Vampire menatap Robert, “kenapa kau melakukan ini pada ayah?”
“kau bukan ayahku” Robert berteriak dan tangannya terbakar karena memegang pisau emas itu.
“argh” King Vampire melepaskan Robert dan pisau itu mulai bereaksi, mata King Vampire melotot dan mulutnya terbuka lebar. Tiba-tiba, api hitam yang besar keluar dan mengalir ke atas langit. Perlahan, King Vampire pun musnah.
“Robert?” Darto mendekat.
Danang mengikutinya.
Robert menoleh dan mau menyerang mereka.
“tidak” Tania memeluk Robert, “jangan serang mereka, aku mohon”
Robert menatap Tania, ia ingat padanya. Perlahan, wujud Robert kembali normal, “Tania...” Robert pun roboh.
“Robert?” Tania panik.
Danang dan Darto memeriksa keadaannya.
Tania sedih melihat keadaan Robert, luka yang terdapat di tubuhnya dan jubah yang sudah tidak utuh lagi.
Darto merobek baju Robert yang bolong.
“ya ampun...” Danang kaget melihat lukanya.
Tania menangis, “bangun Robert”
Langit pun kembali cerah dan mentari menyinari mereka.
Darto menunduk dan Danang terdiam melihat itu.
“Robert!” Tania berteriak dan memeluk Robert.
To be continue...
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang membangun sangat diharapkan! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar