Author : Sherly Holmes
Penyunting : Erin_Adler
Genre : Romance, Friendship
Cerita ini hanya fiktif
belaka dan hanya untuk
hiburan semata.
Malam itu,
“M2U”
“M2U”
Semua penonton yang
memadati gedung, berteriak memanggil idolanya. Tak lupa, mereka membawa foster
idola mereka.
Man to You adalah band duo
yang sedang populer saat ini. Band yang digawangi oleh Robert sebagai vokalis
dan gitaris, juga Mark sebagai drumernya, memang membuat banyak remaja
histeris.
Robert dan Mark mulai
menaiki panggung dan suasana semakin memanas.
“selamat malam semua”
Robert berteriak, ia mengambil gitar dan menatap semua penonton.
“Robert!”
“Mark!”
Semua penonton memanggil
nama idolanya.
Robert tersenyum dan Mark
pun sudah siap untuk menabuh drum-nya.
Robert mulai bernyanyi,...
So
1, 2, 3, take my hand and come with me
Because you look so fine
And
I really wanna make you mine
(Jet – Are You Gonna be My Girl)
Semua penonton kembali
berteriak.
Setelah konser selesai,
Robert yang masih dikemuni
penggemar, begitu sibuk untuk melayani mereka.
“Robert”
“iya iya” Robert
memberikan tanda tangannya, Tapi ia terdiam melihat seorang perempuan yang
duduk di ruang tunggu.
“Robert”
“Robert”
Robert sama sekali tidak
menghiraukan penggemarnya, ia hanya memandang perempuan itu dan menghampirinya.
Para penjaga pun mulai
mengamankan mereka.
Robert duduk disamping
perempuan itu, “selamat malam”
“malam?” perempuan itu
menatap Robert.
“kau salah satu fans M2U
kan?”
“memangnya kenapa?”
“aku hanya aneh saja
melihatmu diam. Kau tidak lihat? Disana, banyak fans yang histeris melihatku”
Robert tersenyum.
“apa aku juga harus
histeris melihatmu?”
“e...” Robert diam, “tidak
juga”
“lagi pula idolaku itu
Mark Ruffalo, bukan Robert Downey Jr.”
“ok” Robert menatap
perempuan itu dengan aneh.
“kenapa kau menatapku
seperti itu?”
“tidak, hanya saja 40%
dari penggemar M2U adalah fans-ku dan fans Mark hanya sekitar 30%. Sisanya
adalah fans M2U secara utuh”
“kau sombong sekali”
“sombong? Ini kenyataan”
“kalau begitu, aku orang
30% tadi”
“ok, tidak masalah” Robert
tersenyum, “boleh kita berkenalan?”
Perempuan itu tersenyum,
“tuan playboy, jangan samakan aku dengan fans-mu yang lain”
“tidak, sama sekali tidak.
Kau tau aku personil duo M2U, aku bisa membuatmu bertemu dengan Mark”
“benarkah?”
“makanya, kenalan dulu”
“namaku Olivia” Olive
menjabat tangan Robert.
“salam kenal”
“jadi, bisakah kau
mempertemukan aku dengan Mark sekarang?”
“e..”
“kenapa? Kau kan janji”
“ok ok, jangan marah
begitu”
Robert pun mengajak Olive
ke sebuah ruangan.
Disana, Mark sedang
bersiap untuk meninggalkan gedung.
“hey Mark”
“Bobby, kau membawa
perempuan baru”
“dia bukan fans-ku, dia
milikmu”
Perempuan itu tersenyum.
“oh, begitukah?”
Robert menatap Olive,
“hey, kenapa kau tersenyum saja? Dekati idolamu itu”
Mark tersenyum, “hey,
siapa namamu?”
“Olive”
Robert hanya diam melihat
mereka. Melihat Olive yang begitu bahagia bertemu dengan idolanya, ia mulai
bertanya-tanya dalam dirinya. Kenapa dia tidak mengidolakanku? Aku lebih
keren dari Mark, banyak perempuan melakukan apapun untukku. Kenapa dia tidak?
“baiklah, aku harus segera
pergi” Mark tersenyum pada Olivie.
“ok” Olive tersenyum
karena dia mendapatkan tanda tangan dari Mark.
“apa kau akan pulang
bersamaku Bobby?”
“tidak, aku akan mengantar
gadis ini” Robert tersenyum pada Olive.
Olive menatap Robert
dengan aneh.
“ok, bye” Mark pun pergi.
Robert tersenyum, “ayo
manis, kita pulang”
“aku bisa pulang sendiri”
“hey, ini sudah malam”
“memangnya kenapa?”
“kau yakin? Aku punya
mobil sport yang bagus dan mahal, kau tidak mau mencobanya?”
“sudah aku bilang, aku
tidak...”
Robert memegang tangan
Olive, “aku hanya ingin mengantarmu, aku tidak meminta yang lain”
Melihat tatapan Robert,
Olive pun bingung. “o..ok”
Robert tersenyum, “ayo” ia
merangkul lengan Olive dan mengajaknya keluar.
Para keamanan pun menjaga
mereka dari kerumunan fans dan wartawan yang masih berada disana.
***
Di mobil,
“kau suka bertemu dengan
Mark?” Robert yang sedang mengemudi, menatap Olive.
“tentu saja aku suka,
sudah lama aku memimpikan bicara bersamanya seperti tadi. Itu sangat
menyenangkan. Tidak ada penjaga yang membuat jarak diantara kami” Olive yang
sedang bercerita dengan bahagia, tiba-tiba terdiam dan menatap Robert,
“memangnya kenapa?”
“tidak, aku hanya ikut
senang jika kau senang. Hanya saja, ada yang masih mengjangal di hatiku. Kenapa
kau lebih menyukai Mark daripada aku?”
“kau benar-benar ingin
tau?”
Robert mengangguk.
“Mark itu terlihat lebih
pendiam, dia cool. Tapi meski begitu, dia itu keren”
“dia diam karena kikuk”
“kau menghina teman satu
band-mu?”
“aku bicara jujur”
“lalu kau sendiri, siapa
yang tidak tau? Kau playboy, selalu ingin enak sendiri, dan...”
“aku dermawan” Robert
tersenyum, “jangan lupakan itu”
“ya, kau memang terkenal
dermawan”
“apa itu tidak masuk dalam
kriteriamu?”
“semuanya luntur oleh
keangkuhanmu”
Robert menghentikan
mobilnya, ia menatap Olive. “jadi menurutmu, aku angkuh?”
“ya” Olive sedikit takut
dengan tatapan Robert.
“kau hanya melihat dari
luar saja kan? Coba kenali aku lebih dalam lagi”
“aku tidak mau”
“ok, terserah. Tapi suatu
saat, kau akan melihat betapa aku begitu berarti” Robert kembali menjalankan
mobilnya.
Apa
maksudnya? Olive tidak mengerti.
Robert tersenyum, “aku
rasa, kita sudah sampai”
Olive melihat rumahnya,
“kau benar, terima kasih” ia keluar.
“hey Olive”
“ya?”
“sampai bertemu lagi”
“kau ingin kita bertemu
lagi?”
“tentu, ini alamatku dan
no telponku. Jangan lupa untuk mampir”
“akan ku pikirkan” Olive
pergi.
Robert tersenyum dan
pergi.
Beberapa hari kemudian,
Robert datang ke rumah
Olive, ia mulai mengetuk pintu.
“iya, sebentar” Olive
membuka pintunya, “Robert?”
“hey” Robert tersenyum,
“selamat pagi” Robert memberikan sebuket bunga untuk Olive.
Olive masih bingung, “te..terima
kasih” ia mengambil bunga itu.
“boleh aku masuk?”
“tentu”
Mereka masuk.
Robert duduk, “aku senang
bisa melihatmu lagi”
“ada apa kau kemari?”
“kenapa kau bertanya
begitu? Memangnya kau tidak mau bertemu Mark lagi?”
“bertemu Mark?”
“yap, hari ini aku dan
Mark akan latihan di studio. Kau mau ikut?”
“apa aku tidak
merepotkan?”
“tentu tidak, kau mau kan
bertemu dia lagi?”
“tentu saja” Olive
tersenyum.
“bagus, ayo ganti bajumu
dan kita pergi sekarang”
Mereka pun pergi.
Tapi Robert malah mengajak
Olive ke sebuah panti.
“apa-apaan ini?”
“maaf, aku sudah janji
untuk datang ke panti jompo ini. Kau mau menunggu sebentar kan?”
“ok”
Mereka masuk.
Di panti,
Para pengurus panti begitu
senang Robert datang, kakek dan nenek pun begitu akrab dengan Robert. Padahal
mereka baru saja berkenalan.
Olive hanya diam melihat
itu. Ternyata dibalik keangkuhannya, Robert tidak segan dekat dengan
orang-orang seperti itu. Bahkan Robert membiarkan nenek mencium pipinya dan
memeluknya, Robert terlihat bahagia di dekat mereka dan juga sebaliknya.
Robert tersenyum kepada
Olive, “kau baik-baik saja?”
Olive tersenyum.
***
Di mobil,
“kau baru saja menyumbang
pada panti itu?”
Robert tersenyum, “aku
hanya ingin sedikit membantu mereka”
“aku rasa kau bukan saja
membantu, kau membuat kakek dan nenek itu bergembira. Bahkan saat kau
bernyanyi, mereka mengikuti liriknya dengan sempurna”
“M2U memang disukai segala
usia”
“kau mulai lagi”
Mobil berhenti di sebuah
kedai.
“kau bilang, kita akan ke
studio kan?”
“ini saatnya makan siang”
Olive sedikit kesal, ia
ingin segera bertemu dengan Mark.
Di kedai,
“kau mau pesan apa?”
“aku tidak lapar”
Robert tersenyum, “jangan
marah, aku janji, setelah ini, kita akan bertemu Mark”
Robert pun memesan es krim
untuk mereka.
Akhirnya mereka sampai di
sebuah studio.
Disana, Mark sudah mulai
mengecek drum-nya.
“hey Mark, maaf aku telat”
“sudah biasa” Mark
tersenyum melihat Robert datang bersama Olive, “hey, aku tidak menyangka kita
bisa bertemu lagi”
Olive tersenyum, “Robert
yang menjemputku”
“oh, apa kalian sudah
pacaran?”
Robert tersenyum.
“tidak, idolaku kan kamu”
“oh” Mark diam menatap
Robert.
Olive pun duduk, ia
melihat Robert yang sedang latihan bersama Mark.
Selama bernyanyi, Robert
terus melihat ke arah Olive dan bergaya. Tapi Mark, dia terus fokus pada
ketukan.
How can
you say that you're not responsible?
What
does it have to do with me?
What is
my reaction, what should it be?
Confronted
by this latest atrocity
(Sting
ft. RDJ – Driven to Tears)
***
Robert duduk disamping
Olive, “suaraku bagus kan?”
“lumayan”
“lumayan? Suaraku lebih
bagus dari Mark”
“itu kan menurutmu”
“ok ok, bagimu hanya Mark
yang sempurna kan?”
Mark pun keluar dari ruang
ganti dan duduk bersama mereka.
“baiklah, sekarang idolamu
telah datang. Aku akan ganti baju” Robert pergi ke ruang ganti.
Mark tersenyum pada Olive,
“kau ingin tanda tangan lagi?”
“jika itu boleh. Tapi aku
rasa, aku ingin foster dengan tanda tangan sekarang”
“tak masalah” Mark
tersenyum dan memberikan sebuah foster.
Robert keluar dari ruang
ganti, “kalian sudah selesai bicaranya?”
“yap” Mark tersenyum pada
Robert.
“ok, ayo cantik, kita
pulang”
Olive sedikit kecewa,
sebenarnya ia ingin sekali diantar Mark.
***
Malam itu,
Robert melamun di
kamarnya, ia berbaring dan mengingat Olive.
Aku
menyukaimu, tapi kau hanya menyukai Mark. Seandainya aku membuat kalian
bersama, apa kau akan bahagia? Tapi bagaimana dengan hatiku? Sebenarnya, setiap
melihat kalian bersama, aku merasa sakit. Hanya saja, aku tidak punya alasan
lain untuk bisa bersamamu.
Robert menutup matanya dan
mulai tertidur.
Beberapa hari kemudian,
Mark makan malam bersama
Olive di sebuah restoran.
“jadi kamu serius?” Olive
menatap Mark.
“yap”
Olive tersenyum.
“aku senang, aku hanya
tidak menyangga kau lebih menyukaiku daripada Robert”
Besoknya,
Robert datang ke studio,
ia melihat Mark sedang berciuman dengan Olive. Robert terdiam dan menunduk.
“Robert?” Mark menatap
Robert.
“hey Mark, maaf aku
mengganggu kalian”
“tidak, tentu saja tidak”
Olive tersenyum.
“ok, bagus” Robert tersenyum.
***
Suatu hari,
Seseorang mengetuk pintu
rumah Robert.
“iya, aku datang” Robert
membuka pintu, “Olive?” ia kaget melihat Olive yang menangis, “ada apa?”
“aku putus sama Mark”
“apa?” Emosi Robert mulai
meningkat melihat Olive yang begitu sedih.
Tapi Olive tiba-tiba
pingsan.
“Olive?” Robert
memeganginya dan membawa Olive ke kamar, ia pun memangil dokter untuk memeriksa
Olive.
Setelah dokter memeriksa
Olive,
“bagaimana dok?”
“selamat tuan, anda akan
menjadi seorang ayah”
“apa?” Robert kaget.
“saya permisi” dokter
pergi.
Robert mendekati Olive dan
mengelusnya, “Olive” ia khawatir.
Olive membuka matanya,
“kau sudah mengetahuinya?” ia menangis.
“kamu tenang aja, aku akan
meminta Mark untuk kembali padamu”
“maafkan aku Robert, aku
selalu merepotkanmu”
“jangan bicara begitu,
kita kan teman” Robert tersenyum dan menghapus air mata Olive.
Malam itu,
Robert yang menjaga Olive
di kamar, melihat Olive sudah tidur nyenyak.
Robert mencium kening
Olive, “aku mencintaimu” ia pergi.
Di rumah Mark,
“Mark, buka pintunya” Robert
mengetuk pintu rumah Mark dengan emosinya.
Mark membuka pintu,
“Robert?”
Robert masuk, “kenapa kau
memutuskan Olive?”
“kau baru tau ya? Kami
memang sudah putus sejak 5 hari yang lalu”
“harusnya kau tidak
melakukan itu Mark”
“memangnya kenapa? Selama
ini kau terlalu ikut campur dalam kehidupanku”
“dia begitu mencintaimu”
“lalu, aku harus
mempertahankan dia meski aku tidak mau? Yang membuat kami pacaran adalah kau,
itu bukan keinginanku” Mark menatap Robert, “jadi jangan salahkan aku, jika aku
memutuskannya. Sejak dulu, aku sudah bilang kan? Kenapa bukan kau saja yang
menjadi pacarnya?”
“kau tega sekali”
“kau yang tega, aku tidak
pernah mempermainkan wanita dan berganti-ganti pasangan sepertimu. Aku hanya
mencari yang terbaik”
“tapi kenyataannya, pria sepertiku
masih lebih baik darimu”
“jaga bicaramu” Mark
mencekik Robert.
Robert menutup matanya dan
mencoba bernafas, ia memegang tangan Mark dan menatapnya.
“kau fikir aku takut
padamu?”
“kau ingin membunuhku?”
Robert melepaskan tangan Mark, “lawan aku”
Mereka pun berkelahi.
Robert memukul Mark hingga
jatuh, ia menatap Mark dengan kesal, “kau harus bertanggung jawab terhadap
anakmu” Robert melemparkan sebuah surat ke wajah Mark, ia pun pergi.
Besoknya,
Olive menonton TV, ia
melihat Robert disana.
Robert mengumumkan jika
M2U bubar, semua orang kecewa mendengar itu.
Banyak fans yang sedih
dengan keputusan Robert, apa lagi band itu memang sedang berada di puncak.
“aku minta maaf kepada
kalian semua, tapi ini yang terbaik dan aku akan bersolo karir mulai saat ini”
Olive menangis, ia tau.
Robert membubarkan M2U karenanya, ia sangat menyesal dengan itu. M2U bukan saja
bubar, tapi persahabatan mereka juga pecah.
Siang itu,
Robert pulang ke rumah.
“Robert”
“ada apa Olive?”
“maafkan aku”
“hey, ini bukan salahmu. Lagi
pula, aku lebih suka bersolo karir. Dengan begitu, aku bisa mengatur segalanya
sendiri” Robert tersenyum.
“tapi ini salahku kan?”
“Olive” Robert mengajak
Olive duduk.
“aku sudah sangat
merepotkanmu, aku akan pergi”
“tidak” Robert memegang
kedua pundak Olive, “aku senang kau disini”
“tapi...”
“Olive, jika Mark tidak
mau bertanggu jawab. Biar aku yang menjadi ayah anak ini”
Olive terdiam.
“aku janji akan menjadi
ayah yang baik untuknya”
“tapi ini bukan salahmu,
kau tidak harus bertanggung jawab atas ini”
“aku mencintaimu Olive,
sejak pertama kita bertemu. Aku sudah yakin, jika aku benar-benar menyukaimu”
Air mata Olive menetes.
Robert memeluk Olive,
“sudah, jangan menangis. Aku janji akan membahagiakanmu”
Olive memeluk Robert erat,
sekarang ia benar-benar yakin jika cinta Robert sangatlah besar untuknya. Ia
menyesal selalu menyia-nyiakan Robert.
“besok, aku akan pergi ke
panti asuhan. Kau mau ikut?”
Olive tersenyum dan
mengangguk.
“bagus” Robert menghapus
air mata Olive, “lebih baik kau istirahat sekarang”
Besoknya,
Di panti asuhan begitu
ramai.
Robert mengajak semua anak
ke tengah lapang, “ayo kita menggali harta”
“ayo” anak-anak berteriak.
Robert mulai menggali
dengan skop kecil, ia menemukan satu kolin dollar Amerika. “yeah” Robert
senang, “ayo semuanya, menggali”
Semua anak menggali di
lapang dengan semangat.
Olive tersenyum melihat
yang mereka lakukan.
Seorang pengasuh pun
mendekati Olive, “aku tidak menyangka jika tuan Downey ikut mengubur koin-koin
itu tadi malam”
“jadi, Robert ikut
menggali?”
“ya, bukan saja memberi
satu truk koin. Tapi tuan membantu kami menguburnya”
“dia memang baik”
Robert berjalan mendekati
Olive, “kau lelah?”
Olive tersenyum, “harusnya
aku yang bertanya seperti itu”
“paman” seorang anak
mendekati mereka.
Robert menoleh dan berjongkok,
“hey”
“paman akan kembali kan?”
Robert tersenyum, “akan
paman usahakan”
“paman keren, disini gak
pernah ada harta karun. Tapi semenjak paman datang, tempat ini penuh keajaiban”
“benarkah?”
Anak itu mengangguk sambil
tersenyum.
***
Malamnya,
Disebuat acara amal, Robert
menaiki panggung.
Robert menatap semua orang
yang ada disana, “aku ucapkan terima kasih atas kedatangan kalian dalam acara
amal ini. Semoga barang-barang yang aku lelang, dapat bermanfaat untuk kalian”
Olive tersenyum dan
bertepuk tangan mengikuti orang-orang disekitarnya.
“aku akan menyanyikan lagu
baru dari album soloku, untuk seseorang yang ada disana” Robert pun mulai
bernyanyi sambil terus menatap Olive...
Through the
darkness I can see
your light
And you will
always shine
And I can
feel your heart in mine
Your face
I’ve memorized
I idolize
just you
(Josh
G – You’re still You)
Olive hanya diam melihat
Robert, ia menunduk dan matanya mulai berkaca-kaca.
Pagi itu,
Robert sudah menyiapkan
koper.
“Robert”
Robert menoleh dan
tersenyum pada Olive, “doa’kan aku ya”
Olive mengangguk, “orang-orang
disana, pasti senang melihatmu”
“ya, sudah lama aku tidak
pergi ke daerah pedalaman dan mengajari anak-anak disana. Itu sangat
menyenangkan. Medan yang tidak mudah dilalui, itu sangat menantang” Robert
mengelus Olive, “dan hal itu yang membuatku tidak bisa mengajakmu, apa lagi
perutmu semakin besar”
Olive tersenyum, “kau akan
menamainya?”
“tentu, jika dia
laki-laki, namanya Robert dan jika perempuan, namanya Olive”
“itu kan nama kita”
“baiklah, terserah kau
saja. Yang penting anak kita sehat” Robert mencium kening Olive.
“kamu hati-hati ya”
“sampai jumpa sayang”
Robert pergi.
Olive tersenyum dan terus
melihat mobil Robert yang mulai menjauh.
Sebentar lagi, Olive akan
melahirkan, tapi dia bersyukur memiliki Robert. Meski sampai saat ini hubungan
mereka belum resmi, tapi Olive yakin, Robert pasti akan segera melamarnya.
***
Sudah satu minggu Olive
tidak mendapat kabar dari Robert.
Tapi Olive mengerti. Di
tempat seperti itu, Robert tidak mungkin mengakses apa pun. Baginya, yang
terpenting adalah, Robert baik-baik saja dan ia pun tak lupa untuk selalu
mendo’akan Robert.
Pagi itu,
Olive mendengar suara
mobil, “Robert?” Olive senang Robert kembali.
Tok... tok... tok...
“iya, sebentar” Olive
membuka pintu, tapi ia terdiam.
“hey” Mark menatap Olive.
“Mark?”
“ada kabar buruk untukmu”
Olive menatap Mark,
perasaannya mulai tidak enak.
“Robert meninggal, dia
menjadi salah satu korban tanah longsong di pegunungan. Semua orang yang berada
di acara itu, tidak ada yang selamat”
“enggak” Olive menangis,
“kamu bohong kan?”
“aku turut menyesal”
“enggak, Robert baik-baik
saja. Dia janji akan pulang cepat”
“Olive”
“enggak” Olive berteriak.
Mark memeluk Olive,
“maafkan aku Olive, aku akan bertanggung jawab”
Seluruh dunia pun berduka
dengan kejadian itu, seorang musisi yang amat mereka cintai telah pergi untuk
selama-lamanya.
Banyak orang yang
menangisi kepergiannya, apalagi orang-orang yang selama ini banyak ia tolong.
Orang-orang yang begitu mengaguminya dan orang-orang yang begitu menyayanginya.
The End
___
Thank’s for reading…
Maaf kalau isinya kurang menarik, komentar yang
membangun sangat diharapkan! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar